Posted by : webmaster
Wednesday, November 12, 2014
Di sekolah, tiba tiba Reah
mengirim pesan lewat handphone miliknya, Haruto pun bergegas ke tempat
Reah, setibanya disana, Reah langsung memeluk haruto.
“apa kau marah dengan tindakan ku selama ini?” tanya Reah sambil menangis
“gak lah, mana bisa aku marah dengan orang yang aku cintai” Haruto sambil mengusap rambut Reah
“biarkan aku seperti ini dulu sejenak” pinta Reah
Reah terus menangis, haruto hanya diam saja, sambil memeluk Reah, tidak lama kemudian Reah pun tersenyum kembali, mereka pun duduk bersedar di pagar pembatas yang ada di atas atap sekolah Arcadia.
“Haruto apa harapan mu ?” tanya reah tiba tiba saja
“bingung… mau jawab apa” Haruto sambil tertawa
“Haruto.. aku memiliki harapan, agar dunia ini musnah” Reah dengan wajah yang murung
“……….. jangan berfikir aneh aneh” tegur Haruto
“tapi serius loh, andaikan aku memiliki kekuatan sihir yang besar dan hebat tentu aku akan menyusun ulang negeri ini, aku benci dengan hidup seperti ini” Reah meneteskan airmatanya kembali
“apa sebenarnya yang terjadi hingga kamu seperti ini ?” Haruto sangat Khawatir
“maaf aku ngelantur” Reah kembali tersenyum
“jika itu harapan mu, aku akan mengabulkan permintaan mu, aku akan menyerukan perperangan, aku akan meratakan manusia dengan tanah” Haruto tersenyum
“sungguh ?” Reah dengan wajah penuh harapan
“tentu, jika itu sebuah Harapan mu” Haruto niat becanda
“andaikan yah” Reah tertawa kecil
“baik lah..” Haruto berdiri
“mau kemana ?” tanya Reah
“apa kau siap ke hilangan orang yang kau cintai dan kau sayangi ?” tanya Haruto
“untuk tataan dunia baru, aku siap sih, kehilangan segalanya, termasuk kamu, walau berat bagi ku, tapi untuk dunia baru” Reah menghampiri Haruto dan memeluk Haruto dari belakang
“Reah taukah kamu sebenarnya keluarga Haruto di bentuk untuk apa ?” Haruto bertanya dengan nada serius
“untuk apa ?” Reah menanggapi pertanyaan Haruto
“untuk menjaga orang orang di sekitarnya” Haruto dengan nada senang
“berarti aku juga kamu jaga?, walau aku sudah sakitin hati kamu ?” tanya Reah
“tentu tetap aku jaga, walau kau melukai perasaan ku dan tubuh ku” Haruto membalik badanya dan memeluk Reah
Reah dan Haruto pun berbaikan, tidak melakukan hall yang seperti dulu lagi dimana mereka saling memaafkan tanpa menanyakan permasalahan yang dulu membuat mereka menjadi renggang, karena ini lah cinta yang mereka miliki.
Saat pulang sekolah, Haruto dan Reah pun menuju sebuah kuil tempat penyembahan dewa bumi, kuil yang berumur ratusan tahun, dan memiliki sejarah yang sangat panjang. Dari kejauhan mereka melihat asap tebal di udara, suara handphone mereka pun bordering, masing masing mendapat panggilan dari orang berbeda
“hallo kaze senpai ada apa ?” tanya Haruto
“lu bersama Reah ?” tanya Kaze
“iya reah bersama ku, cari tempat perlindungan sekarang, perang telah di mulai” tiba tiba sinyal Handphone terputus
Reah pun terhenti pembicaraanya, dimana mereka sama sama di suruh mencari tempat perlindungan. Haruto dan Reah pun masuk ke dalam kuil dewa bumi.
“ada apa ini” reah Cemas
“aku juga tidak tau, tapi kata Kaze senpai, bahwa perang sudah di mulai” haruto dengan nada serius
Gadis penjaga kuil, pun berdatangan, mereka mulai merapal mantra pelindung, haruto pun menghampiri seorang kepala Miko tersebut.
“maaf apa sebenarnya terjadi ?” tanya Haruto
“terlebih dahulu saya memperkenalkan diri, nama saya adalah Miyu, penerus dari generasi ke 47 kuil dewa bumi” Miyu dengan penuh Hormat
“maaf, saya Watanabe Haruto dan ini kekasih saya Tachibana Reah” haruto memperkenalkan diri dan Reah memberikan salam
“Iblis Kyoto telah bangkit, mereka telah menyerang tempat kita sekarang, para petinggi sedang melakukan perlawanan, begitu juga para pendeta dan ahli sihir” Miyu menjelaskan kondisi sekarang ini
Setelah Kekai di gunakan, kekai yang sangat kuat terbentuk untuk melindungi orang orang yang datang, di kuil dewa Bumi, penduduk di sekitar kuil pun berdatangan meminta perlindungan, para Miko sangat sibuk menolong orang orang, Angin pun berhembus dengan kencang, begitu juga awan mendung yang hitam pekat menghalangi sinar matahari, dan menjadi gelap. Reah pun juga ikut membantu begitu juga Haruto.
Para tengu bersiaga di empat penjuru kuil dewa bumi, agar tidak ada iblis yang masuk ke dalam lokasi Kuil, begitu juga Hewan gaib kuil srigala putih, muncul, mereka menjaga pintu masuk Kuil. Semua jalur komunikasi terputus, begitu juga aliran listrik, kegelapan benar benar menyelimuti dunia ini.
Sanae kepikiran apa yang di maksud oleh Haruto tentang ke benaran sihir yang di mana Haruto menyebutkan bahwa Sihir itu tidak berbentuk, tapi yang membentuk sihir itu sendiri adalah kita manusia sendiri.
Sanae terus merenungkan kata kata yang di jelaskan oleh haruto hingga akhirnya Sanae menyadari suatu hall yang di maksud oleh Haruto adalah, Mantra tertinggi ya itu;
Sihir ada 5 element, yang di sebut 5 kelompok, dan inti dari sihir itu semua adalah kekosongan dari 5 element yang terbentuk oleh ala mini, setelah kita mengetahui akan 5 element yang tidak berdasar atau kosong tersebut maka tidak akan adanya rasa sakit, Bentuk adalah kosong, kosong adalah bentuk, bentuk tidak lain adalah sebuah kekosongan, kekosongan tidak lain adalah sebuah bentuk, hall itu juga berlaku dengan perasaan, persepsi, niat dan kesadaran, dan semua hall tersebut adalah kekosongan belaka, sihir tidak di buat dan juga tidak dapat di hancurkan, baik itu dosa dan kesucian, baik peningkatan maupun penurunan, sebelum atau sesudah, dalam kekosongan, tidak ada bentuk, perasaan, persepsi, niat atau ke sadaran, tidak ada mata, telinga, hidung, lidah, tubuh atau pikiran, tidak ada bentuk, suara, bau, rasa, menyentuh, atau benda mati dan hidup, serta pandangan kita itu sendiri, tidak ada ketidak tahuan atau akhir dari kebodohan, sampai dengan kerusakan, ke hodupan, kematian, maupun akhir dari pembusukan dan kematian itu sendiri, tidak ada penderitaan, tidak ada kepunahan, tidak ada akhir dari penderitaan,tida ada jalan, tidak ada kebijaksaan, dan juga tidak ada pencapaian, karena tidak ada pencapaian, ke sempurnaan, mematuhi akan penciptaan maha kuasa. Dunia yang di penuhi akan sifat sifat alami manusia, baik dan buruk, membuat akan hilangnya eksensitas kesadaran hati ini,mematuhi akan aturan duniawi dan surgawi, kadang dapat mengaburkan bagi pikiran manusia itu esndiri, karena tindakan pengamburan akan eksensitas sebagian orang dapat mengatasi akan rasa takut itu sendiri, jika manusia dapat menghilangkan itu semua maka 11 dewa tertinggi memberikan pencerahan akan isi alam semesta, yang akan membebaskan dari seluruh ilusi di seluruh dunia ini, mantra terhebat dari semuanya adaah kesadaran diri, akan kekosongan atas alam semesta, dalam artian kembali lagi kepada yang tidak berbentuk, maka alam semesta ini adalah 0, dan sihir itu adalah 0. Ke sadaran diri untuk menuju Nirvana yang sempurna, tanpa beban sedikit pun.
Sanae masih kebingungan akan pemahaman yang ia dapatkan, tapi sudah lah menurut sanae, bahwa intinya sihir itu adalah kosong, dan hall yang tidak nyata, seperti di bilang ada tapi gak ada di bilang gak ada tapi ada, itulah sihir, kitalah yang membentuk sihir.
Terdengar ke ributan di gerbang kuil, Haruto dan Reah bergegas menuju ke gerbang tersebut, dimana mahluk mahluk kegelapan menghantam kekkai yang di buat oleh Miko, Kekkai tidak dapat bertahan lagi, para Miko pun keluar mereka, membuat Kekkai lapis dua, untuk itu harus ada yang bertarung, untuk menahan iblis tersebut, dimana kekkai lapis kedua adalah di atas gunung, di belakang kuil dewa bumi.
“reah bantu mereka, selamatkan orang orang sipil, aku akan menahan mereka disini” Haruto dengan nada tegas
“tapi…” Reah khawatir
“cepat!!” haruto menyuruh reah bergegas untuk pergi
“Haruto!!!” panggil Reah dengan keras
Reah pun meninggalkan haruto sendirian, retakan retakan di dinding kekai mulai terlihat, mereka terus menghantam dinding kekai tersebut, sambil memberikan kutukan.
“Katana yang di lindungi oleh dewa dan dewi, di tempa dengan rasa dendam dan cinta, penuhi panggilan ku, Muramasha dan Masamune Penuhi panggilan ku” 2 pendagram, masing masing satu di kiri dan kanan tangan Haruto terbentuk, 2 buah katana pun muncul
Haruto menggunakan katana Masamune, dimana dalam legenda tersembunyi, Katana Masamune adalah katana yang haus akan darah, tidak akan ada sedikitpun sisa darah yang menempel di katana Masamune, karena ia juga mengisap darah korbanya. Semakin banyak darah yang di isap oleh Katana masamune semakin tajam tebasanya, dan semakin kuat sihir yang ada di dalam katana masamune.
Kekai pun hancur, Haruto pun langsung menyerang mahluk kegelapan tersebut, mengayunkan pedangnya, dengan harapan ia dapat menahan mahluk mahluk kegelapan ini, sekali kali haruto menghindar, dan salto di udara, sambil menyerang musuh. Sementara itu mahluk kegelapan lain bermunculan dari dalam tanah, Reah pun menahan mahluk mahluk menyeramkan tersebut.
“cahaya yang suci, di tempa dengan cahaya bulan, dan ke agungan surga, aku Reah, yang mewarisi senjata tempur dari Angel Atraea penuhi panggilan ku Chakram!!” Reah memanggil Chakram senjata dari Angel Astraea
Musuh terus berdatangan, Reah di kelilingi oleh mahluk mahluk tersebut, Reah pun tersenyum dengan penuh percaya diri.
“Namah Sar vatha gatebhyah sarva mukhebyah sarvatha candamaha” Reah menggunakan Naga api untuk menyerang musuh, hingga semua yang ada di sana terbakar
Chakram yang di genggam erat oleh Reah pun di lemparkan ke udara
“On, Marishi ei sowaka!” Chakram tersebut terhenti dan mulai bergerak mengelilingi tubuh Reah, Reah pun menggunakan tehnik beladiri dari keluarga Tachibana
Chakram tadi pun mengikuti seluruh gerakan, Reah, menghantam musuh musuh, hingga terbelah menjadi dua, musuh terus berdatangan, di langit hewan kegelapan berterbangan, begitu juga para siluman, mereka memakan manusia dan ada juga hanya membunuh saja.
“Ban un taraku, kiriku aku!” draco menjadi besar
“Draco lindungi penduduk yang mengusi di atas gunung, bersama para Miko” perintah Reah
Draco pun terbang bertempur di udara, melawan mahluk mahluk kegelapan yang terbang. Semburan semburan api draco terus di pancarkan ke seluruh musuh yang mendekati gunung, saat itu Reah di kejutkan dengan seorang berambut panjang, berwarna perak, dimana matanya kirinya berwarna ungu sedangkan mata kananya berwarna merah.
“hebat juga kau manusia, sih” ujar wanita misterius tersebut
“siapa kau ?!” tanya Reah
“aku Tik Tok Sih” wanita tersebut tertawa
“tunggu, kau roh penghancur?” tanya Reah sambil menyerang musuh yang menghampirinya
“pasukan bunuh wanita di hadapan ku, sih” perintah Tik Tok
Reah pun mengambil 6 kertas mantra, dan mulai merapal mantra
“antarion, soku metsu soku, birariya birari,soku metsu mei, zan zan kimei zan kisei, zan dari hi-on!” Kerstas mantra tadi pun bersinar dengan sangat terang
“Hagun ?, sangat menarik, sih” Tik Tok dengan nada centilnya
“Om bishi bishi kara kara shibari sowaka” 6 Roh nenek moyang Onmyou muncul
“hebat, sungguh menarik, Shikigami, 6 roh nenek moyang Onmyou, tulang benulang, di menggunakan baju Onmyoji, 400 tahun yang lalu aku pernah berhadapan pengguna Shiki terkuat, ternyata sekarang aku melihatnya lagi di hadapan ku, pengguna Shiki yang sama jangan jangan kau keturunan keluarga Tachibana, sih” tanya Tik Tok
“kenapa!!!” tanya Reah Dingin
“pasuka!! Bunuh musuh kita yang ada di garis belakang!!” perintah Tik Tok
Tidak di duga Tik tok memberikan hormat ala bangsawan eropa dengan sopanya.
“hamba akan melayani tuan putri, sih” ujar tik tok mengejutkan Reah
“kenapa ?” reah bingung, sambil melihat mahluk kegelapan tersebut mundur
“karena aku sudah berjanji dengan pengguna Shiki itu 400 tahun yang lalu, dan nama ku adalah Yukiona” Yukiona pun memberitahu jati dirinya sebenarnya
“Yukiona Kyokai bukan ?” tanya Reah lagi
“ya aku adalah Yukiona, penguasa salju di negeri sakura ini, tapi karena pengguna shiki sialan itu, dia janji akan pulang dan menikahi ku ternyata dia buat keturunan dengan manusia!!!, tapi demi orang yang ku cintai, aku akan menepati janji ku, setidaknya aku juga bagian dari keluarga tachibana, sih” Yukiona tersenyum
“kau tau apa yang terjadi sekarang ?” tanya Reah
“panggil aku IBU, SIH!!!” bentak Yukiona
“Heee,.. kau bukan ibu ku!!” Reah dengan nada keras
“kau taukan, aturan dalam keluarga tachibana, dari jaman Hainan , Sih?” Yukiona dengan nada serius
“heeee.. dari mana tau aturan seperti itu?” Reah manis menolak
“perhatikan ini,sih” Yuki Ona menunjukan lambang suci sebagai istri garis keturunan langsung dari keluarga Tachibana
“……” reah terdiam sejenak
“panggil aku, I B U…,sih” pinta Yukiona
“I…bu..” Reah meneteskan airmatanya
“kenapa menangis sih?” tanya Yukiona
“habisnya, selama ini, aku selalu sendirian, begitu juga sanae, dan Ria, kami selalu iri melihat orang yang memiliki ibu” ujar Reah
“suruh mereka panggil aku juga ibu,sih” Yukiona memeluk Reah
“ibu…” Reah menangis
Yukiona terus memeluk Reah, kemudian, Yukiona dengan sihirnya menggunakan teleport, dan berada di depan kediaman keluarga Tachibana yang di jaga dengan ketat, dimana Ayah Reah melihat Yukiona, dengan kimono dan hiyasan rambut berlogokan keluarga tachibana.
“ibu…” panggil ayah Reah
“anak ku, siapa orang tua, kaku, jelek dan seram disana?,sih” Yukiona berbisik ke Reah
“obachan!!!” panggil Sanae dan Ria
“apa oba chan!!!” bentak Yukiona
Reah pun tertawa dengan lepasnya, semua orang disana tertegun, melihat pertama kalinya Reah tertawa lepas seperti itu, setelah meninggalnya ibu yang sangat ia sayangi.
“yang boleh memanggil ku ibu, hanya Reah, Ria dan Sanae, dan kau om om kaku disana, panggil aku dengan Hime sama, sih” Yukiona menghampiri Reah dan Ria
“….” Reah dan ria terdiam
“panggil aku ibu, sih” Yukiona tersenyum terhadap Reah dan Ria
Melihat Reah, ria dan sanae, Yukiona pun berdiri dan menghampiri, ayah mereka, oi Oyaji, apa yang kau lakukan terhadap anak anak ku sekarang ini ?, sih” Yukiona dengan nada kesal
Ria dan Sanae menghampiri, Reah
“nee chan reah, di lihat lihat, dia mirip dengan ibu yah, begitu juga cara dia bicara dengan akhiran sih” Ria tersenyum
“ya mirip sekali dengan ibu, lihat juga kelakuanya, dia memarahi ayah” Sanae dengan nada pelan
“aku jga terkejut, saat dia ngomong pake akhiran sih, kemudian,aku tadi sempat menggunakan Hagun untuk menyerangnya, tapi Hagun tidak mau menyerang, aneh, tapi aku sadar saat dia menunjukan lambang suci, bahwa kita ini adalah keturunan darinya, dan kita memiliki darah dari dia, walaupun dia adalah seorang Kyokai, makanya kita memiliki sihir yang sangat kuat” Sanae tersenyum
“apakau beri mereka makan 3 kali sehari?, apa kau ijinkan mereka bermain main ?, atau jangan jangan kau memaksakan kepada ke 3 anak ku ini untuk belajar sihir dengan keras ?, apa seperti itu aturan di keluaga tachibana sekarang!!” bentak Yukiona
“maaf hime sama, tapi aku tidak memiliki anak laki laki, mereka semua perempuan, saat ibu mereka meninggal, mereka juga jarang berkomunikasi dengan ku” ujar ayah sanae
“kau ayah tidak berguna, panggil aku ibunda, dengan penuh hormat!!, sih” pinta Yukiona
“ba..baik Ibunda!!” ayah sanae keluar keringat dingin
“sekarang istana iblis sudah muncul, anak anak ku, jaga rumah ini, karena dari rumah inilah keluarga tachibana muncul, dan kalian gunakan Kekkai yang benar jangan lemah!!!, sih!!” Yukiona memarahi orang orang yang ada di kediaman Tachibana
Semua orang menaruh hormat kepada Yukiona, karena dia adalah salah seorang istri dari keturunan langsung keluarga Tachibana, cerita akan dirinya di ceritakan secara turun temurun, dan sekarang benar benar terlihat, bagai mana dia memperlakukan Reah, Ria dan Sanae. Sesuai dengan cerita yang di terunkan bahwa Yukiona itu di anggap dewi pelindung wanita di dalam keluarga Tachibana.
Tohsaka dan Vien menuju ke diaman Tachibana di suruh orang tua mereka, untuk bersiap di garis depan, begitu juga teman teman yang lain, kini giliran anak anak muda mulai berkumpul di kediaman tachibana.
“siapkan altar, 10 tungku dupa, sake dan cawan merah” pinta Yukiona, untuk melakukan upacara pemberkatan kepada orang orang yang akan turun berperang
“ibu..” panggil Ria dan Sanae mereka tersenyum sambil memeluk Yukiona
“oh iya Ria, kalung itu kau dapat dari mana ?” tanya Yukiona
“aku mendapatkan dari ratu rubah es ekor 9” Ria menunjukan kalungnya
“boleh ibu pinjam ?” tanya Yukiona
“boleh bu” Ria sangat senang
“Namah samanta vajranam chanda, Maharosana sphotaya hum trat ham mam” Yukiona sambil memegang kalung tersebut
Dan di hadapan mereka muncul Ratu Rubah Es ekor Sembilan, dengan sangat anggun, dan cantik.
“oba oba…oba..” Ratu rubah es ekor Sembilan ketakutan
“apa kau Kazumi!!! Manggil ku Oba!!!” bentak Yukiona
“obake!!!” Ratu rubah es ekor Sembilan menyebut Yukiona
Yukiona pun menjitak kepala ratu rubah
“ampun Nee sama!!” Kazumi adalah nama dari ratu rubah es ekor 9
“bagus sudah ingat ternyata, kau Kazumi, ngomong ngomong gak pernah culik laki laki lagi kan buat jadi suami?” ledek Yukiona
“nee sama, sembarangan, aku sudah tidak melakukanya” wajah kazumi memerah
“hah , Kazumi nee chan, menculik laki laki seperti di dalam legenda ?” tanya Ria
“bohong itu hahahahhaa” kazumi tertawa
“Nee sama, istana iblis sudah berdiri megah di Kyoto” Kazumi memberitahukan info tentang apa yang ia lihat
“ritual pemberkatan akan kita laksanakan, mari kita lakukan, sudah tugas dari keluarga tachibana bukan” ujar Yukiona
Reah, Ria, dan Sanae pun mengenakan baju Onmyoji milik mereka, Kazumi duduk di samping Yukiona, 20 orang Onmyoji di bagi 2 duduk berhadapan, dengan jarak 50 meter, kemudian, Reah, ria, dan Sanae serta Kazumi dan Yukiona, duduk di tengah, menghadap Altar, dimana di belakang mereka orang orang yang akan maju ke medan pertempuran.
Doa doa pun di panjatkan kepada dewa dan dewi, suasa yang sangat sakral terasa sangat pekat, cawan merah yang besar di tuangkan sake yang telah di bacakan doa doa, kepada para dewa, di tuangkan, dan mulai di berikan kepada pejuang dari barisan kanan, mereka meminum dalam 1 cawan yang sama, dan air sake tadi tidak habis habis setelah mencapai orang terakhir baru habis, memang tidak masuk akal, cawan 2 kali sebesar piring makan yang ada di rumah, bisa di minum oleh 200 orang, dengan satu tegukan bergiliran.
Sementara itu, Haruto pun berjalan menuju tangga kastil istana iblis, dimana seluruh mahluk gaib kegelapan, dan dari dasar neraka bersujud saat melalui mereka, haruto pun duduk di singasananya yang terbuat dari tulang benulang.
“yang mulia, apa sekarang perintah mu ?” tanya Lucifer
“mudah, hancurkan seluruh manusia, dan dirikan kerajaan kita yang sangat megah” Haruto dengan nada datar
“semua sudah di mulai” Khaos berdiri di sisi Haruto dengan baju jirah berwarna perak
“Khaos, aku akan memenuhi harapanya” Haruto tertawa dengan sangat mengerikan
“aku juga mendapat kabar, bahwa keluarga Onmyoji dan para petarung 10 pendeta suci, akan bergerak, mereka akan melawan kita di pimpin oleh keluarga Tachibana” Khaos melaporkan
“bunuh mereka semua, tapi sisakan Reah” Pinta Haruto
“aku lebih suka melenyapkanya” Khaos dengan suara yang menakutkan
“hmm.. melenyapkanya sesuai harapanya, baiklah , lenyapkan tanpa pengecualian” Perintah Haruto
Haruto bangkit dari singasana, melihat seluruh tentara iblisnya berbaris, sambil berteriak dengan penuh semangat, menyambut raja mereka.
“Aku raja kalian!!, aku perintahkan, untuk hancurkan seluruh manusia!!, berikan apa artinya rasa ke hilangan, ke hancuran, akan ketamakan mereka, tunjukan ke beringasan kalian, bunuh dan bunuh semua!!!” Haruto dengan nada yang lantang
Semua tentara iblisnya bersorak, menyambut perintah dari rajanya.
“aku akan menuntut balas, akan semua apa yang mereka buat kepada diriku, mereka membunuh orang orang yang aku cintai, hingga aq menjadi sendirian di dunia ini, aku membuat seolah olah keluarga ku masih lengkap” Haruto bergumam dalam hatinya
15 tahun yang lalu, di hutan kematian, disana 10 pendeta suci, dan keluarga keluarga yang berpengaruh di pimpin oleh keluarga Tachibana, keluarga watanabe pun berkumpul sebanyak 60 kepala keluarga, doa doa pun di panjatkan, keluarga Watanabe pun di adili, akan kejahatan masalalu yang dimana mereka tidak terlibat sama sekali, mengingat perjanjian masalalu yang sudah lama tidak di tegakan. Pada saat itu Haruto ke bingungan kenapa, semuanya menggunakan baju tradisional dengan berwarna putih, serta ikat kepala putih. Termasuk dirinya sendiri.
Suasana haru dalam keluarga watanabe terasa sangat kental. Air mata pun bercucuran, para orang tua sudah mengetahui kenapa upacara peradilan di lakukan di hutan kematian di kaki gunung Fuji, orang orang yang duduk mengelilingi mereka, menatap tajam seluruh orang keluarga watanabe, tapi ada juga yang memberikan tatapan kasihan, iba, dan tidak tega. Beberapa orang terdengar dengan suara pelan mengatakan “maafkan kami, maafkan aku, dan maaf”.
Hutan kematian di bawah bulan purnama yang besar, dimana mereka harus melakukan ritual bunuh diri.pertama tama, anak anak mereka, yang laki laki, duduk di pangku oleh ibunya, dan membisikan kata kata indah, Haruto dan orang tuanya, menghadapi seluruh anggota keluarga besar watanabe, pertama adik Haruto bernama Rena, di pangku ibunya, dan membisikan di telinga Rena sama seperti anggota keluarga yang lain, terhadap anak perempuan mereka. Kemudian setiap anak mereka matanya di tutup dengan kain berwarna hitam, dengan tulisan mantra mantra.
“jangan pernah dendam atas semua kejadian ini, tidurlah dengan tenang, kita akan selalu bersama sebentar lagi, kita menuju tempat dimana tidak ada kesedihan, kamu bisa puas bermain main, tidak perlu belajar lagi, tidak perlu ayah dan ibu marahi lagi, kamu bisa makan apa saja, kamu bisa tertawa setiap hari, makan makanan dan minuman yang kamu suka, jangan takut, ibu dan ayah akan segera menyusul” itulah yang di bisikan ke telinga Rena oleh ibunya
kemudian, suara rena dan anak anak yang lain tidak terdengar lagi, Haruto memegang ibunya, dan merasakan baju ibunya lengket dan berbau amis, haruto mencoba berbicara, tapi di larang oleh ayahnya, agar selalu diam, lalu tiba giliran anak anak laki laki, mereka di pangku oleh ayah mereka, Haruto pun mendapatkan kata kata mirip seperti adiknya Rena, suara gendang terus di tabuh, Haruto merasakan sebuah besi tipis, dan dingin di lehernya, dan rasanya sangat menyakitkan, tidak dapat berteriak, hanya suara ayah dan ibu serta yang lain, mereka menangis penuh penyesalan. Dalam ke adaan koma, tutup mata Haruto agak longgar, dan melihat pemandangan seperti neraka, ia tidak dapat menggerakan mulutnya, tubunya mati rasa, setiap anak tergeletak mati, baju orang tua mereka termasuk orang tua haruto di basahi oleh darah. Lalu 2 orang perempuan mulai berjalan, metelakan, pisau baru, dan minuman di cawan berwarna merah.
Para ibu meminum air yang di tuang di dalam cawan tersebut, lalu meminumnya, satu persatu mereka terjatuh, dan darah segar keluar dari mulut mereka, terakhir adalah para ayah dari keluarga watanabe, orang orang berpakaian, lengkap ala samurai dengan logo di baju jirah mereka, adalah logo keluarga, Katana mereka di basuk dengan air putih, dan bersiap menebas berdiri di belakang para ayah keluarga Watanabe, mulai membuka baju mereka, suara tabuhan gendang menjadi sangat cepat, dan mereka mulai merobek perut mereka dengan di awali tusukan dari belati di tangan mereka sendiri, setelah itu, para samurai langsung menebaskan katana mereka ke leher para ayah dari keluarga watanabe, kepala pun berjatuhan ke tanah, tabuhan genderang pun langsung berhenti.
Mereka pun membaca mantra mantra, dan permohonan maaf, lalu meninggalkan hutan kematian, pandangan Haruto mulai kabur, burung burung gagak hinggap di setiap pohon dan mereka turun mematok mayat mayat dari keluarga Watanabe, secara perlahan luka di leher Haruto tertutup, Haruto selalu mengingat mantra mantra penyembuh dan merapalnya.
Ia pun tertidur karena kelelahan, saat pagi hari, Haruto terbangun dan ia melihat seluruh mayat, dan kelapa berserakan, Haruto sangat hapal dengan orang orang itu, serta perawakanya, Haruto menggali makam buat keluarga watanabe, sendirian. Dan awal itulah ia bertemu Khaos, di hutan kematian tersebut haruto di ajarkan berbagai sihir, dan tehnik bertarung, tapi dia harus menyimpan semuanya tidak boleh di tunjukan, dan harus bertingkah seperti orang yang lemah.
Dan ini saatnya, Haruto membalaskan dendam tentang kejadian 15 tahun yang lalu.
“apa kau marah dengan tindakan ku selama ini?” tanya Reah sambil menangis
“gak lah, mana bisa aku marah dengan orang yang aku cintai” Haruto sambil mengusap rambut Reah
“biarkan aku seperti ini dulu sejenak” pinta Reah
Reah terus menangis, haruto hanya diam saja, sambil memeluk Reah, tidak lama kemudian Reah pun tersenyum kembali, mereka pun duduk bersedar di pagar pembatas yang ada di atas atap sekolah Arcadia.
“Haruto apa harapan mu ?” tanya reah tiba tiba saja
“bingung… mau jawab apa” Haruto sambil tertawa
“Haruto.. aku memiliki harapan, agar dunia ini musnah” Reah dengan wajah yang murung
“……….. jangan berfikir aneh aneh” tegur Haruto
“tapi serius loh, andaikan aku memiliki kekuatan sihir yang besar dan hebat tentu aku akan menyusun ulang negeri ini, aku benci dengan hidup seperti ini” Reah meneteskan airmatanya kembali
“apa sebenarnya yang terjadi hingga kamu seperti ini ?” Haruto sangat Khawatir
“maaf aku ngelantur” Reah kembali tersenyum
“jika itu harapan mu, aku akan mengabulkan permintaan mu, aku akan menyerukan perperangan, aku akan meratakan manusia dengan tanah” Haruto tersenyum
“sungguh ?” Reah dengan wajah penuh harapan
“tentu, jika itu sebuah Harapan mu” Haruto niat becanda
“andaikan yah” Reah tertawa kecil
“baik lah..” Haruto berdiri
“mau kemana ?” tanya Reah
“apa kau siap ke hilangan orang yang kau cintai dan kau sayangi ?” tanya Haruto
“untuk tataan dunia baru, aku siap sih, kehilangan segalanya, termasuk kamu, walau berat bagi ku, tapi untuk dunia baru” Reah menghampiri Haruto dan memeluk Haruto dari belakang
“Reah taukah kamu sebenarnya keluarga Haruto di bentuk untuk apa ?” Haruto bertanya dengan nada serius
“untuk apa ?” Reah menanggapi pertanyaan Haruto
“untuk menjaga orang orang di sekitarnya” Haruto dengan nada senang
“berarti aku juga kamu jaga?, walau aku sudah sakitin hati kamu ?” tanya Reah
“tentu tetap aku jaga, walau kau melukai perasaan ku dan tubuh ku” Haruto membalik badanya dan memeluk Reah
Reah dan Haruto pun berbaikan, tidak melakukan hall yang seperti dulu lagi dimana mereka saling memaafkan tanpa menanyakan permasalahan yang dulu membuat mereka menjadi renggang, karena ini lah cinta yang mereka miliki.
Saat pulang sekolah, Haruto dan Reah pun menuju sebuah kuil tempat penyembahan dewa bumi, kuil yang berumur ratusan tahun, dan memiliki sejarah yang sangat panjang. Dari kejauhan mereka melihat asap tebal di udara, suara handphone mereka pun bordering, masing masing mendapat panggilan dari orang berbeda
“hallo kaze senpai ada apa ?” tanya Haruto
“lu bersama Reah ?” tanya Kaze
“iya reah bersama ku, cari tempat perlindungan sekarang, perang telah di mulai” tiba tiba sinyal Handphone terputus
Reah pun terhenti pembicaraanya, dimana mereka sama sama di suruh mencari tempat perlindungan. Haruto dan Reah pun masuk ke dalam kuil dewa bumi.
“ada apa ini” reah Cemas
“aku juga tidak tau, tapi kata Kaze senpai, bahwa perang sudah di mulai” haruto dengan nada serius
Gadis penjaga kuil, pun berdatangan, mereka mulai merapal mantra pelindung, haruto pun menghampiri seorang kepala Miko tersebut.
“maaf apa sebenarnya terjadi ?” tanya Haruto
“terlebih dahulu saya memperkenalkan diri, nama saya adalah Miyu, penerus dari generasi ke 47 kuil dewa bumi” Miyu dengan penuh Hormat
“maaf, saya Watanabe Haruto dan ini kekasih saya Tachibana Reah” haruto memperkenalkan diri dan Reah memberikan salam
“Iblis Kyoto telah bangkit, mereka telah menyerang tempat kita sekarang, para petinggi sedang melakukan perlawanan, begitu juga para pendeta dan ahli sihir” Miyu menjelaskan kondisi sekarang ini
Setelah Kekai di gunakan, kekai yang sangat kuat terbentuk untuk melindungi orang orang yang datang, di kuil dewa Bumi, penduduk di sekitar kuil pun berdatangan meminta perlindungan, para Miko sangat sibuk menolong orang orang, Angin pun berhembus dengan kencang, begitu juga awan mendung yang hitam pekat menghalangi sinar matahari, dan menjadi gelap. Reah pun juga ikut membantu begitu juga Haruto.
Para tengu bersiaga di empat penjuru kuil dewa bumi, agar tidak ada iblis yang masuk ke dalam lokasi Kuil, begitu juga Hewan gaib kuil srigala putih, muncul, mereka menjaga pintu masuk Kuil. Semua jalur komunikasi terputus, begitu juga aliran listrik, kegelapan benar benar menyelimuti dunia ini.
Sanae kepikiran apa yang di maksud oleh Haruto tentang ke benaran sihir yang di mana Haruto menyebutkan bahwa Sihir itu tidak berbentuk, tapi yang membentuk sihir itu sendiri adalah kita manusia sendiri.
Sanae terus merenungkan kata kata yang di jelaskan oleh haruto hingga akhirnya Sanae menyadari suatu hall yang di maksud oleh Haruto adalah, Mantra tertinggi ya itu;
Sihir ada 5 element, yang di sebut 5 kelompok, dan inti dari sihir itu semua adalah kekosongan dari 5 element yang terbentuk oleh ala mini, setelah kita mengetahui akan 5 element yang tidak berdasar atau kosong tersebut maka tidak akan adanya rasa sakit, Bentuk adalah kosong, kosong adalah bentuk, bentuk tidak lain adalah sebuah kekosongan, kekosongan tidak lain adalah sebuah bentuk, hall itu juga berlaku dengan perasaan, persepsi, niat dan kesadaran, dan semua hall tersebut adalah kekosongan belaka, sihir tidak di buat dan juga tidak dapat di hancurkan, baik itu dosa dan kesucian, baik peningkatan maupun penurunan, sebelum atau sesudah, dalam kekosongan, tidak ada bentuk, perasaan, persepsi, niat atau ke sadaran, tidak ada mata, telinga, hidung, lidah, tubuh atau pikiran, tidak ada bentuk, suara, bau, rasa, menyentuh, atau benda mati dan hidup, serta pandangan kita itu sendiri, tidak ada ketidak tahuan atau akhir dari kebodohan, sampai dengan kerusakan, ke hodupan, kematian, maupun akhir dari pembusukan dan kematian itu sendiri, tidak ada penderitaan, tidak ada kepunahan, tidak ada akhir dari penderitaan,tida ada jalan, tidak ada kebijaksaan, dan juga tidak ada pencapaian, karena tidak ada pencapaian, ke sempurnaan, mematuhi akan penciptaan maha kuasa. Dunia yang di penuhi akan sifat sifat alami manusia, baik dan buruk, membuat akan hilangnya eksensitas kesadaran hati ini,mematuhi akan aturan duniawi dan surgawi, kadang dapat mengaburkan bagi pikiran manusia itu esndiri, karena tindakan pengamburan akan eksensitas sebagian orang dapat mengatasi akan rasa takut itu sendiri, jika manusia dapat menghilangkan itu semua maka 11 dewa tertinggi memberikan pencerahan akan isi alam semesta, yang akan membebaskan dari seluruh ilusi di seluruh dunia ini, mantra terhebat dari semuanya adaah kesadaran diri, akan kekosongan atas alam semesta, dalam artian kembali lagi kepada yang tidak berbentuk, maka alam semesta ini adalah 0, dan sihir itu adalah 0. Ke sadaran diri untuk menuju Nirvana yang sempurna, tanpa beban sedikit pun.
Sanae masih kebingungan akan pemahaman yang ia dapatkan, tapi sudah lah menurut sanae, bahwa intinya sihir itu adalah kosong, dan hall yang tidak nyata, seperti di bilang ada tapi gak ada di bilang gak ada tapi ada, itulah sihir, kitalah yang membentuk sihir.
Terdengar ke ributan di gerbang kuil, Haruto dan Reah bergegas menuju ke gerbang tersebut, dimana mahluk mahluk kegelapan menghantam kekkai yang di buat oleh Miko, Kekkai tidak dapat bertahan lagi, para Miko pun keluar mereka, membuat Kekkai lapis dua, untuk itu harus ada yang bertarung, untuk menahan iblis tersebut, dimana kekkai lapis kedua adalah di atas gunung, di belakang kuil dewa bumi.
“reah bantu mereka, selamatkan orang orang sipil, aku akan menahan mereka disini” Haruto dengan nada tegas
“tapi…” Reah khawatir
“cepat!!” haruto menyuruh reah bergegas untuk pergi
“Haruto!!!” panggil Reah dengan keras
Reah pun meninggalkan haruto sendirian, retakan retakan di dinding kekai mulai terlihat, mereka terus menghantam dinding kekai tersebut, sambil memberikan kutukan.
“Katana yang di lindungi oleh dewa dan dewi, di tempa dengan rasa dendam dan cinta, penuhi panggilan ku, Muramasha dan Masamune Penuhi panggilan ku” 2 pendagram, masing masing satu di kiri dan kanan tangan Haruto terbentuk, 2 buah katana pun muncul
Haruto menggunakan katana Masamune, dimana dalam legenda tersembunyi, Katana Masamune adalah katana yang haus akan darah, tidak akan ada sedikitpun sisa darah yang menempel di katana Masamune, karena ia juga mengisap darah korbanya. Semakin banyak darah yang di isap oleh Katana masamune semakin tajam tebasanya, dan semakin kuat sihir yang ada di dalam katana masamune.
Kekai pun hancur, Haruto pun langsung menyerang mahluk kegelapan tersebut, mengayunkan pedangnya, dengan harapan ia dapat menahan mahluk mahluk kegelapan ini, sekali kali haruto menghindar, dan salto di udara, sambil menyerang musuh. Sementara itu mahluk kegelapan lain bermunculan dari dalam tanah, Reah pun menahan mahluk mahluk menyeramkan tersebut.
“cahaya yang suci, di tempa dengan cahaya bulan, dan ke agungan surga, aku Reah, yang mewarisi senjata tempur dari Angel Atraea penuhi panggilan ku Chakram!!” Reah memanggil Chakram senjata dari Angel Astraea
Musuh terus berdatangan, Reah di kelilingi oleh mahluk mahluk tersebut, Reah pun tersenyum dengan penuh percaya diri.
“Namah Sar vatha gatebhyah sarva mukhebyah sarvatha candamaha” Reah menggunakan Naga api untuk menyerang musuh, hingga semua yang ada di sana terbakar
Chakram yang di genggam erat oleh Reah pun di lemparkan ke udara
“On, Marishi ei sowaka!” Chakram tersebut terhenti dan mulai bergerak mengelilingi tubuh Reah, Reah pun menggunakan tehnik beladiri dari keluarga Tachibana
Chakram tadi pun mengikuti seluruh gerakan, Reah, menghantam musuh musuh, hingga terbelah menjadi dua, musuh terus berdatangan, di langit hewan kegelapan berterbangan, begitu juga para siluman, mereka memakan manusia dan ada juga hanya membunuh saja.
“Ban un taraku, kiriku aku!” draco menjadi besar
“Draco lindungi penduduk yang mengusi di atas gunung, bersama para Miko” perintah Reah
Draco pun terbang bertempur di udara, melawan mahluk mahluk kegelapan yang terbang. Semburan semburan api draco terus di pancarkan ke seluruh musuh yang mendekati gunung, saat itu Reah di kejutkan dengan seorang berambut panjang, berwarna perak, dimana matanya kirinya berwarna ungu sedangkan mata kananya berwarna merah.
“hebat juga kau manusia, sih” ujar wanita misterius tersebut
“siapa kau ?!” tanya Reah
“aku Tik Tok Sih” wanita tersebut tertawa
“tunggu, kau roh penghancur?” tanya Reah sambil menyerang musuh yang menghampirinya
“pasukan bunuh wanita di hadapan ku, sih” perintah Tik Tok
Reah pun mengambil 6 kertas mantra, dan mulai merapal mantra
“antarion, soku metsu soku, birariya birari,soku metsu mei, zan zan kimei zan kisei, zan dari hi-on!” Kerstas mantra tadi pun bersinar dengan sangat terang
“Hagun ?, sangat menarik, sih” Tik Tok dengan nada centilnya
“Om bishi bishi kara kara shibari sowaka” 6 Roh nenek moyang Onmyou muncul
“hebat, sungguh menarik, Shikigami, 6 roh nenek moyang Onmyou, tulang benulang, di menggunakan baju Onmyoji, 400 tahun yang lalu aku pernah berhadapan pengguna Shiki terkuat, ternyata sekarang aku melihatnya lagi di hadapan ku, pengguna Shiki yang sama jangan jangan kau keturunan keluarga Tachibana, sih” tanya Tik Tok
“kenapa!!!” tanya Reah Dingin
“pasuka!! Bunuh musuh kita yang ada di garis belakang!!” perintah Tik Tok
Tidak di duga Tik tok memberikan hormat ala bangsawan eropa dengan sopanya.
“hamba akan melayani tuan putri, sih” ujar tik tok mengejutkan Reah
“kenapa ?” reah bingung, sambil melihat mahluk kegelapan tersebut mundur
“karena aku sudah berjanji dengan pengguna Shiki itu 400 tahun yang lalu, dan nama ku adalah Yukiona” Yukiona pun memberitahu jati dirinya sebenarnya
“Yukiona Kyokai bukan ?” tanya Reah lagi
“ya aku adalah Yukiona, penguasa salju di negeri sakura ini, tapi karena pengguna shiki sialan itu, dia janji akan pulang dan menikahi ku ternyata dia buat keturunan dengan manusia!!!, tapi demi orang yang ku cintai, aku akan menepati janji ku, setidaknya aku juga bagian dari keluarga tachibana, sih” Yukiona tersenyum
“kau tau apa yang terjadi sekarang ?” tanya Reah
“panggil aku IBU, SIH!!!” bentak Yukiona
“Heee,.. kau bukan ibu ku!!” Reah dengan nada keras
“kau taukan, aturan dalam keluarga tachibana, dari jaman Hainan , Sih?” Yukiona dengan nada serius
“heeee.. dari mana tau aturan seperti itu?” Reah manis menolak
“perhatikan ini,sih” Yuki Ona menunjukan lambang suci sebagai istri garis keturunan langsung dari keluarga Tachibana
“……” reah terdiam sejenak
“panggil aku, I B U…,sih” pinta Yukiona
“I…bu..” Reah meneteskan airmatanya
“kenapa menangis sih?” tanya Yukiona
“habisnya, selama ini, aku selalu sendirian, begitu juga sanae, dan Ria, kami selalu iri melihat orang yang memiliki ibu” ujar Reah
“suruh mereka panggil aku juga ibu,sih” Yukiona memeluk Reah
“ibu…” Reah menangis
Yukiona terus memeluk Reah, kemudian, Yukiona dengan sihirnya menggunakan teleport, dan berada di depan kediaman keluarga Tachibana yang di jaga dengan ketat, dimana Ayah Reah melihat Yukiona, dengan kimono dan hiyasan rambut berlogokan keluarga tachibana.
“ibu…” panggil ayah Reah
“anak ku, siapa orang tua, kaku, jelek dan seram disana?,sih” Yukiona berbisik ke Reah
“obachan!!!” panggil Sanae dan Ria
“apa oba chan!!!” bentak Yukiona
Reah pun tertawa dengan lepasnya, semua orang disana tertegun, melihat pertama kalinya Reah tertawa lepas seperti itu, setelah meninggalnya ibu yang sangat ia sayangi.
“yang boleh memanggil ku ibu, hanya Reah, Ria dan Sanae, dan kau om om kaku disana, panggil aku dengan Hime sama, sih” Yukiona menghampiri Reah dan Ria
“….” Reah dan ria terdiam
“panggil aku ibu, sih” Yukiona tersenyum terhadap Reah dan Ria
Melihat Reah, ria dan sanae, Yukiona pun berdiri dan menghampiri, ayah mereka, oi Oyaji, apa yang kau lakukan terhadap anak anak ku sekarang ini ?, sih” Yukiona dengan nada kesal
Ria dan Sanae menghampiri, Reah
“nee chan reah, di lihat lihat, dia mirip dengan ibu yah, begitu juga cara dia bicara dengan akhiran sih” Ria tersenyum
“ya mirip sekali dengan ibu, lihat juga kelakuanya, dia memarahi ayah” Sanae dengan nada pelan
“aku jga terkejut, saat dia ngomong pake akhiran sih, kemudian,aku tadi sempat menggunakan Hagun untuk menyerangnya, tapi Hagun tidak mau menyerang, aneh, tapi aku sadar saat dia menunjukan lambang suci, bahwa kita ini adalah keturunan darinya, dan kita memiliki darah dari dia, walaupun dia adalah seorang Kyokai, makanya kita memiliki sihir yang sangat kuat” Sanae tersenyum
“apakau beri mereka makan 3 kali sehari?, apa kau ijinkan mereka bermain main ?, atau jangan jangan kau memaksakan kepada ke 3 anak ku ini untuk belajar sihir dengan keras ?, apa seperti itu aturan di keluaga tachibana sekarang!!” bentak Yukiona
“maaf hime sama, tapi aku tidak memiliki anak laki laki, mereka semua perempuan, saat ibu mereka meninggal, mereka juga jarang berkomunikasi dengan ku” ujar ayah sanae
“kau ayah tidak berguna, panggil aku ibunda, dengan penuh hormat!!, sih” pinta Yukiona
“ba..baik Ibunda!!” ayah sanae keluar keringat dingin
“sekarang istana iblis sudah muncul, anak anak ku, jaga rumah ini, karena dari rumah inilah keluarga tachibana muncul, dan kalian gunakan Kekkai yang benar jangan lemah!!!, sih!!” Yukiona memarahi orang orang yang ada di kediaman Tachibana
Semua orang menaruh hormat kepada Yukiona, karena dia adalah salah seorang istri dari keturunan langsung keluarga Tachibana, cerita akan dirinya di ceritakan secara turun temurun, dan sekarang benar benar terlihat, bagai mana dia memperlakukan Reah, Ria dan Sanae. Sesuai dengan cerita yang di terunkan bahwa Yukiona itu di anggap dewi pelindung wanita di dalam keluarga Tachibana.
Tohsaka dan Vien menuju ke diaman Tachibana di suruh orang tua mereka, untuk bersiap di garis depan, begitu juga teman teman yang lain, kini giliran anak anak muda mulai berkumpul di kediaman tachibana.
“siapkan altar, 10 tungku dupa, sake dan cawan merah” pinta Yukiona, untuk melakukan upacara pemberkatan kepada orang orang yang akan turun berperang
“ibu..” panggil Ria dan Sanae mereka tersenyum sambil memeluk Yukiona
“oh iya Ria, kalung itu kau dapat dari mana ?” tanya Yukiona
“aku mendapatkan dari ratu rubah es ekor 9” Ria menunjukan kalungnya
“boleh ibu pinjam ?” tanya Yukiona
“boleh bu” Ria sangat senang
“Namah samanta vajranam chanda, Maharosana sphotaya hum trat ham mam” Yukiona sambil memegang kalung tersebut
Dan di hadapan mereka muncul Ratu Rubah Es ekor Sembilan, dengan sangat anggun, dan cantik.
“oba oba…oba..” Ratu rubah es ekor Sembilan ketakutan
“apa kau Kazumi!!! Manggil ku Oba!!!” bentak Yukiona
“obake!!!” Ratu rubah es ekor Sembilan menyebut Yukiona
Yukiona pun menjitak kepala ratu rubah
“ampun Nee sama!!” Kazumi adalah nama dari ratu rubah es ekor 9
“bagus sudah ingat ternyata, kau Kazumi, ngomong ngomong gak pernah culik laki laki lagi kan buat jadi suami?” ledek Yukiona
“nee sama, sembarangan, aku sudah tidak melakukanya” wajah kazumi memerah
“hah , Kazumi nee chan, menculik laki laki seperti di dalam legenda ?” tanya Ria
“bohong itu hahahahhaa” kazumi tertawa
“Nee sama, istana iblis sudah berdiri megah di Kyoto” Kazumi memberitahukan info tentang apa yang ia lihat
“ritual pemberkatan akan kita laksanakan, mari kita lakukan, sudah tugas dari keluarga tachibana bukan” ujar Yukiona
Reah, Ria, dan Sanae pun mengenakan baju Onmyoji milik mereka, Kazumi duduk di samping Yukiona, 20 orang Onmyoji di bagi 2 duduk berhadapan, dengan jarak 50 meter, kemudian, Reah, ria, dan Sanae serta Kazumi dan Yukiona, duduk di tengah, menghadap Altar, dimana di belakang mereka orang orang yang akan maju ke medan pertempuran.
Doa doa pun di panjatkan kepada dewa dan dewi, suasa yang sangat sakral terasa sangat pekat, cawan merah yang besar di tuangkan sake yang telah di bacakan doa doa, kepada para dewa, di tuangkan, dan mulai di berikan kepada pejuang dari barisan kanan, mereka meminum dalam 1 cawan yang sama, dan air sake tadi tidak habis habis setelah mencapai orang terakhir baru habis, memang tidak masuk akal, cawan 2 kali sebesar piring makan yang ada di rumah, bisa di minum oleh 200 orang, dengan satu tegukan bergiliran.
Sementara itu, Haruto pun berjalan menuju tangga kastil istana iblis, dimana seluruh mahluk gaib kegelapan, dan dari dasar neraka bersujud saat melalui mereka, haruto pun duduk di singasananya yang terbuat dari tulang benulang.
“yang mulia, apa sekarang perintah mu ?” tanya Lucifer
“mudah, hancurkan seluruh manusia, dan dirikan kerajaan kita yang sangat megah” Haruto dengan nada datar
“semua sudah di mulai” Khaos berdiri di sisi Haruto dengan baju jirah berwarna perak
“Khaos, aku akan memenuhi harapanya” Haruto tertawa dengan sangat mengerikan
“aku juga mendapat kabar, bahwa keluarga Onmyoji dan para petarung 10 pendeta suci, akan bergerak, mereka akan melawan kita di pimpin oleh keluarga Tachibana” Khaos melaporkan
“bunuh mereka semua, tapi sisakan Reah” Pinta Haruto
“aku lebih suka melenyapkanya” Khaos dengan suara yang menakutkan
“hmm.. melenyapkanya sesuai harapanya, baiklah , lenyapkan tanpa pengecualian” Perintah Haruto
Haruto bangkit dari singasana, melihat seluruh tentara iblisnya berbaris, sambil berteriak dengan penuh semangat, menyambut raja mereka.
“Aku raja kalian!!, aku perintahkan, untuk hancurkan seluruh manusia!!, berikan apa artinya rasa ke hilangan, ke hancuran, akan ketamakan mereka, tunjukan ke beringasan kalian, bunuh dan bunuh semua!!!” Haruto dengan nada yang lantang
Semua tentara iblisnya bersorak, menyambut perintah dari rajanya.
“aku akan menuntut balas, akan semua apa yang mereka buat kepada diriku, mereka membunuh orang orang yang aku cintai, hingga aq menjadi sendirian di dunia ini, aku membuat seolah olah keluarga ku masih lengkap” Haruto bergumam dalam hatinya
15 tahun yang lalu, di hutan kematian, disana 10 pendeta suci, dan keluarga keluarga yang berpengaruh di pimpin oleh keluarga Tachibana, keluarga watanabe pun berkumpul sebanyak 60 kepala keluarga, doa doa pun di panjatkan, keluarga Watanabe pun di adili, akan kejahatan masalalu yang dimana mereka tidak terlibat sama sekali, mengingat perjanjian masalalu yang sudah lama tidak di tegakan. Pada saat itu Haruto ke bingungan kenapa, semuanya menggunakan baju tradisional dengan berwarna putih, serta ikat kepala putih. Termasuk dirinya sendiri.
Suasana haru dalam keluarga watanabe terasa sangat kental. Air mata pun bercucuran, para orang tua sudah mengetahui kenapa upacara peradilan di lakukan di hutan kematian di kaki gunung Fuji, orang orang yang duduk mengelilingi mereka, menatap tajam seluruh orang keluarga watanabe, tapi ada juga yang memberikan tatapan kasihan, iba, dan tidak tega. Beberapa orang terdengar dengan suara pelan mengatakan “maafkan kami, maafkan aku, dan maaf”.
Hutan kematian di bawah bulan purnama yang besar, dimana mereka harus melakukan ritual bunuh diri.pertama tama, anak anak mereka, yang laki laki, duduk di pangku oleh ibunya, dan membisikan kata kata indah, Haruto dan orang tuanya, menghadapi seluruh anggota keluarga besar watanabe, pertama adik Haruto bernama Rena, di pangku ibunya, dan membisikan di telinga Rena sama seperti anggota keluarga yang lain, terhadap anak perempuan mereka. Kemudian setiap anak mereka matanya di tutup dengan kain berwarna hitam, dengan tulisan mantra mantra.
“jangan pernah dendam atas semua kejadian ini, tidurlah dengan tenang, kita akan selalu bersama sebentar lagi, kita menuju tempat dimana tidak ada kesedihan, kamu bisa puas bermain main, tidak perlu belajar lagi, tidak perlu ayah dan ibu marahi lagi, kamu bisa makan apa saja, kamu bisa tertawa setiap hari, makan makanan dan minuman yang kamu suka, jangan takut, ibu dan ayah akan segera menyusul” itulah yang di bisikan ke telinga Rena oleh ibunya
kemudian, suara rena dan anak anak yang lain tidak terdengar lagi, Haruto memegang ibunya, dan merasakan baju ibunya lengket dan berbau amis, haruto mencoba berbicara, tapi di larang oleh ayahnya, agar selalu diam, lalu tiba giliran anak anak laki laki, mereka di pangku oleh ayah mereka, Haruto pun mendapatkan kata kata mirip seperti adiknya Rena, suara gendang terus di tabuh, Haruto merasakan sebuah besi tipis, dan dingin di lehernya, dan rasanya sangat menyakitkan, tidak dapat berteriak, hanya suara ayah dan ibu serta yang lain, mereka menangis penuh penyesalan. Dalam ke adaan koma, tutup mata Haruto agak longgar, dan melihat pemandangan seperti neraka, ia tidak dapat menggerakan mulutnya, tubunya mati rasa, setiap anak tergeletak mati, baju orang tua mereka termasuk orang tua haruto di basahi oleh darah. Lalu 2 orang perempuan mulai berjalan, metelakan, pisau baru, dan minuman di cawan berwarna merah.
Para ibu meminum air yang di tuang di dalam cawan tersebut, lalu meminumnya, satu persatu mereka terjatuh, dan darah segar keluar dari mulut mereka, terakhir adalah para ayah dari keluarga watanabe, orang orang berpakaian, lengkap ala samurai dengan logo di baju jirah mereka, adalah logo keluarga, Katana mereka di basuk dengan air putih, dan bersiap menebas berdiri di belakang para ayah keluarga Watanabe, mulai membuka baju mereka, suara tabuhan gendang menjadi sangat cepat, dan mereka mulai merobek perut mereka dengan di awali tusukan dari belati di tangan mereka sendiri, setelah itu, para samurai langsung menebaskan katana mereka ke leher para ayah dari keluarga watanabe, kepala pun berjatuhan ke tanah, tabuhan genderang pun langsung berhenti.
Mereka pun membaca mantra mantra, dan permohonan maaf, lalu meninggalkan hutan kematian, pandangan Haruto mulai kabur, burung burung gagak hinggap di setiap pohon dan mereka turun mematok mayat mayat dari keluarga Watanabe, secara perlahan luka di leher Haruto tertutup, Haruto selalu mengingat mantra mantra penyembuh dan merapalnya.
Ia pun tertidur karena kelelahan, saat pagi hari, Haruto terbangun dan ia melihat seluruh mayat, dan kelapa berserakan, Haruto sangat hapal dengan orang orang itu, serta perawakanya, Haruto menggali makam buat keluarga watanabe, sendirian. Dan awal itulah ia bertemu Khaos, di hutan kematian tersebut haruto di ajarkan berbagai sihir, dan tehnik bertarung, tapi dia harus menyimpan semuanya tidak boleh di tunjukan, dan harus bertingkah seperti orang yang lemah.
Dan ini saatnya, Haruto membalaskan dendam tentang kejadian 15 tahun yang lalu.