Posted by : webmaster Wednesday, November 12, 2014

Perjalanan yang memakan waktu 3 jam dengan menggunakan bis, Haruto diam saja, dan ia merenungkan semua percakapanya dengan Khaos, mata Haruto menjadi berat, dan tertidur.
“Yooo!! Haruto” sapa Khaos
“dimana aku ?” tanya Haruto lagi
“cih si bodoh ini, ini dalam mimpi mu bodoh” ujar Khaos
“ngomong ngomong, penampilan mu itu, kenapa menyeramkan ?” Haruto memperhatikan Khaos
“mau lihat wajah ku ?” Khaos dengan nada pelan
“ada apa dengan mu jadi berubah sikap ?” Haruto Heran
“baik lah aku akan melepas semua baju ku” Khaos dengan bangganya
“tunggu dulu sialan, lu mau telanjang disini , maaf gw bukan gay” Haruto kesal
“aku kira kau ingin melihat tubuh indah ku ini, tapi kenapa kau bilang gay ? padahal kau belum pernah melihat ku” Khaos bingung
“jadi kamu bukan laki laki ?” Haruto duduk bersila
Khaos pun membuka jubahnya dan Haruto terpana
“wanita!!!!” Haruto histeris
“aku laki laki, Goblok, hanya saja aku ini dewa, jadi saking tampanya mirip perempuan” Khaos menjitak kepala Haruto
“aduh.. sakit..” Haruto memegang kepalanya
“jadi ada apa hingga kau datang ke mimpi ku ?” tanya Haruto
“setiba di perkemahan, buatkan aku patung laki laki, biar aku bisa melatih mu” Ujar Khaos dengan suara santai
“kalo gak aku buatin ?” haruto sinis
“aku akan mengutuk mu jadi babi hutan” ancam Khaos
“baik lah” Haruto sambil tertawa
Haruto terbangun, dari tidurnya, dan melihat Sanae di sampingnya
“ada apa mesum ?” tanya Sanae
“bisakah kau tidak memanggil ku mesum ?” pinta Haruto
“ok, Bakaaaaa” balas Sanae
“setidaknya lebih baik dari pada mesum” Haruto melihat ke arah jendela lagi
“ne.., Haruto ?” Sanae memanggil Haruto
“ada apa ?” haruto tetap melihat ke arah jendela
“aku sangat berubah drastis, apa ini ada hubunganya masalah hubungan mu dengan nee chan reah ?” Sanae Khawatir
“….. sudah lah urus saja urusan mu” Haruto dengan nada datar
“…..” Sanae pun terdiam seribu bahasa
Mata Haruto kembali terlelap, kali ini dia melihat berbagai cara penggunaan sihir, dan tehnik bertarung, Haruto berlatih di dalam mimpinya, terus dan terus setiap ia tertidur. Gerbang tersebut muncul lagi dan membuka pintunya, beraneka ragam sihir yang ia pelajari di dalam mimpi, membuat tubuh haruto menjadi sering lelah karena penggunaan energy sihir.
Tidak lama Biss yang membawa mereka sampai ke camp pelatihan, disana mereka di data ulang oleh sensei pengawas, Haruto melihat lagi Reah dengan Lee,  sakit rasanya hati ini, melihat orang yang di cintai bersama orang lain, sementara Haruto tidak di hirau kan sama sekali, Sanae yang melihat Reah dengan lee melihat kearah Haruto, Sanae pun hanya bisa terdiam saja.
“apa yang di pikirkan oleh Reah, hingga meninggalkan Haruto, aku tidak habis pikir dengan Reah kenapa dia berbuat seperti itu” Gumam Sanae dalam Hati
Haruto kini lebih banyak diam, ia kesulitan dalam menentukan sikap akan dirinya, di tambah badanya sangat lelah, ia pun terjatuh dan pingsan, dalam pingsannya ia pun melihat gerbang itulagi, dan mulai berlatih. Melihat temanya Haruto terjatuh, Reza pun langsung memanggil team medis, untuk membawa Haruto ke clinik di camp pelatihan.
Team medis memberitahukan Haruto pingsan hanya kelelahan, sudah 4 hari Haruto terbaring lemah di atas tempat tidur di Klinik. Dimana temanya bergantian datang menjenguk Haruto, tapi Reah tidak ada sekalipun menjenguk Haruto. Hari kelima Haruto tidak mendapat mimpi latihan di dalam mimpi lagi, karena semua sudah ia pelajari, Haruto pun sudah segar kembali.
Ia pun membersihkan diri, kemudian mengenakan baju jirah ke banggaan keluarganya, ia melihat teman temanya berlatih sangat keras di bimbing oleh siswa dan siswi Grade 2 dan 3, kemudian seorang laki laki yang sangat haru kenal menghampirinya.
“gimana ke adaan mu ?” tanya Kaze datar
“aku sudah merasa baikan” Haruto tersenyum
“bagus, aku adalah kaze grade 2, di tugaskan untuk mengawasi mu untuk berlatih, dan kejadian tempo dulu, aku minta maaf” Kaze menundukan setengah badanya
“sudah jangan di pikirkan, anggap aja dulu itu adalah latihan buat Grade 1 awal masuk sekolah” balas Haruto sambil tertawa
Kaze dan Haruto berjalan bersama, menuju tempat latihan, yang di tentukan oleh kaze, ya itu tempat sepi dimana tidak ada pepohonan hanya hamparan rumput yang di kelilingi Pohon besar dan bebatuan di dekat tebing.
“aku tidak tau harus gimana, tapi lebih baik kita berlatih kau berlatih bertarung saja, bagai mana ?” tanya Kaze
“ide bagus, aku akan mencoba sihir ku” Haruto tertawa
“ternyata Haruto, bagai mana duel dengan ku ?” Lee mengejutkan Haruto dan Kaze
“lee dan reah ?” Kaze bingung karena satu sekolah tau Reah dan Haruto menjalin hubungan cinta
“Selamat siang senpai grade 2” salam Reah tidak menghirau kan Haruto
“….” Haruto diam saja
“ada syarat, jika aku menang, maka kau harus memutuskan Reah” Lee memberikan persyaratan sebagai tanda menantang Haruto
“ini latihan bukan pertarungan” kaze dengan nada datar
“sudah lah senpai, aku terima tantanganya” Haruto dengan nada lirih
“apa apaan ni Nee chan Reah” Sanae datang menghampiri mereka
“ini, Lee menantang Haruto” balas Reah santai
“sudahlah Sanae, lagi pula aku lagi kesal” haruto dengan nada menakutkan
“wow, aku ketakutan” ledek lee
Haruto tidak mencabut pedangnya sama sekali, Kaze pun memberikan isyarat bahwa pertarungan di mulai, Lee mengambil beberapa kertas mantra dan memanggil mahluk gaib Hecate pangeran perperangan. Sanae mengawasi Reah, karena dari tadi Reah membaca mantra yang mencurigakan.
Haruto mulai mencabut pedang bulan miliknya, dan bersiap, tapi Haruto tidak menggunakan kuda kuda sama sekali, Tohsaka pun tiba tiba datang karena merasakan aura yang ganzil bersama Vien. Haruto berlari kecil dan semakin cepat menghantam mahluk gaib yang di panggil Lee, dengan sangat keras ayunan pedang Haruto membuat tubuh Hekate bergetar.
Lee menjadi sangat emosi, karena Lee tidak mau kalah di hadapan Reah, Hecate mulai menyerang Haruto dengan cepat, haruto menggunakan sihir Teleport.
“wah Teleport, dia kabur” Lee tertawa
Yang mengejutkan Haruto berada di atas, melayang dengan menukik secepat yang ia bisa, Hecate menyadari lokasi Haruto, dan menahan serangan Haruto, kemudian Haruto menggunakan Teleport kembali, muncul di atas, belakang, kiri dan kanan Hecate, Hecate menjadi kewalahan, Hecate dapat menyesuaikan kecepatan dan lokasi dimana Haruto, muncul, hingga haruto berkali kali menghantam tanah, serta menggores tanah. Terlihat nafas haruto tersengal sengal, walau dalam tehnik dan strategi dia sangat bagus berbeda dengan Haruto yang dahulu, tapi kekuatan Fisiknya terbatas.
“sudah ke lelahan melawan hewan gaib ku ?, berarti kau sudah tamat” Ujar Lee
Tatapan Haruto sangat tajam, mata itu mata seorang pembunuh.
“Hentikan, haruto akan ke hilangan kendali” Sanae dengan nada Khawatir
“Sanae aku tidak akan ke hilangan kendali” balas Haruto dengan nafas tersengal sengal
“Namar sar vatha gatebhyah sarva mukhebyah sarvatha candamaha!! , Om Marishi ei sowaka!!” Pedang haruto di selimuti aura gelap
“itu sihir dari keluarga Tachibana, bagai mana dia bisa menggunakan sihir punya Neechan Reah” Vien terkejut
Haruto pun bergerak dengan cepat, kali ini ia menebas tubuh Hecate hingga terbelah menjadi dua.
“ternyata kau kuat juga, kau yang pertama dapat melukai Hecate, tapi lihat saja Hecate ku sangat kuat” Lee dengan bangganya
“Om, Kirikushu chiribikiri, tadano, uun, saraba shatoro dajaya,
Satanbaya, satanbaya, sohata soha sowaka, om shuchiri!!” pentagram terbuat di samping Haruto, dan muncul kertas mantra berwarna putih, Hecate pun muncul.
“tidak mungkin, ada 2 hecate, yang dapat memanggil Hecate hanya keluarga Han” semua orang disana terkejut melihat ulah Haruto
“namun atagoyama, taroubou, hirasan, jiroubou kuramayama soujoubou, Heiizan soushoubou yokokawa kakusaibou, Fujisan daranibou!! 125.500 tentara tengu, melenyapkan jiwa sesat yang di kuasai sir gelap, enyahlah!!” Angin pun berhembus dengan kencang, para dewa tengu bermunculan
“apa apaan ini, Haruto bagai mana bisa” Kaze terkejut
“Sihir itu tidak berbentuk” jawab haruto singkat dan meninggalkan mereka semua
“Sanae Haruto benar benar berubah” ujar Reah
“begitu juga Nee chan Reah juga berubah” Sanae meninggalkan Reah


Haruto pun membuat patung dari tanah, sesuai permintaan dari Khos, kemudian ia bentuk segel di tubuh patung tersebut, perlahan bola api biru pun menyala, sebanyak 5 buah. Sanae merasakan ada sihir pemanggil aruah, tapi terasa samar, Sanae merasa itu bukanlah hall yang menakutkan, dan ia tidak menghiraukan hall tersebut.
“wah bagus juga wadah yang lu buat untuk gw” Khaos memuji Haruto
“jadi dengan tubuh itu apa yang akan kau lakukan ?” tanya Haruto sambil duduk di bawah pohon
“melatih mu, menggunakan sihir dan cara bertarung” Khaos dengan penuh semangat
Khaos pun perlahan menutup matanya, dan di tangan kananya bercaya berwarna biru cerah, kemudian tanpa Haruto sadari, Khaos langsung menusukan tanganya ke jatung Haruto, Haruto pun berteriak karena kesakitan, tangan Khaos berlumuran darah.
Dari tanah muncul pilar warna hitam dan putih, yang di belit dengan rantai, membelenggu Haruto, darah dari luka di dada Haruto terus mengalir.
“apa yang kau lakukan” haruto dengan nada terbata bata sambil menahan sakit
“aku membuka segel, tahan lah, semoga kau tidak mati” Khaos tertawa
Khaos pun membuat pentagram di atas genangan darah Haruto, dan pentagram tersebut langsung beraksi, keluar tulisan kanji berwarna hitam, dimana darah tadi kembali lagi ke tempat luka di dada haruto, kemduian tangan kanan Khaos yang berlumuran darah, keluar semacam bola cristal, tapi lama lama berbentuk sebuah mata, Khaos pun mendekati Haruto.
“ini hadiah ku, sebagai ucapan terimakasih ku untuk membuatkan ku tubuh ini” Khaos mengambil mata kanan Haruto dengan jarinya.
Darah segar keluar dari mata Haruto, Tubuh haruto gemetar, lalu mata yang muncul di tangan Kanan Khaos tadi pun di letakan di mata kanan Haruto, mengganti mata yang telah ia cabut. Mata tersebut menyembuhkan bekas luka Haruto.
“kini kau adalah benar benar keturunan keluarga Watanabe dengan sihir yang semua pernah kau lihat, karena awal mula ada di dalam tubuh mu, segel yang mengunci sihir keluarga watanabe pun sudah lenyap, tugas ku sudah selesai” ujar Khaos
Dunia ini memiliki anugrah yang sangat besar di berikan kepada setiap manusia yang terlahir, tapi kenapa mereka harus berlomba lomba memiliki kekuatan sihir yang besar, hanya untuk di pandang, apakah dunia ini sudah tidak dapat di selamatkan.
“Haruto!!!” panggil Vien
“kenapa Vien ?” haruto bingung
“gawat Lee berulah, kini dia menyerang Nee Chan Tohsaka” adu Vien
“bawa aku ke sana” Pinta Haruto
Mereka pun berlari, menuju dimana Lee melawan Tohsaka, ledakan ledakan sihir pun terjadi, Grade 2 dan 3 hanya menonton, dan hall ini memang di ijinkan, siswa atau siswi menantang siswa atau siswi lain, dan Grade 2 serta Grade 3 hanya mengawasi, setelah selesai bertempur maka grade 2 dan 3 akan membimbing apa kelemahan mereka.
Setelah tiba disana, Haruto melihat 2 vs 1, Reah menjadi pelindung Lee dan Lee sebagai pihak yang menyerang, Haruto menghampiri Grade 2 yang mengawasi, dan Haruto di Ijinkan Untuk bertempur, melawan Reah dan Lee.
“lama banget!!” Tohsaka Kesal
“sekarang dua lawan dua kan” Haruto dengan nada serius
“tapi tetap aja, aku sudah kelelahan” Tohsaka dengan nafas tersengal sengal
“mundurlah biar aku yang maju” Pinta Haruto
“yang benar saja, kau dengan mudah akan di kalahkan mereka, terlebih… disana ada..” Tohsaka dengan nada pelan
“jangan campur adukan masalah ini dengan masalah pribadi, percayalah kepada ku kita akan menang” Haruto menyakinkan Tohsaka
“baik.. suka suka mu lah!” bentak Tohsaka
“wow, si lemah grade 1, yang sudah ke hilangan segalanya sekarang menjadi pahlawan” Lee mengitimidasi Haruto
“yakin ?” tanya Haruto dengan nada datar
“keluarga watanabe, keluarga misterius, yang tidak pernah menunjukan sihirnya, dan sekarang ingin menjadi pahlawan, sungguh menggelikan” Lee terus menghina Haruto
“semua mundur sejauh kalian bisa” haruto dengan nada lantang
“Tohsaka, aku akan menggantikan mu” Sanae maju
“tolong… kalian harus menang, agar mulutnya itu tidak kesana kemari lagi” permintaan Tohsaka yang semakin melemah
“percayalah, laki laki Masokis, mesum, hentai, bodoh disanaitu sudah berubah” Sanae tersenyum
Berita cepat menyebar, siswa dan siswi mulai memakai sihir pelindung untuk menyaksikan pertempuran yang pastinya sangat seru, Sanae yang tidak pernah mengeluarkan sihirnya, kali ini bersama Haruto bekerja sama, untuk melawan lee dan Reah, pasti sangat mengesankan.
Haruto, pun mencabut katana Matahari Miliknya, tubuhnya di kelilingi element Petir, dan katana miliknya di penuhi Element Api.
“baru kali ini aku melihat, sihir si masokis, yang sangat serius, dan ia menjadikan dirinya sebagai Element Fighter” Tohsaka sambil melihat, dari pelindung yang di buat Oleh Vien
Sanae pun berdiri di belakang, haruto dan mulai membaca mantra
“Jiwa jiwa yang terkekang di dunia, Harapan yang tak tersampaikan, terkurung dan bersedih di liputi rasa amarah, Dosa dosa masa lalu yang tak terhitung serta tak terampuni, Dewa penjaga Neraka pertama, King Of Belezebub penuhi Panggilan Ku!!” suara lonceng berdentang, suasana pertarungan berubah menjadi sangat menakutkan, di sisi kanan Haruto muncul belzebub
“itukah summoner seorang Necromancer ?” lee dengan nada meremehkan Sanae
Haruto dan Sanae pun beralari di antara ke dua sisi, Reah dan Lee, mereka mengelilingi Reah dan Lee, begitu juga Belzebub, haruto berlari mengelilingi Reah dan Lee searah jarum jam, Sedangkan Reah dan Belzebub melawan arah jarum jam. Belezebub memisahkan dari barisan dan langsung menghantam Reah, Reah menghindar, Sanae pun menyerang Reah. Melihat Reah yang akan di tendang Oleh Sanae, Lee Melindungi Reah, dengan cara, Melancarkan serangan Bola api, kemudian Haruto menerang Lee dengan Katana element Petirnya, Lee menghindar dengan menunduk, Belzebub pun Berhasil menendang Lee, telak terkena bagian perut, Sanae pun, bangkit, dengan cepat, menyerang Lee, beruntung Lee menangkis serangan Sanae dengan tombaknya, Lee benar benar Kewalahan, di belakangnya Haruto mengayunkan pedangnya, hingga Lee terkena sengatan Listrik.
Reah pun mulai merapal mantra, Lee masih dapat bertahan, dan melindungi Reah saat merapal Mantra, bersiap menahan serangan yang akan datang, Haruto, Sanae dan Belzebub menggunakan pola serangan yang sama, tentu saja Lee, mulai menangkis setiap serangan dari mereka. Karena menggunakan pola serangan yang sama.
“antarion, soku metsu soku, birariya birari,soku metsu mei, zan zan kimei zan kisei, zan dari hi-on!” Draco pun membesar, Reah bergegas Menaiki Draco
“tenang, biar aku urus Reah Nee chan” Ujar Sanae
“ok aku percayakan Reah ke pada mu “ Haruto sambil mengamati Lee
“salah satu 7 dosa manusia yang tak terampuni, yang menguasai akan kemarahan yang tak berujung, aku mengetahui sisilah dan nama mu, Satan, Amon, Wart, kalian adalah 1, penuhi panggilan ku Iblis yang mewakili 7 dosa yang tak terampuni Wart!!” suara raungan terdengar sangat jelas
“dia benar benar menggunakan 7 iblis” keringat dingin keluar dari tubuh Reah
Wart di penuhi dengan rantai yang membelenggu tubuhnya, Sanae pun memandangi Wart, seluruh rantai belenggu pun lepas, Wart bersujud kepada Sanae sebagai bentuk hormat tertinggi kaum Iblis, Sanae pun melompat ke atas punggung Wart.
“musuh kita ada di langit” ujar Sanae
Sayap api milik Wart pun mengibaskan sayapnya tercipta angin yang sangat panas, Sanae sadar untuk melawan Reah tidak cukup dengan ibis ini saja.
“Baja terkutuk, yang di tempa dari dasar api neraka, penuhi panggilan ku Kusanagi!!!” Sanae memanggil pedang sihirnya ya itu Katana Terkutuk Kusanagi
“cahaya yang suci, di tempa dengan cahaya bulan, dan ke agungan surga, aku Reah, yang mewarisi senjata tempur dari Angel Atraea penuhi panggilan ku Chakram!!” Reah menggunakan senjata sucinya
“ternyata kau serius menghadapi ku Nee chan Reah” Sanae di atas iblis Wart berhadapan langsung dengan Reah
“kau pasti sangat ingin membunuh ku bukan” tanya Reah
“kau benar, maka disinilah akan jadi Kuburan mu” Sanae dengan nada geram
“kita lihat saja, siapa yang akan mati” Reah menantang Sanae
“hancurkan, bunuh dan Bunuh!!” teriak lee
Haruto geram mendengar, kata kata dari lee, dengan cepat Belzebub bersama Haruto menyerang, Lee, Lee yang memiliki tehnik bertarung Kung Fu, dengan tubuh yang lentur, Lee dapat menghindari dan menahan serangan dari Haruto.
“pahlawan suci dari masala lalu, di takdirkan melindungi prajurit di medan pertempuran, penuhi panggilan ku Guan Yu!!” Lee memanggil Guan Yu untuk bertempur bersamanya
Guan Yu pun muncul dengan menunggangi kuda yang mirip dengan naga, belzebub menyerang Guan Yu, mereka bertempur dengan penuh rasa ingin saling menghalahkan dan menghancurkan, Haruto menggunakan tehnik pedang Katana milinya, dan mencabut pedang Bulanya, Begitu juga lee dengan kuda kuda miliknya, bersiap, mereka pun saling menebas, senjata yang mereka gunakan pun hancur.
Haruto berdiri , begitu juga Lee
“ternyata senjata mu, sudah hancur” ujar lee
“Tombak kesayangan mu juga sudah hancur” balas Haruto
“senjata para dewa perang, yang terkenal akan ke agunganya, aku lee Han, penuhi panggilan ku Goujian Sword!!” pentagram terbentuk di samping Lee, dan ia menarik pedang keluarganya, ya itu sebuah pedang dari raja Goujian, pedang yang sangat tajam, dan menjadi legenda di dataran Asia
“tapi kau jangan senang dulu lee, Katana yang di lindungi oleh dewa dan dewi, di tempa dengan rasa dendam dan cinta, penuhi panggilan ku, Muramasha dan Masamune Penuhi panggilan ku!!” teriak Haruto
2 pentagram dengan sekali gus muncul, di sisi kanan dan kiri Haruto, Haruto pun mencabut mengambil 2 katana tersebut, dan meletakan di pinggangnya. Haruto pun mencabut katana Masamune
“itu pedang dari samurai Honjo masamune, kau telah mengikat kontrak dengan mereka ?, dan apa arti dari pedang bulan serta matahari yang telah hancur tadi” tanya Lee
“itu hanyalah kamuflase dari pedang sesungguhnya, dan kau telah melihat 2 katana ini, inilah katana yang di sebut Bulan dan matahari yang sesungguhnya” Ujar Haruto
Melihat hall tersebut, siswa Grade 2 dan 3 kebingungan, mereka akan saling membunuh, pentagram terbentuk di mana mana, Haruto pun mulai melompat dimana pentagram tersebut sebagai tumpuanya, menyerang Lee secara bertubi tubi dan acak, goresan goresan di luka kecil di tubuh lee, menjadi tanda, bahwa Haruto benar benar Berniat membunuh Lee, Lee juga tidak mau berdiam diri saja menjadi sasaran empuk, ia pun juga mengayunkan pedangnya ke arah haruto, dan pedang mereka beradu dengan sangat keras, menciptakan jarak yang besar, mereka saling terpelanting ke belakang, karena kekuatan sihir yang saling bertabrakan.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

- Copyright © My Driver Life -Robotic Notes- Powered by Blogger - Redesigned by My Driver Life -