Posted by : webmaster
Wednesday, November 12, 2014
Saat haruto membuka pintu rumahnya, di hadapanya Vien duduk dengan manis dan memberikan salam.
“selamat datang Heika Sama”Vien memberikan salam
“………………..” Haruto terdiam
“baju apa yang kau gunakan ?” tanya Haruto
“ini seragam Maid, di pinjamkan oleh Sanae” Vien tersenyum lebar
“berhenti bersikap seperti itu, ayo sekarang kita cari dimana rumah mu” Haruto sambil meletakan Tas sekolahnya
“sekarang Heika sama ?” tanya Vien
“besok habis tahun baru” Jawab haruto dengan ketus
“baik Heika sama” Vien dengan penuh hormat dan elegan
Haruto
dan Vien pergi mencari tempat yang Vien kenal agar dia bisa pulang ke
rumah, sepanjang jalan orang orang melihat kea rah Vien.
“Heika sama saya merasa malu” Vien dengan nada lembut
“udah gak usah di perduliin” Haruto dengan nada datar
Dalam pencarian tersebut, Vien tidak ingat dengan jalan jalan yang mereka lalui.
“tunggu dulu, apa kau kenal dengan seorang wanita bernama Tohsaka Edelfelt?” tanya Haruto
“ya aku kenal, dia adalah kaka ku, tapi dari mana Heika sama kenal dengan Edelfeld Tohsaka?” tanya vien polos
“kenapa tidak bilang dari kemaren kemaren ?, Edelfeld Tohsaka adalah teman sekolah ku” Haruto kesal
“Heika sama aku gak mau pulang” Vien sedih
“walau gimana pun kau harus pulang” Haruto dengan tegas
“aku adalah pelayan Heika sama, jadi aku akan mengabdi seumur hidup ku kepada Heika sama” Vien dengan nada pelan
“siapa yang mengajari mu kata kata itu ?” tanya Hiroto sambil bersendar di tembok
“Sanae san” singkat Vien
“ayo aku antar pulang” paksa Haruto
Vien
pun mengikuti Haruto dari belakang, tanpa sepatah kata pun, saat
melewati taman yang sudah tidak terurus, Haruto menghentikan langkah
kakinya, begitu juga Vien.
“HARUTO!!!!!!!” teriak Tohsaka
“tunggu tunggu Tohsaka kamu salah paham” Haruto panic
“ternyata yang menculik adik kesayangan ku adalah kau” Tohsaka dengan nada yang menakutkan
“nee chan, Heika sama tidak menculik ku” Vien dengan nada keras
“Heika
sama ? HAH!! Kau memanggil Mahluk masokis ini dengan sebutan Heika
sama!!, Haruto berdoalah untuk keselamatan Hidup mu” Tohsaka mencabut
rapier yang selalu ia bawa
“tunggu Tohsaka dengar aku baik baik!!” pinta Haruto
“Heika
sama, sebaiknya kau cepat berdoa, dalam kondisi seperti itu dia tidak
akan mendengarkan mu” Vien memberitahukan kepada Haruto
Cahaya berwarna gelap menyelimuti tubuh tohsaka, dimana membentuk baju jirah berwarna ungu gelap, dan rapier yang mengkilap.
Haruto pun memanggil katana bulan dan mata hari miliknya, dan bersiap menerima serangan dari Tohsaka.
“Symbol
fur blitz wut und majestat des gottes Thor, geben sie miralle ihre
grobe durch ihre zugehorigkeit warmblitzeinschlagen” percikan petir pun
terlihat di rapier milik tohsaka
Toh saka langsung
mengibaskan rapiernya tepat kea rah Haruto, sebuah sayatan angin dengan
petir dengan cepat menuju ke tubuh haruto, Haruto mencabut menepis
serangan Tohsaka dengan Katana Matahari miliknya.
“aku akan membunuh mu!!, karena berani beraninya memperbudak adik ku dari keluarga terhormat Edelfelt” Tohsaka geram
“Tohsaka biar aku jelaskan” Haruto mencoba menyakinkan Tohsaka
“diam kau masokis rendah!!!” bentak Tohsaka
“Ewige
flamme, die sunde und verfluchte schicksal brennt, den feind zu
vernichten, die vor mir ist!!” kini rapier Tohsaka menjadi berwarna
terang, dan terlihat sangat panas
Tohsaka mulai melakukan
serangan jarak dekat, serangan tohsaka, kebanyakan berupa tusukan dengan
serangan sangat cepat, Haruto terdesak dengan seranga Tohsaka dan ke
bingungan apa yang harus ia lakukan. Vein pun menghubungi Sanae dan Reah
lewat handphone miliknya. Mendengar berita tersebut, Sanae dan Reah pun
menuju lokasi pertarungan Haruto dan Tohsaka.
“Valkrie
gottin heilig, der gerechtigkeit und im jenseitsbringt, ist deine gnade
dein versprechen mir, fullen!!” 10 pedang dengan bentuk berbeda muncul
melayang mengelilingi tubuh Tohsaka, dan baju jirah Tohsaka pun berubah
dengan warna putih terang
“Nee chan, Heika sama eh, Haruto tidak seperti yang kamu pikirkan!!” teriak Vien
“diam kau Vien, mahluk pendosa ini akan ku musnahkan”
“gawat dia benar benar di butakan akan emosinya” dalam hati Haruto
“Eisenveerhuttung
in Hass, Derdas Langschwert zu einem sehr scharfen geschliffen, zog, um
die sundeder menshen zu zerstoren,erfullen meine berufung rapier!!”
sihir pertahanan di rapal oleh Tohsaka
Tohsaka pun
melangkahkan kakinya, dengan gaya bertarung yang anggun menyerang terus
menerus, Tohsaka sadar jika ia memberikan kesempatan sedikit saja,
Haruto akan menyerang balik. Goresan dari rapier milik Tohsaka membuat
beberapa bagian tubuh Haruto terluka.
“Nee chan hentikan!!” teriak Vien
“aku hentikan jika dia sudah di akhirat” balas Tohsaka
“Namah
Sar vatha gatebhyah sarva mukhebyah sarvatha candamaha” Draco berubah
menjadi besar dan di naiki oleh Reah, terbang di atas dengan memutar,
Reah terlihat berdiri di atas kepala Draco
Tohsaka tidak
menghiraukan masalah itu, karena ia focus terus menyerang Haruto, Mulut
Draco pun terbuka Suara auman Draco membuat telinga Tohsaka kesakitan,
melihat Hall tersebut, Sanae pun mulai bertindak.
“Minami no hinokami, kitakaze no kami, nishi no tochi no kami
azuma
no mizu no kami wa, anata no tsuyo-sa o atae, watashitachi o
sukuu,antarion, soku metsu soku, birariya birari,soku metsu mei, zan zan
kimei zan kisei, zan, dari hi-on!” Sanae sambil membentuk berbagai
formasi gerakan tangan sebagai syarat penggunaan sihir tersebut, dalam
artian sebuah symbol, sebuah pelindung 4 element tak terlihat pun
melindungi, Haruto serta Sanae.
“Sanae san, Reah San , Nee chan telah di kuasai oleh Rapier miliknya tolong sadarkan dia” Vien memberitahu Sanae dan Reah
“dimana anak itu lama banget” ujar Sanae sambil menahan serangan bertubi tubi dari Tohsaka
Tidak lama terdengar suara sepeda menabrak tembok, ternyata Ria
“maaf nee chan aku terlambat” Ria mengedipkan mata kea rah Reah dan Sanae
“Ria chan, nee chan sedang di kendalikan oleh Rapiernya tolong selamatkan dia” pinta Vien
“Ria chan, gunakan pengekang!!” perintah Sanae
Mendengar
perintah dari kakanya Ria pun segera membentuk lingkaran transmulasi,
lingkaran transmulasi agak sedikit mirip dengan lingkaran sihir dan di
sebut juga pentagram hanya saja mereka memiliki ke yakinan yang berbeda,
dalam penggunakan Alchemis yang lebih ke masalah ilmu dan pengetahuan,
Ria pun meletakan sepeda miliknya di atas lingkaran transmulasi,
percikan petir pun terlihat dan menyambar sepeda tersebut, kemudian di
bawah kaki Tohsaka pun terbuat pentagram bersinar berwarna biru, rantai
pun keluar dari pentagram transmulasi tersebut, mengikat seluruh tubuh
Tohsaka.
“ku bunuh akan ku bunuh” kata kata dari mulut tohsaka yang berulang ulang
Penduduk
berlarian keluar rumah, mereka mencari tempat berlindung, di tambah
polisi anti sihir pun berdatangan, melihat naga terbang di langit para
polisi pun mengerti masalah ini telah di tangani oleh keluarga
tachibana, para polisi pun membuat perlindungan di lokasi evakuasi, dan
membantu penduduk yang panic.
“Nee chan Reah, gunakan Yanyian bulan purnama, untuk menyadarkanya” pinta Ria
“tapi aku belum pernah menggunakanya” Reah Ragu
“Nee chan cepat gunakan sekarang” teriak Sanae
“draco bersiaga lah, aku akan lakukan tarian Kaguya” Reah tersenyum kepada Draco sambil mengusap kepala Draco
Draco
pun mulai berputar dengan lembut dan menjaga ke tinggian serta arus
angin, agar reah tidak terjaduh, Haruto pun menyadarkan diri.
“hei
lihat nee chan reah akan memulai yanyian bulan dan tarian kaguya, lihat
lah” Sanae pun menghilangkan pelindung 4 element miliknya.
Reah
pun mulai menyanyi sambil melakukan langkah kecil sambil menari. Lagu
yang di dendangkan oleh Reah, terdengar sangat jelas di seluruh penjuru
kota, langit yang gelap pun mulai menjadi cerah, bintang bintang mulai
bermunculan, dan bulan purnama yang besar pun terlihat sangat jelas,
sinar bulan purnama yang hangat, membawa ketenangan ke setiap orang yang
mendengarnya, luka luka di tubuh Haruto pun perlahan di sembuhkan.
“mantra ini.. membawa kedamaian dan kesembuhan, Sanae kenapa kau tidak pernah menggunakan sihir mu ?” tanya Haruto
“sihir ku kebalikan dari sihir Nee chan Reah” Sanae tersenyum
Penduduk
yang mengungsi juga mendengarkan yanyian dari Reah, Draco naga yang di
naiki Reah pun merubah gerakanya dengan terbang ke atas, dan memutar,
Reah pun terjatuh, membuat Vien dan Haruto serta orang orang yang
melihatnya menjadi panic, tapi Reah tetap tenang, dan mendarat dengan
pelan di atas kepala Draco kembali.
“tarian kaguya, saat
seseorang berada di atas angin tepatnya di langit, pengguna sihir akan
menari, sambil bernyanyi, hewan gaib yang ia tumpangi pun melakukan
tarian naga, dengan cara berputar dari atas ke bawah dan ke samping
berarahan dengan arah jarum jam” jelas singkat sanae
Tohsaka
pun mulai tenang, tapi aura gelap terus saja berusaha memasuki tubuh
Tohsaka, entah kenapa yanyian ini membuat semua orang yang mendengarnya
menjadi ikut menyanyikan, padahal mereka tidak hapal tapi seperti mereka
sudah sering menyanyikanya, hingga semua ikut menyanyi tanpa ada
sedikit pun kesalahan