Posted by : webmaster
Wednesday, November 12, 2014
Semua petinggi Three Cell yang ada di ruangan pun mulai di bawa
menggunakan sebuah mobil berwarna hitam, mereka di bawa ke sebuah
gunung, di paksa untuk berjalan dengan badan di belenggu dengan rantai,
perjalanan memakan waktu 3 jam untuk sampai di tempat tujuan, mereka
harus berjalan kaki selama 1 jam, tidak ada seorangpun disini, karena
jalan yang sangat terjal, dan banyak ular. Sudah di siapkan 10 batang
kayu, mereka pun di ikat satu persatu di batang kayu tersebut.
“Ryu jika kau tidak tahan mending tutup mata dan telinga mu” Tegur Hana
“aku akan melihat”
“semoga aja gak muntah atau stress” Haruto tertawa kecil
“ampuni kami, kami akan memberikan apapun yang kalian inginkan” ujar para petinggi three cell
“jadi
apakah kalian benar telah melakukan perdagangan organtubuh dan
mengetahui akan Blood farming serta penculikan yang di lakukan oleh
perusahaan kalian Three Cell ? jawab dengan jujur”
“jika kami berbicara jujur apakah kalian akan melepaskan kami ?”
“jawablah dengan jujur!!” bentak Hana
“ya
kami mengetahui itu, dan dari awal Three Cell di bentuk memang
melakukan hall tersebut tanpa sepengetahuan siapapun kecuali seluruh
orang di Three Cell”
“setidaknya penyesalankalian akan mengurangi dosa kalian” Hana tersenyum
Kazuha pun maju ke depan, di hadapan petinggi Three Cell
“Tuhan
di surga, dengan ke hendak mu kami sampai disini, atas berkat mu kami
masih hidup disini, atas nama mu yang suci, ampunilah kami semua yang
ada disini” kazuha berdoa
Setelah selesai berdoa, Stevan menyalakan api obor yang sudah ada di dekat mereka
“kami sudah mengakuinya, dan lepaskan kami” pinta para petinggi Three Cell
“tapi kalian belum bertanggung jawab” Stevan memberikan api obor ke Haruto
“kami akan bertanggung jawab atas semua tindakan kami”
“bertanggung jawablah di alam baka” Hana tersenyum
Haruto pun menyulut kayu kayu yang ada di sisi para petinggi Three Cell, dan mereka pun di bakar hidup hidup.
Setelah selesai mereka pun meninggalkan orang orang yang di bakar hidup hidup tadi
“apa kah kita memiliki nama ?” tanya Ryu ke hana
“nama organisasi kita ?”
“iya biar bagus”
“oi haruto ada saran ?” hana bertanya
“entahlah mungkin stevan dan Kazuha punya saran buat nama group kita” Haruto yang berjalan paling depan
“aku gak ada ide “ stevan menggaruk kepalanya
‘………….” Kazuha diam saja
“bagai mana jika kita berninama Silent Cremony”
“bagus juga, ok kita pake Silent Cremony” Hana sambil berjalan
Sudah
2 bulan berlalu, kini Silent Cremony, telah menyelesaikan markas
mereka, markas Silent Cremony berada di bawah tanah, menggunakan stasiun
kereta bawah tanah yang sudah di tutup 30 tahun yang lalu, kereta yang
bekas yang sudah tak terpakai pun mereka perbaiki, kini di markas baru
tersebut, mereka membuat gudang senjata dan perlengkapan, membuka jalur
kereta api yang sudah tak terpakai, dengan pintu otomatis.
Kemudian
Silent Cremony juga merekrut anak anak jalanan yang di seleksi secara
khusus mereka di didik ulang, kini markas Silent Cremony tidak beda
jauh dengan markas militer bertehnologi tinggi. Seluruh kamera di kota
dapat mereka lihat di monitor yang telah di pasang. Informan informan
Silent Cremony pun menyebar di penjuru kota. Mereka adalah orang orang
yang telah ke hilangan hidup mereka karena di rampas, oleh orang orang
pemerintah yang korup serta para criminal.
Setiap anggota Silent
Cremony, anggota inti, seperti stevan, Kazuha, Haruto dan Ryu tetap
melakukan aktivitas mereka sehari hari, sedangkan Hana berhenti dari
kepolisian, informan mengirimkan kabar bahwa, ada sebuah tempat di
dermaga, dimana orang orang itu mengirim wanita yang mereka culik, ke
luar negeri untuk di jual. Inilah perdagangan manusia terbesar, dimana
wanita wanita muda berjumblah ratusan orang di kurung di sebuah bangunan
besar di dermaga. Email pun di kirimkan lewat operator untuk ke 4
anggota Silent Cremony, yang ada di lapangan, Ryu pun bergegas menuju
lokasi, dimana misi semuanya sudah di jelaskan lewat telepon, untuk
meningkatkan ke amanan mereka tidak menggunakan handphone berbasis GMS
melainkan CDMA, mereka benar benar merencanakan dengan sangat rapi. Di
monitor yang besar terbagi dengan 9 kotak di layar, ya itu kamera
pengawas ke amanan di dermaga. Ryu menyiapkan M700 miliknya dengan
peredam, bersembunyi di atas alat pengangkut petik emas, dengan ke
tinggian 300 meter dari permukaan laut, Operasi Silent Cremony selalu
saja pada malam hari.
Ryu memberitahukan kepada teman temanya yang
lain akan ke adaan di lapangan, Kazuha, masuk dari pintu selatan dengan
menggunakan sepeda motor miliknya, dengan kecepatan tinggi ia melewati
seorang penjaga yang berdiri sambil memperhatikan dermaga di areanya
kazuha pun lewat dengan menebaskan katana miliknya hingga kepala seorang
ke amanan tersebut jatuh ke tanah seperti bola. Ryu menembak beberapa
penjaga untuk memuluskan perjalanan Kazuha, di sebuah petik emas yang di
susun adalah kantor milik ketua penjahat tersebut, Haruto mengunci
pintu dengan merusak kuncinya, lalu ia las. Stevan dengan senjata alat
beratnya, menembakan grenade launcher ke pintu bangunan tersebut yang
mengurung wanita wanita muda.
Dari arah selatan terdapat 5 pasukan
musuh dengan senjata mesin, Kazuha memutar sepeda motornya, menuju 5
pasukan musuh, melihat kazuha musuh pun menembaki Kazuha, layaknya
seorang satria dengan kuda besinya, terus menyerang musuh tanpa
memperdulikan badanya sendiri. Ryu mengawasi arah barat, terdapat mobil
pengangkut yang menuju lokasi stevan.
“stevan arah jam 1:30, ada mobil pengangkut menuju mu” suara Ryu terdengar dari earphone stevan
“ternyata ada rombongan baru” Stevan bergegas
Menghadang
di depan jalan, dan menembakan Grenade launchernya membuat mobil
tersebut meledak, kazuha selesai membunuh 4 orang musuh, tinggal satu
orang yang terluka, memohon ampun ia menyerah membuang senjatanya.
Kazuha dengan tatapan tajam ia hanya diam, pertama ia menggoreskan
katana miliknya yang sangat tajam ke dua paha musuh di hadapanya, ia pun
berteriak kesakitan, bekas sayatan yang di berikan kazuha terlihat
tulang pahanya, darah terus keluar, Kazuha memotong kedua lengan musuh,
lalu menggores kedua mata musuh, orang tersebut berteriak kesakitan
sambil menangis, Kazuha pun menggores pedangnya ke urat nadi besar yang
berada di punggung musuh, lalu memotong pita suara musuh di hadapanya,
mati secara perlahan lahan akan di terima musuhnya. Kazuha pun menaiki
sepeda motornya keluar dari dermaga tugasnya sudah selesai.
Haruto
yang dari tadi tertawa mendengar kepanikan dalam petik emas, seolah
olah dia sedang menonton sebuah lawakan. Dari markas memberitahukan
kepada orang orangnya bahwa ada warga yang mendengar suara ledakan dan
menghubungi polisi, semua anggota lapangan Silent Cremony untuk mundur,
karena misi sudah selesai, mereka pun pergi, tapi polisi kini sekamin
pintar, mereka block kade semua jalan, dan 2 helly copter pun mengudara,
Hana memerintahkan orang orang di markas Silent Cremony untuk
menyiapkan kreta api penjemput, Hacking pun di lakukan pada computer
pusat kereta api yang mengatur jadwal. Kreata api dengan tulisan Silent
Cremony, berwarna hitam, dan memiliki lampu berwara merah biru, berkedap
kedip secara bergantian seperti milik polisi.
Setelah mereka
berada di lokasi penjemputan, Kazuha mendengar wanita berteriak meminta
tolong, dengan pakaian yang sudah hampir telanjang, terdapat 3 anak muda
yang hendak memperkosanya, 3 orang tersebut terkejut, saat melihat
tubuh temanya tertembus sebuah katana dari belakang. Kazuha berbalik
lalu menebas dua orang di sampingnya, wanita tersebut berteriak melihat
pemandangan yang sadis, Kazuha pun meninggalkan wanita tersebut yang
memandangi kazuha.
“kazuha cepat jemputan kita sudah sampai!!” teriak stevan
Helly
kopter polisi ada di atas mereka, dimana mereka melihat kazuha yang
habis membunuh 3 orang dengan secara sadis , suara serine polisi mulai
terdengar dengan jelas, mereka semua pun masuk ke dalam kereta api
cepat, yang di lengkapi anti peluru, dan radar, pintu pun tertutup
secara automatis, mereka duduk di kursi seperti pesawat terbang. Wanita
tersebut berlari melihat Kazuha yang berada di dalam kereta api, mobil
polisi menghampiri wanita tersebut, kazuha hanya diam saja.
“barusan aku melihat pangeran yang menyelamatkan wanita” ledek Stevan
“kebetulan saja aku mendengar teriakanya” Kazuha sambil melihat ke jendela
Berita
tentang Silent Cremony pun muncul di televisi, polisi gagal menangkap
mereka, wanita yang di selamatkan kazuha mengucapkan terimakasih sudah
menyelamatkannya, hall tersebut membuat pro dan kontra di kalangan
masyarakat, kereta api tersebut menghilang di dalam terowongan,
menghilang bagaikan hatu dimalam hari.
Grafity di jalanan mulai di
tuliskan oleh orang orang, dengan kata kata Silent Cremony help Us.
Mereka sekarang seperti artis, dan dambaan masyarakat, ada juga yang
menyebut Silent Cremony adalah para Hakim jalanan. Berbagai macam
masyarakat menyebut akan Silent Cremony, walau mereka sadis itu adalah
hukuman yang layak di terima oleh para criminal. Di tubuh pemerintahan
untuk ke amanan Negara, Silent Cremony menjadi topic hangat, apa yang
harus di lakukan terhadap mereka, karena organisasi ini sangat sulit
untuk di lacak, para saksi di dermaga juga menjelaskan apa yang terjadi,
mereka menceritakan apa yang mereka lihat, mereka bergerak dan membunuh
dengan sangat cepat seperti malaikat pencabut nyawa, tapi membunuh di
mata hukum yang di percayai para elit politik tetap adalah tindakan yang
salah, maka Silent Cremony di golongkan sebagai organisasi criminal
yang sadis, serta sangat berbahaya. Masyarakat pro Silent Cremony pun,
melakukan aksi demo ke jalan, menolak pemerintah menetapkan bahwa Silent
Cremony sebagai organisasi criminal yang tersusun rapi, mereka
mendukung akan kegiatan Silent Cremony
Acara cara di televisi juga
mengangkat tema akan Silent Cremony, mereka membunuh para penjahat yang
tak tersentuh oleh hukum, orang orang yang menindas rakyat kecil,
mereka sering menolong, pengadilan mereka pasti, hukum mereka keras,
itulah Silent Cremony. Di tembok dalam terowongan jalan raya ada kata
kata yang menarik seperti ;
“Gigi di bayar dengan gigi, mata di
bayar dengan mata, darah di bayar dengan darah, hukum kami keras, tidak
ada penyelamatan, tidak ada pertolongan dan tidak ada pengampunan, serta
tidak dapat di tawar”
“para criminal ingatlah nama kami, Silent Cremony”
“Silent Cremony adalah Hakim jalanan”
“setiap
sudut kota ini ada Mata Silent Cremony, Setiap tembok di kota ini
memiliki telinga Silent Cremony, maka berhati hati lah para Kriminal”
Dan
berbagai macam tulisan lainya, hingga di tembok tembok pertokoan,
banyak orang orang berbicara tentang Silent Cremony, mereka adalah orang
orang baik, apa lagi di internet, serta jaringan social, blog blog di
tulis untuk keberadaan Silent Cremony, bagi pemerintahan mereka menjadi
gerah akan keberadaan Silent Cremony, mereka takut bahwa kesatuan ke
amanan yang di bentuk oleh Negara kini tidak mendapatkan tempat di hati
rakyatnya.
Yang mengejutkan banyak kegiatan social, membagikan
makanan geratis, perobatan geratis, sumbangan ke anak yatim piatu,
mereka menamakan Silent Cremony, tidak ada yang mengetahui dana itu dari
mana, saat haruto dan stevan bertanya dengan hana soal kegiatan social
tersebut, Hana mengatakan tidak tau menahu tentang hall tersebut, tapi
orang orang baik disana menggunakan nama kita sebagai symbol ke adilan
dan kebaikan serta kasih dan sayang.
Hall yang di khawatirkan
adalah, jika oknum tertentu menggunakan nama Silent Cremony sebagai
alasan tindakan criminal. Maka hukumanya adalah kematian itu yang di
katakana oleh hana.