Posted by : webmaster
Wednesday, November 12, 2014
Sebuah gedung dengan 25 lantai
menjuang tinggi ke langit, dimana bisnis mereka menjual berbagai macam
organ tubuh manusia yang di perlukan oleh orang orang yang ingin
transplantasi organ tubuh, mereka menjual dengan harga yang murah,
hingga setengah harga dari rumah sakit, mereka melayani pesanan untuk
perorangan, klik atau rumah sakit, tentu saja banyak orang orang sangat
senang dengan hadirnya perusahaan tersebut yang bernama Three Cell, di
samping itu juga mereka juga membeli organ tubuh manusia secara resmi,
mereka juga memiliki ijin dari dinas kesehatan serta Negara, sungguh
luar biasa Three cell ini. Tapi di balik itu semua, mereka memiliki
bangunan rahasia ya itu 5 lantai di bawah tanah, dimana disanalah
tempat mereka melakukan hal hal yang tidak di ketahui, dan sangat di
rahasiakan.
Akhir akhir ini trader mengirimkan project rahasia dari Three Cell, dimana di dalam fhoto tersebut banyak manusia yang di letakan di sebuah tempat yang yaman, dan di tubuh mereka terpasang selang transfuse darah, mereka di buat tidak sadar, di awasi oleh tenaga medis yang terlatih, mereka di berikan makan lewat selang, dan mereka tidak akan pernah menyadarkan diri karena obat obatan yang di berikan memang untuk membuat manusia tersebut dalam kondisi tidur. Dalam seminggu darah mereka di ambil, untuk di jual, jumblah manusia yang di buat seperti itu ada 80 orang, dengan berbagai jenis golongan darah. Untuk mendapatkan manusia tersebut kini sangat mudah, tinggal memberikan sedikit keyamanan terhadap mereka, kemudian di buat pingsan dan di tes darah, kebanayakan di ambil dari orang orang jalanan, yang tidak memiliki sanak keluarga dan tidur di sembarang tempat. Jika dia sudah tidak dapat bertahan lagi, maka kematian akan menunggu mereka dimana pengawas tinggal memencet sebuah tombol dan orang itu pun mati.
Pencurian organ tubuh juga masih sering terjadi, seperti kemaren malam, di temukan anak kecil berumur 11 tahun dimana kedua matanya telah di ambil, dan ia mengalami kebutaan. Lalu seorang gadis di temukan mati tanpa memiliki sepasang ginjal, ada juga yang ke hilangan jantung, serta paru paru. menurut informasi di pasar gelap, perdagangan ini kebanyakan di jual ke Three Cell, mereka tidak perduli akan datangnya dari mana, karena permintaan sekarang semakin marak, Three Cell membuat group Collector untuk menculik orang orang. Trader kali ini memberikan tugas kepada Stevan, dengan code T.
Dalam email tersebut Haruto mendapat tugas untuk menculik petinggi Three Cell dan mendapatkan semua info tentang kejahatan mereka. Kazuha pun mendapatkan pesan dimana ia bertugas untuk menghancurkan gedung Three Cell, Stevan muncul di Three Cell dengan merubah identitas dirinya menjadi seorang petugas medis, dan setelah selesai mereka akan berkumpul di sebuah vila yang sudah di arahkan oleh Trader, dimana pesan disana, dengan tulisan cetak tebal, dilarang saling menyerang, Stevan di juluki dengan Tracer dengan symbol T. seperti biasa Haruto mengamati calon targetnya, dan mengumpulkan informasi, jadi dengan mudah ia membawa satu persatu, petinggi Three Cell yang di kumpulkan di sebuah Vila. Dimana info tersebut di bantu oleh Stevan yang sudah ada di dalam Three Cell. Stevan mulai meletakan beberapa barang di dalam gedung Three Cell, lalu mengirimkan pesan kepada Trader yang di teruskan kepada Haruto.
Kazuha yang berdiri di pintu belakang gedung, mendapatkan pesan berupa peta dan code akses, serta sebuah ID card, yang ada di tempat sampah, memory card berisi peta dan code akses di masukan ke Handphone miliknya, trader juga memberikan tugas tambahan kepada Haruto untuk menculik petugas khusus bernama Kiryu dan Hanabie, seorang perwira polisi di devisi pembunuhan. Haruto pun menuju apartemen milik Ryu dengan menyamar sebagai petugas kebersihan, saat ia menemui target tanpa basa basi lagi, Haruto melumpuhkan Ryu, kemudian di lanjutkan ke apartemen Hana yang tidak jauh dari apartemen Haruto, memang Hana sempat melakukan perlawanan, tapi percuma, Haruto yang pandai dalam menggunakan ilmu beladiri Akido sangat mudah melumpuhkan Hana. Mereka pun di belenggu dan di bungkam dengan lakban. Mereka di bawa oleh Haruto ke Vila yang sama dengan petinggi Three Cell, tapi mereka di letakan di ruangan yang berbeda.
Kazuha dengan pakain serba hitam, dengan menggunakan jubah yang menutupi katana dan pistol yang ia bawa, stevan melihat jam tanganya, dimana D.A sudah bergerak, ia pun menuju ruangan ke amanan, di depan pintu ruang ke amanan, Stevan mengetuk ruangan tersebut, dan seorang penjaga ke amanan membuka pintu, lalu Stevan menendang orang tersebut, dan melemparkan bom Flash Blank, yang membutakan mata sesaat. Stevan mengambil pistol ke amanan yang tergeletak.
Baju petugas medis yang di kenakan Stevan pun ia lepaskan, dan di gulungkan hingga menyelimuti pistol yang ia pegang.
“aku adalah nasip buruk kalian, tenanglah di alam sana” Stevan menembak semua orang di dalam ruangan ke amanan tersebut, tepat di kepala mereka
Di ruangan yang penuh akan alat alat komputerisasi dan kamera pengawas, stevan menghapus semua rekaman dari kamera ke amanan dari awal ia masuk, kemudian ia mematikan rekamanan. Handphone Kazuha pun berdering, dimana Stevan mengucapkan kata “ D.A stanbay 666” itulah code yang di ucapkan Stevan, Kazuha pun mengerti, semua pintu di gedung tersebut di kunci oleh Stevan, tanpa di sadari oleh seluruh kariyawan disana, Stevan mengganti bajunya dengan baju ke amanan gedung Three Cell. Ia pun berdiri di depan computer induk, ruangan Blood Harves, dimana Stevan mematikan semua layanan support live, 80 orang penghasil darah tadi pun mati, tentu saja keributan terjadi, Stevan hanya berjalan dengan santai, menuju gudang, dimana ia menyembunyikan perlengkapanya, di tengah kepanikan dan keributan para kariyawan Three Cell, Stevan hanya tertawa kecil mendengar hall tersebut, sambil mengganti pakaianya, pistol ke sayanganya Eagle Magnum 6.0 dua buah, yang ia buat sendiri, dengan 12 peluru di setiap magazinenya.
Kazuha tiba di lantai 1, melihat orang panik , Kazuha mulai menyerang, menebas dan menembak orang orang yang ada disana, Stevanus memegang RPG yang ia bawa, berada 200 meter dari pintu keluar masuk ke amanan gedung, mendengar keributan tersebut, para keamanan berdatangan, dan mereka kaget melihat Stevan dengan membawa RPG, dan ia tembakan, ledakan yang sangat indah di mata Stevan pun terjadi, para petugas medis ketakutan mereka memohon ampun, tapi di mata Kazuha mereka hanyalah se ekor babi yang serakah. Stevan pun menuju ke bagian lobi, menembak orang orang disana sambil berjalan santai, sesekali ia pun melemparkan granat ke ruangan kantor Three Cell.
Di vila yang telah di siapkan, Ryu dan Hana terbangun dari pingsanya, melihat di hadapanya Haruto, memasang beberapa kabel yang di sambungkan ke televisi, di hadpaan mereka.
“siapa kau!!?” tanya Ryu
“aku, Haruto dengan Code Erase, atau E, salam kenal” haruto dengan hormat
“kau yang membunuh orang yang berada di gudang ?” Hana langsung saja bertanya
“benar sekali, aku yang melakukanya, bagai mana ? potongan dan jahitan ku luar biasa bukan ?” Haruto mulai menaruh beberapa kamera di 4 sudut
“kau pasti akan kami tangkap” Ryu dengan nada marah
“ya lakukan jika bisa, lihat diri kalian sedang terbelenggu” Haruto tertawa
“dasar Psikopat!!” bentak hana
“terimakasih atas pujianya”
Polisi berdatangan mereka mendapat laporan bahwa ada ledakan berkali kali di gedung Three Cell, banyak sekali polisi dan satuan Khusus berada di halaman gedung Three Cell, Stevan mulai masuk ke dalam data base Three Cell, dan mendownload semua video eksperimen, arsip perusahan, laporan ke uangan serta berbagai jenis lainya, Kazuha sampai di lantai 5 bawah tanah, dimana organ organ tubuh manusia yang masih segar berada disana, dan seorang wanita yang masih hidup, tapi sudah ke hilangan ginjalnya, Kazuha pun mendoakan wanita tersebut, kemudian menembak kepalanya, kazuha meletakan bom c4 di setiap ruangan, ia pun pergi, sesuai jadwal. Stevan dan Kazuha bertemu, di tempat sesuai di email. Trader menuntun mereka untuk keluar, ya itu melalu saluran pembuangan, setelah melewati tempat tersebut, kazuha menekan tombol yang ada di sakunya begitu juga Stevan dan Boom ledakan besar terjadi. Team Khusus pun masuk ke dalam gedung setelah melihat ledakan besar, tapi ledakan tersebut di rancang hanya untuk menghancurkan ruangan dan manusia tidak pada pondasi gedung.
Di dalam saluran pembuangan mereka melihat 2 buah speda motor sport, dan helm, mereka berdua masing masing menaki motor yang mereka suka, dan mengenakan Helm, Helm tersebut menyala dan memberikan informasi, berbagai macam hall, termasuk rute yang harus mereka lalui, haruto menyalakan televisi di hadapan Ryu dan Hana begitu juga di ruang sebelah, dimana berita sedang menyiarkan secara langsung kejadian di gedung Three cell, saat Haruto tidak ada, Hana dan Ryu berusaha untuk mepaskan ikatan yang ada, tapi usaha mereka gagal, Haruto memergoki niat mereka.
“kalian ini pasangan bodoh yah ?, kamera ada dimana mana dan berusaha kabur ? apa perlu aku memotong kaki kalian ?” tanya Haruto
“suatu saat kau akan ku tangkap” ancam hana
“sekali lagi jika kalian bisa, oh iya nanti ada seseorang yang akan datang, yang kami sebut Trader, beserta D.A dan T” Haruto keluar dari ruangan menyiapkan alat alat medisnya dan alat alat penyiksaan
D.A dan T pun sampai di sebuah vila tersebut dengan memarkirkan speda motor sport yang di sediakan mereka, Haruto menyambut hangat ke 2 temanya itu, D.A dan T
“apa kabar para banci?” sambut haruto
“si orang gila sudah duluan ternyata” Kazuha menjabat tangan haruto
“yo haruto” sapa Stevan
“wah reunion SMA yah” haruto tertawa
Mereka ternyata sangat akrab, bagai mana tidak, mereka dulu di sekolah yang sama dari SMP hingga kuliah. mereka pun menuju ruangan tempat Hana dan Ryu berada, Ryu memperhatikan 3 orang tersebut.
“wah kalian di rawat dengan baik oleh Haruto” ujar Stevan
“………” Ryu memperhatikan wajah mereka satu satu agar Ryu mudah mengingat
Haruto pun berjalan menuju Hana
“apa yang mau kau lakukan!!” bentak Ryu
Haruto mengeluarkan Pisau bedah miliknya, dan memegang tangan Hana
“lepaskan Hana bunuh saja aku!!” pinta Ryu dengan suara lantang
Di luar dugaan, Haruto melepas belenggu di seluruh tubuh Hana, dan Hana tidak melawan sama sekali
“apa maksudnya ini semua Hana?” tanya Ryu
Hana pun diam saja, dan ia tersenyum sambil memindahkan kursinya, lalu duduk dengan santai tepat di hadapan Ryu
“Ryu selama ini kita selalu bersama, dan kita sering menghadapi berabagai kasus bukan, dan taukah kamu banyak kasus di tutup di minta oleh para petinggi kepolisian atas nama pejabat dan penguasa kaya raya?” Hana dengan nada santai
Stevan, Kazuha dan Haruto berdiri di belakang Hana, mereka hanya diam saja memperhatikan Ryu
“ya aku tau itu, tapi apa daya buat kita, walau aku seorang perwira tapi bukan super commander” Ryu dengan nada kesal
“ok aku perkenkan, sebelah kanan ku Stevan atau dengan inisial T, kemudian di tengah kazuha dengan inisial D.A lalu ini haruto dengan inisial E, dan aku adalah Trader dengan symbol R, kami adalah satuan khusus yang di bentuk oleh aliansi bukan organisasi remi Asia Raya”
“kenapa kalian membunuh ?” tanya Ryu
“semua target kami adalah penjahat berat, bukan orang sipil, walau kadang ada orang sipil berarti mereka sedang bernasip sial, mati 1 orang tidak berdosa untuk membunuh puluhan penjahat aku anggap itu sebuah pengorbanan yang mulia” ujar Hana
“jadi kalian bertugas seperti itu?” Ryu dengan nada yang tenang
“ya begitulah, sekarang kami memiliki petinggi three cell yang akan kami eksekusi di rungan sebelah” hana memberitahukan kepada Ryu
“kalian tidak memiliki bukti yang kuat! Dan Negara ini memiliki hukum!” Ryu dengan nada tegas
“baik lah sekarang aku bertanya, jika kamu Ryu melihat hall pelanggaran berat menyebabkan puluhan nyawa mati apa kau akan membunuhnya, atau tetap mengeksekusi orang itu mati ?” tanya Hana
“tidak” jawab singkat Ryu
“coba jawab sekali lagi, apa kau akan tetap mengeksekusi orang tersebut ?”
“aku akan terus menjawab tidak”
“kenapa kau bersikeras tidak mau membunuh orang itu ?”
“karena itu tindakan terlarang bagi siapapun termasuk seorang polisi seperti ku”
“sungguh jawaban yang sangat naïf”
“karena bagiku tindakan membunuh tetap tindakan yang terlarang”
“baik, jika itu hukum dengan kejahatanya bisa saja tidak ada larangan untuk membunuhnya”
“Hana, Tetap saja tindakan itu adalah tindakan terlarang”
“kenapa Ryu, kau harus patuh terhadap hukum ? bahwa membunuh tindakan terlarang, padahal terang terangan sekarang ini banyak kasus dimana Hukum tidak dapat mengadili criminal dan melindungi masyarakat”
“ memang pada kenyataanya Hukum tidak melindungi masyarakat, tapi Masyarakat lah yang melindungi Hukum, karena di luar sana banyak orang orang yang membenci para Kriminal dan mencari jalan hidup yang benar, kumpulan perasaan orang orang itulah yang di sebut Hukum, jadi hall itu bukanlah sebuah penentu atau systemnya”
“jadi??” hana dengan nada yang sangat tenang
“semua itu adalah kumpulan dari perasaan yang rapuh dan tak tergantikan yang di miliki oleh setiap orang, di bandingkan dengan amarah dan kebencian. Dan perasaan tersebut sangat mudah untuk di hancurkan, oleh sebab itu banyak orang orang berdoa untuk dunia yang lebih baik. Agar doa doa tersebut terus bermakna, kita sebagai aparat ke amanan harus berusaha lebih baik untuk melindunginya hingga akhir, maka kita tidak boleh menyerah begitu saja”
“begitu yah Ryu, sekarang aku ada sedikit pertanyaan lagi, bagai mana jika suatu saat orang orang merasakan seperti yang kau katakan seperti itu, maka undang undang, tidak akan di perlukan lagi, dan tidak ada lagi criminal serta kepolisian, tapi mengingat hall tersebut, takdir para pelaku criminal tersebut harus di hukum oleh orang orang yang di luar dari hukum, jadi bagai mana Ryu ?”
“……………” Ryu terdiam
“bagai mana soal orang orang yang tak tersentuh hukum tadi siapa yang menghukumnya ? kalian yang patuh terhadap undang undang kah ?”
“aku tau itu”
“jika kau tau Ryu, jadi bagai mana cara menghukum mereka ?, beritau kami”
“aku bingung” ujar Ryu
Haruto pun menyalakan televisi di hadapan Ryu, dengan video video aktivitas dari Three Cell, Haruto menarik sebuah meja kecil, dan metakan beberapa dokumen serta laptop berisi fhoto fhoto dan daftar nama, Stevan melepas ikatan Ryu, Ryu pun langsung melihat semua dokumen tersebut, dan ia terkejut, juga rekaman video di televisi.
“mereka.. rata rata di lindungi oleh Negara” Ryu kembali dengan nada kesalnya
“jadi bagai mana Ryu, criminal di lindungi oleh Negara dengan hukum, warga sipil melindungi hukum yang dimana hukum tidak dapat melindungi mereka, jadi siapa yang akan melindungi warga sipil dan menghukum penjata atau criminal, apakah seorang polisi ?, Intelijen Negara ? atau kami yang bergerak di luar hukum ?”
“…………….”
“Ryu bergabunglah dengan kami, untuk menghukum mereka”
“tapi aku seorang polisi”
“lihat aku, aku adalah seorang polisi sama seperti mu, tapi aku memiliki 2 hukum, saat hukum Negara tidak dapat menghukum criminal, maka dari hukum tersebut akan aku angkat garis besar hukuman dari para penjahat atau criminal dengan cara yang pantas”
“jadi 1 kitab undang undang dengan 2 cara?”
“ya begitulah, jika cara hukum lewat pengadilan tidak bisa, maka kita akan menjadi hakimnya”
‘dan hukumanya adalah kematian untuk para kriminalitas”
“benar sekali Ryu” hana berhasil menyakinkan Ryu
“baik aku akan bergabug”
“selamat datang, dan selamat bergabung, dan kita akan menghakimi orang orang ruangan sebelah” ujar Hana
Akhir akhir ini trader mengirimkan project rahasia dari Three Cell, dimana di dalam fhoto tersebut banyak manusia yang di letakan di sebuah tempat yang yaman, dan di tubuh mereka terpasang selang transfuse darah, mereka di buat tidak sadar, di awasi oleh tenaga medis yang terlatih, mereka di berikan makan lewat selang, dan mereka tidak akan pernah menyadarkan diri karena obat obatan yang di berikan memang untuk membuat manusia tersebut dalam kondisi tidur. Dalam seminggu darah mereka di ambil, untuk di jual, jumblah manusia yang di buat seperti itu ada 80 orang, dengan berbagai jenis golongan darah. Untuk mendapatkan manusia tersebut kini sangat mudah, tinggal memberikan sedikit keyamanan terhadap mereka, kemudian di buat pingsan dan di tes darah, kebanayakan di ambil dari orang orang jalanan, yang tidak memiliki sanak keluarga dan tidur di sembarang tempat. Jika dia sudah tidak dapat bertahan lagi, maka kematian akan menunggu mereka dimana pengawas tinggal memencet sebuah tombol dan orang itu pun mati.
Pencurian organ tubuh juga masih sering terjadi, seperti kemaren malam, di temukan anak kecil berumur 11 tahun dimana kedua matanya telah di ambil, dan ia mengalami kebutaan. Lalu seorang gadis di temukan mati tanpa memiliki sepasang ginjal, ada juga yang ke hilangan jantung, serta paru paru. menurut informasi di pasar gelap, perdagangan ini kebanyakan di jual ke Three Cell, mereka tidak perduli akan datangnya dari mana, karena permintaan sekarang semakin marak, Three Cell membuat group Collector untuk menculik orang orang. Trader kali ini memberikan tugas kepada Stevan, dengan code T.
Dalam email tersebut Haruto mendapat tugas untuk menculik petinggi Three Cell dan mendapatkan semua info tentang kejahatan mereka. Kazuha pun mendapatkan pesan dimana ia bertugas untuk menghancurkan gedung Three Cell, Stevan muncul di Three Cell dengan merubah identitas dirinya menjadi seorang petugas medis, dan setelah selesai mereka akan berkumpul di sebuah vila yang sudah di arahkan oleh Trader, dimana pesan disana, dengan tulisan cetak tebal, dilarang saling menyerang, Stevan di juluki dengan Tracer dengan symbol T. seperti biasa Haruto mengamati calon targetnya, dan mengumpulkan informasi, jadi dengan mudah ia membawa satu persatu, petinggi Three Cell yang di kumpulkan di sebuah Vila. Dimana info tersebut di bantu oleh Stevan yang sudah ada di dalam Three Cell. Stevan mulai meletakan beberapa barang di dalam gedung Three Cell, lalu mengirimkan pesan kepada Trader yang di teruskan kepada Haruto.
Kazuha yang berdiri di pintu belakang gedung, mendapatkan pesan berupa peta dan code akses, serta sebuah ID card, yang ada di tempat sampah, memory card berisi peta dan code akses di masukan ke Handphone miliknya, trader juga memberikan tugas tambahan kepada Haruto untuk menculik petugas khusus bernama Kiryu dan Hanabie, seorang perwira polisi di devisi pembunuhan. Haruto pun menuju apartemen milik Ryu dengan menyamar sebagai petugas kebersihan, saat ia menemui target tanpa basa basi lagi, Haruto melumpuhkan Ryu, kemudian di lanjutkan ke apartemen Hana yang tidak jauh dari apartemen Haruto, memang Hana sempat melakukan perlawanan, tapi percuma, Haruto yang pandai dalam menggunakan ilmu beladiri Akido sangat mudah melumpuhkan Hana. Mereka pun di belenggu dan di bungkam dengan lakban. Mereka di bawa oleh Haruto ke Vila yang sama dengan petinggi Three Cell, tapi mereka di letakan di ruangan yang berbeda.
Kazuha dengan pakain serba hitam, dengan menggunakan jubah yang menutupi katana dan pistol yang ia bawa, stevan melihat jam tanganya, dimana D.A sudah bergerak, ia pun menuju ruangan ke amanan, di depan pintu ruang ke amanan, Stevan mengetuk ruangan tersebut, dan seorang penjaga ke amanan membuka pintu, lalu Stevan menendang orang tersebut, dan melemparkan bom Flash Blank, yang membutakan mata sesaat. Stevan mengambil pistol ke amanan yang tergeletak.
Baju petugas medis yang di kenakan Stevan pun ia lepaskan, dan di gulungkan hingga menyelimuti pistol yang ia pegang.
“aku adalah nasip buruk kalian, tenanglah di alam sana” Stevan menembak semua orang di dalam ruangan ke amanan tersebut, tepat di kepala mereka
Di ruangan yang penuh akan alat alat komputerisasi dan kamera pengawas, stevan menghapus semua rekaman dari kamera ke amanan dari awal ia masuk, kemudian ia mematikan rekamanan. Handphone Kazuha pun berdering, dimana Stevan mengucapkan kata “ D.A stanbay 666” itulah code yang di ucapkan Stevan, Kazuha pun mengerti, semua pintu di gedung tersebut di kunci oleh Stevan, tanpa di sadari oleh seluruh kariyawan disana, Stevan mengganti bajunya dengan baju ke amanan gedung Three Cell. Ia pun berdiri di depan computer induk, ruangan Blood Harves, dimana Stevan mematikan semua layanan support live, 80 orang penghasil darah tadi pun mati, tentu saja keributan terjadi, Stevan hanya berjalan dengan santai, menuju gudang, dimana ia menyembunyikan perlengkapanya, di tengah kepanikan dan keributan para kariyawan Three Cell, Stevan hanya tertawa kecil mendengar hall tersebut, sambil mengganti pakaianya, pistol ke sayanganya Eagle Magnum 6.0 dua buah, yang ia buat sendiri, dengan 12 peluru di setiap magazinenya.
Kazuha tiba di lantai 1, melihat orang panik , Kazuha mulai menyerang, menebas dan menembak orang orang yang ada disana, Stevanus memegang RPG yang ia bawa, berada 200 meter dari pintu keluar masuk ke amanan gedung, mendengar keributan tersebut, para keamanan berdatangan, dan mereka kaget melihat Stevan dengan membawa RPG, dan ia tembakan, ledakan yang sangat indah di mata Stevan pun terjadi, para petugas medis ketakutan mereka memohon ampun, tapi di mata Kazuha mereka hanyalah se ekor babi yang serakah. Stevan pun menuju ke bagian lobi, menembak orang orang disana sambil berjalan santai, sesekali ia pun melemparkan granat ke ruangan kantor Three Cell.
Di vila yang telah di siapkan, Ryu dan Hana terbangun dari pingsanya, melihat di hadapanya Haruto, memasang beberapa kabel yang di sambungkan ke televisi, di hadpaan mereka.
“siapa kau!!?” tanya Ryu
“aku, Haruto dengan Code Erase, atau E, salam kenal” haruto dengan hormat
“kau yang membunuh orang yang berada di gudang ?” Hana langsung saja bertanya
“benar sekali, aku yang melakukanya, bagai mana ? potongan dan jahitan ku luar biasa bukan ?” Haruto mulai menaruh beberapa kamera di 4 sudut
“kau pasti akan kami tangkap” Ryu dengan nada marah
“ya lakukan jika bisa, lihat diri kalian sedang terbelenggu” Haruto tertawa
“dasar Psikopat!!” bentak hana
“terimakasih atas pujianya”
Polisi berdatangan mereka mendapat laporan bahwa ada ledakan berkali kali di gedung Three Cell, banyak sekali polisi dan satuan Khusus berada di halaman gedung Three Cell, Stevan mulai masuk ke dalam data base Three Cell, dan mendownload semua video eksperimen, arsip perusahan, laporan ke uangan serta berbagai jenis lainya, Kazuha sampai di lantai 5 bawah tanah, dimana organ organ tubuh manusia yang masih segar berada disana, dan seorang wanita yang masih hidup, tapi sudah ke hilangan ginjalnya, Kazuha pun mendoakan wanita tersebut, kemudian menembak kepalanya, kazuha meletakan bom c4 di setiap ruangan, ia pun pergi, sesuai jadwal. Stevan dan Kazuha bertemu, di tempat sesuai di email. Trader menuntun mereka untuk keluar, ya itu melalu saluran pembuangan, setelah melewati tempat tersebut, kazuha menekan tombol yang ada di sakunya begitu juga Stevan dan Boom ledakan besar terjadi. Team Khusus pun masuk ke dalam gedung setelah melihat ledakan besar, tapi ledakan tersebut di rancang hanya untuk menghancurkan ruangan dan manusia tidak pada pondasi gedung.
Di dalam saluran pembuangan mereka melihat 2 buah speda motor sport, dan helm, mereka berdua masing masing menaki motor yang mereka suka, dan mengenakan Helm, Helm tersebut menyala dan memberikan informasi, berbagai macam hall, termasuk rute yang harus mereka lalui, haruto menyalakan televisi di hadapan Ryu dan Hana begitu juga di ruang sebelah, dimana berita sedang menyiarkan secara langsung kejadian di gedung Three cell, saat Haruto tidak ada, Hana dan Ryu berusaha untuk mepaskan ikatan yang ada, tapi usaha mereka gagal, Haruto memergoki niat mereka.
“kalian ini pasangan bodoh yah ?, kamera ada dimana mana dan berusaha kabur ? apa perlu aku memotong kaki kalian ?” tanya Haruto
“suatu saat kau akan ku tangkap” ancam hana
“sekali lagi jika kalian bisa, oh iya nanti ada seseorang yang akan datang, yang kami sebut Trader, beserta D.A dan T” Haruto keluar dari ruangan menyiapkan alat alat medisnya dan alat alat penyiksaan
D.A dan T pun sampai di sebuah vila tersebut dengan memarkirkan speda motor sport yang di sediakan mereka, Haruto menyambut hangat ke 2 temanya itu, D.A dan T
“apa kabar para banci?” sambut haruto
“si orang gila sudah duluan ternyata” Kazuha menjabat tangan haruto
“yo haruto” sapa Stevan
“wah reunion SMA yah” haruto tertawa
Mereka ternyata sangat akrab, bagai mana tidak, mereka dulu di sekolah yang sama dari SMP hingga kuliah. mereka pun menuju ruangan tempat Hana dan Ryu berada, Ryu memperhatikan 3 orang tersebut.
“wah kalian di rawat dengan baik oleh Haruto” ujar Stevan
“………” Ryu memperhatikan wajah mereka satu satu agar Ryu mudah mengingat
Haruto pun berjalan menuju Hana
“apa yang mau kau lakukan!!” bentak Ryu
Haruto mengeluarkan Pisau bedah miliknya, dan memegang tangan Hana
“lepaskan Hana bunuh saja aku!!” pinta Ryu dengan suara lantang
Di luar dugaan, Haruto melepas belenggu di seluruh tubuh Hana, dan Hana tidak melawan sama sekali
“apa maksudnya ini semua Hana?” tanya Ryu
Hana pun diam saja, dan ia tersenyum sambil memindahkan kursinya, lalu duduk dengan santai tepat di hadapan Ryu
“Ryu selama ini kita selalu bersama, dan kita sering menghadapi berabagai kasus bukan, dan taukah kamu banyak kasus di tutup di minta oleh para petinggi kepolisian atas nama pejabat dan penguasa kaya raya?” Hana dengan nada santai
Stevan, Kazuha dan Haruto berdiri di belakang Hana, mereka hanya diam saja memperhatikan Ryu
“ya aku tau itu, tapi apa daya buat kita, walau aku seorang perwira tapi bukan super commander” Ryu dengan nada kesal
“ok aku perkenkan, sebelah kanan ku Stevan atau dengan inisial T, kemudian di tengah kazuha dengan inisial D.A lalu ini haruto dengan inisial E, dan aku adalah Trader dengan symbol R, kami adalah satuan khusus yang di bentuk oleh aliansi bukan organisasi remi Asia Raya”
“kenapa kalian membunuh ?” tanya Ryu
“semua target kami adalah penjahat berat, bukan orang sipil, walau kadang ada orang sipil berarti mereka sedang bernasip sial, mati 1 orang tidak berdosa untuk membunuh puluhan penjahat aku anggap itu sebuah pengorbanan yang mulia” ujar Hana
“jadi kalian bertugas seperti itu?” Ryu dengan nada yang tenang
“ya begitulah, sekarang kami memiliki petinggi three cell yang akan kami eksekusi di rungan sebelah” hana memberitahukan kepada Ryu
“kalian tidak memiliki bukti yang kuat! Dan Negara ini memiliki hukum!” Ryu dengan nada tegas
“baik lah sekarang aku bertanya, jika kamu Ryu melihat hall pelanggaran berat menyebabkan puluhan nyawa mati apa kau akan membunuhnya, atau tetap mengeksekusi orang itu mati ?” tanya Hana
“tidak” jawab singkat Ryu
“coba jawab sekali lagi, apa kau akan tetap mengeksekusi orang tersebut ?”
“aku akan terus menjawab tidak”
“kenapa kau bersikeras tidak mau membunuh orang itu ?”
“karena itu tindakan terlarang bagi siapapun termasuk seorang polisi seperti ku”
“sungguh jawaban yang sangat naïf”
“karena bagiku tindakan membunuh tetap tindakan yang terlarang”
“baik, jika itu hukum dengan kejahatanya bisa saja tidak ada larangan untuk membunuhnya”
“Hana, Tetap saja tindakan itu adalah tindakan terlarang”
“kenapa Ryu, kau harus patuh terhadap hukum ? bahwa membunuh tindakan terlarang, padahal terang terangan sekarang ini banyak kasus dimana Hukum tidak dapat mengadili criminal dan melindungi masyarakat”
“ memang pada kenyataanya Hukum tidak melindungi masyarakat, tapi Masyarakat lah yang melindungi Hukum, karena di luar sana banyak orang orang yang membenci para Kriminal dan mencari jalan hidup yang benar, kumpulan perasaan orang orang itulah yang di sebut Hukum, jadi hall itu bukanlah sebuah penentu atau systemnya”
“jadi??” hana dengan nada yang sangat tenang
“semua itu adalah kumpulan dari perasaan yang rapuh dan tak tergantikan yang di miliki oleh setiap orang, di bandingkan dengan amarah dan kebencian. Dan perasaan tersebut sangat mudah untuk di hancurkan, oleh sebab itu banyak orang orang berdoa untuk dunia yang lebih baik. Agar doa doa tersebut terus bermakna, kita sebagai aparat ke amanan harus berusaha lebih baik untuk melindunginya hingga akhir, maka kita tidak boleh menyerah begitu saja”
“begitu yah Ryu, sekarang aku ada sedikit pertanyaan lagi, bagai mana jika suatu saat orang orang merasakan seperti yang kau katakan seperti itu, maka undang undang, tidak akan di perlukan lagi, dan tidak ada lagi criminal serta kepolisian, tapi mengingat hall tersebut, takdir para pelaku criminal tersebut harus di hukum oleh orang orang yang di luar dari hukum, jadi bagai mana Ryu ?”
“……………” Ryu terdiam
“bagai mana soal orang orang yang tak tersentuh hukum tadi siapa yang menghukumnya ? kalian yang patuh terhadap undang undang kah ?”
“aku tau itu”
“jika kau tau Ryu, jadi bagai mana cara menghukum mereka ?, beritau kami”
“aku bingung” ujar Ryu
Haruto pun menyalakan televisi di hadapan Ryu, dengan video video aktivitas dari Three Cell, Haruto menarik sebuah meja kecil, dan metakan beberapa dokumen serta laptop berisi fhoto fhoto dan daftar nama, Stevan melepas ikatan Ryu, Ryu pun langsung melihat semua dokumen tersebut, dan ia terkejut, juga rekaman video di televisi.
“mereka.. rata rata di lindungi oleh Negara” Ryu kembali dengan nada kesalnya
“jadi bagai mana Ryu, criminal di lindungi oleh Negara dengan hukum, warga sipil melindungi hukum yang dimana hukum tidak dapat melindungi mereka, jadi siapa yang akan melindungi warga sipil dan menghukum penjata atau criminal, apakah seorang polisi ?, Intelijen Negara ? atau kami yang bergerak di luar hukum ?”
“…………….”
“Ryu bergabunglah dengan kami, untuk menghukum mereka”
“tapi aku seorang polisi”
“lihat aku, aku adalah seorang polisi sama seperti mu, tapi aku memiliki 2 hukum, saat hukum Negara tidak dapat menghukum criminal, maka dari hukum tersebut akan aku angkat garis besar hukuman dari para penjahat atau criminal dengan cara yang pantas”
“jadi 1 kitab undang undang dengan 2 cara?”
“ya begitulah, jika cara hukum lewat pengadilan tidak bisa, maka kita akan menjadi hakimnya”
‘dan hukumanya adalah kematian untuk para kriminalitas”
“benar sekali Ryu” hana berhasil menyakinkan Ryu
“baik aku akan bergabug”
“selamat datang, dan selamat bergabung, dan kita akan menghakimi orang orang ruangan sebelah” ujar Hana