Posted by : webmaster
Wednesday, November 12, 2014
Acara penyambutan siswa dan
siswi baru pun di mulai, sementara Haruto di ruang kesehatan sekolah,
setelah selesai sambutan dari kepala sekolah, kini perwakilan dari murit
baru tahun pertama grade 1, Tohsaka Edelfelt berjalan dengan anggunya
menuju podium, untuk memberikan pidato singkat.
Haruto membuka matanya, seluruh badanya terasa sangat sakit, suara suara sambutan untuk Grade 1 terdengar dari pengeras suara di setiap lorong termasuk ruangan kesehatan.
“gawat baru masuk sekolah aku sudah membuat keributan terhadap senior grade 2, sial” Haruto kesal
“sihir mu menarik” Leah mengagetkan Haruto
“siapa kamu ?” dengan nada terbata bata
“siswi baru, Grade 1 Tachibana Leah” Leah memperkenalkan diri dengan sangat sopan
“aku Watanabe Haruto senang berkenalan dengan kamu” Haruto dengan nada berapi api karena ada wanita cantik di hadapanya
“sihir apa yang kamu gunakan saat duel ? bisa kasih tau aku ?” tanya Leah dengan nada kalem
“gimana yah, sebenarnya kekuatan sihir tersebut tercipta oleh Katana milik ku, aku cukup mempercayakan jiwa dan raga ku kepada 2 katanaku maka sihir itu akan keluar dengan sendirinya, tapi…” Haruto mencoba menjelaskan
“tapi ?? apa ??” Reah sangat tertarik
“gak bisa aku jelaskan lebih lanjut itu salah satu dari 99 gaya pedang sihir kerluarga Watanabe” Haruto dengan wajah memerah
“tapi belum kamu kuasai kan ?” Leah dengan santainya
“iya.., maaf atas kejadian sebelumnya pasti aku merepotkan orang banyak” Haruto meminta maaf
“minta maaf ?, tidak bisa, kamu harus memperlihatkan sihir mu ke padaku sebagai tanda minta maaf” Leah dengan nada serius
“tapi itu rahasia keluarga kecuali kamu jadi istri ku, maka kau akan tau tehnik tersebut karena aku di turunkan sebagai penerus” Haruto dengan nada pelan
“ok aku mau jadi istri mu” Leah mengagetkan Haruto
“apa!!! Becanda !!! aku akan kasih tau ke qm tentang Tehnik yang aku gunakan kemaren…” Haruto Panik
“bagus.. sampai jumpa nanti” Leah meninggalkan Haruto
Tidak lama leah meninggalkan Haruto, Haruto pun meninggalkan ruangan Kesehatan Sekolah, tidak di sangka ia bertabrakan dengan seorang siswi sekolah tersebut.
“maaf maaf, apa kamu gak apa apa?” Haruto panic sambil menolong siswi tersebut
“siapa nama mu ?” tanya siswi tersebut
“aku Haruto” Haruto dengan wajah menunduk
“aku Tohsaka Edelfelt, aku ingat nama mu” Tohsaka pun berdiri sendiri dan meninggalkan Haruto
Seperti pada umumnya mereka pun mencari ruangan mereka masing masing dan memperkenalkan diri di dalam ruangan kelas, saat Haruto mengenalkan diri, siswa dan siswi di ruanganya memberikan tepuk tangan sebagai Grade 1 yang berani melawan Grade 2, Haruto pun meminta maaf kepada teman temannya di ruangan kelas atas kejadian beberapa jam yang lalu. Tapi ada tatapan yang berbeda dari teman sekelasnya bernama Tohsaka, entah kenapa tatapan itu membuat Haruto merasa tidak enak.
Hari hari normal haruto berjalan seperti yang ia inginkan, para grade 2 sibuk mencari anggota club mereka, begitu juga yang lain mereka sibuk akan pilihan mereka sendiri, Haruto duduk di bawah pohon dengan santainya, setidaknya pikirnya ia bisa bermalas malasan.
“Oi kamu” Tohsaka sambil melipat ke dua tanganya
“ada apa ?” tanya Haruto bingung
“ikut aku sekarang” Tohsaka dengan nada serius
Haruto pun mengikuti Tohsaka dari belakang, Tohsaka diam saja tidak berkata kata sedikit pun, saat asik berbicara dengan teman temanya Sanae dan Reah, melihat Haruto berjalan mengikuti Tohsaka, seorang siswi darah campuran, atau blesteran Jepang dan Jerman.
“maaf Tohsaka san kita mau kemana ?” tanya Haruto dengan sopan
“ikut saja, dan tutup mulut mu” Tohsaka dengan nada yang galak
“baik..” Haruto terus saja mengikuti Tohsaka
Reah dan Sanae saling berpandangan, mereka pun mengikuti Haruto dan Tohsaka dari belakang, penasaran apa yang akan terjadi dengan mereka. Tiba tiba Tohsaka pun menghentikan langkahnya, Haruto melihat ke sekeliling ternyata mereka berada di belakang bangunan sekolah, dimana terdapat sebuah hutan yang lebat serta pohon yang besar, kemudian Tohsaka berjalan kembali memasuki Hutan tersebut, kurang lebih 10 menit mereka berjalan, Haruto kagum ternyata di dalam hutan ada hamparan rumput hijau, udaranya juga sangatnyaman.
“ternyata benar kau adalah pemilik dari katana Bulan dan Matahari” Ujar Tohsaka
“ya ini adalah pusaka keluarga yang di turunkan kepada ku” Haruto sambil senyam senyum gak jelas
Tohsaka pun mencabut rapier miliknya, yang di hiyasi dengan sebuah batu batuan berwarna biru.
“eh tunggu tunggu” ujar Haruto
“siapkan diri mu atau kau akan mati” Tohsaka dengan nada serius
“apa maksudnya semua ini ?, kau membawa ku ke sini dan apa aku punya salah ?” tanya Haruto panic
“aku akan membantu mu” Tohsaka dengan maksud yang sulit di tangkap oleh Haruto
Tohsaka pun berdiri dengan tegak, dari tehnik pedangnya terlihat dari kuda kuda milik Tohsaka yang berdiri dengan tegak, dan posisi rapiernya ke samping kanan, itu adalah tehnik bertarung kerajaan dari keluarga Edelfelt. Haruto masih bingung apa yang ia lakukan, dan serangan cepat langsung menuju Haruto, dimana rapier Milik Tohsaka menggores paha kanan Haruto, Haruto pun langsung menjaga jarak, keringat dingin di wajah Haruto bercucuran.
“Blut Eisen, Schmelzen und in das Herz, Blut und seele wird bis zum ende des tages verurtielt warden, auf meiner stromleitung edelfelt maine seele von den Feseln einer dak Zeit befreit!!” Rapier milik Tohsaka pun bercahaya
Di tanah tempat Tohsaka berpijak, tiba tiba terbuat lingkarasan sihir yang sangat besar, berwarna ungu. Sanae hendak bergerak, tapi di larang oleh Reah.
“kenapa lu larang gw Reah ?” tanya Sanae
“diam aja jangan terburu buru , amati saja itu adalah proses penghancuran segel dan kutukan dari keluarga Edelfelt” jelas singkat Reah
“mantranya aneh” Sanae bingung
“aku juga baru pertama kali dengar, tapi di lihat dari pentagramnya itu adalah sihir 7 pilar 7 bintang 4 musim dan 2 dunia” Reah tersenyum ke Sanae
“tunggu dulu, jika itu adalah sihir 7 pilar, 7 bintang, 4 musim dan 2 dunia, jika gagal mantra tersebut akan berbalik pada dirinya dan harga yang di bayar sangat mahal ya itu, kehidupan sang pengguna” Sanae sambil melihat Tohsaka dan Haruto
“benar tapi aku tidak akan menyerahkan dia begitu saja, karena dia milik ku” gumam Reah
“apa yang lu bilang Reah, Haruto milik mu ? dan kau tidak akan melepaskanya ?” Sanae menatap curiga ke Reah
“itu hanya sebuah kiasan” Sanae tersenyum kembali
“ya tuhan otak kaka gw ini kenapa ? apa sudah error ?” Sanae Berdoa
Dalam proses tersebut, Tubuh haruto menjadi tidak dapat di gerakan, dan tulisan tulisan kuno mulai terlihat di tubuh haruto hingga ke wajahnya, tulisan tersebut seperti hidup, tidak lama katana milik Haruto mengeluarkan cahaya, cahaya tersebut membentuk seorang wanita dan laki laki, dengan baju jirah berwarna putih dan hitam.
“ternyata benar dugaan ku, kau di lindungi oleh roh Yin dan Yang” Tohsaka sambil tertawa senang
“apa yang kau lakukan ?” tanya Haruto dengan nafas tersengal sengal
“segel sudah aku hancurkan, kau bebas mengendalikan sihir mu, dan rahasia itu semua, atau aku akan membunuh mu” acam Tohsaka
Haruto membuka matanya, seluruh badanya terasa sangat sakit, suara suara sambutan untuk Grade 1 terdengar dari pengeras suara di setiap lorong termasuk ruangan kesehatan.
“gawat baru masuk sekolah aku sudah membuat keributan terhadap senior grade 2, sial” Haruto kesal
“sihir mu menarik” Leah mengagetkan Haruto
“siapa kamu ?” dengan nada terbata bata
“siswi baru, Grade 1 Tachibana Leah” Leah memperkenalkan diri dengan sangat sopan
“aku Watanabe Haruto senang berkenalan dengan kamu” Haruto dengan nada berapi api karena ada wanita cantik di hadapanya
“sihir apa yang kamu gunakan saat duel ? bisa kasih tau aku ?” tanya Leah dengan nada kalem
“gimana yah, sebenarnya kekuatan sihir tersebut tercipta oleh Katana milik ku, aku cukup mempercayakan jiwa dan raga ku kepada 2 katanaku maka sihir itu akan keluar dengan sendirinya, tapi…” Haruto mencoba menjelaskan
“tapi ?? apa ??” Reah sangat tertarik
“gak bisa aku jelaskan lebih lanjut itu salah satu dari 99 gaya pedang sihir kerluarga Watanabe” Haruto dengan wajah memerah
“tapi belum kamu kuasai kan ?” Leah dengan santainya
“iya.., maaf atas kejadian sebelumnya pasti aku merepotkan orang banyak” Haruto meminta maaf
“minta maaf ?, tidak bisa, kamu harus memperlihatkan sihir mu ke padaku sebagai tanda minta maaf” Leah dengan nada serius
“tapi itu rahasia keluarga kecuali kamu jadi istri ku, maka kau akan tau tehnik tersebut karena aku di turunkan sebagai penerus” Haruto dengan nada pelan
“ok aku mau jadi istri mu” Leah mengagetkan Haruto
“apa!!! Becanda !!! aku akan kasih tau ke qm tentang Tehnik yang aku gunakan kemaren…” Haruto Panik
“bagus.. sampai jumpa nanti” Leah meninggalkan Haruto
Tidak lama leah meninggalkan Haruto, Haruto pun meninggalkan ruangan Kesehatan Sekolah, tidak di sangka ia bertabrakan dengan seorang siswi sekolah tersebut.
“maaf maaf, apa kamu gak apa apa?” Haruto panic sambil menolong siswi tersebut
“siapa nama mu ?” tanya siswi tersebut
“aku Haruto” Haruto dengan wajah menunduk
“aku Tohsaka Edelfelt, aku ingat nama mu” Tohsaka pun berdiri sendiri dan meninggalkan Haruto
Seperti pada umumnya mereka pun mencari ruangan mereka masing masing dan memperkenalkan diri di dalam ruangan kelas, saat Haruto mengenalkan diri, siswa dan siswi di ruanganya memberikan tepuk tangan sebagai Grade 1 yang berani melawan Grade 2, Haruto pun meminta maaf kepada teman temannya di ruangan kelas atas kejadian beberapa jam yang lalu. Tapi ada tatapan yang berbeda dari teman sekelasnya bernama Tohsaka, entah kenapa tatapan itu membuat Haruto merasa tidak enak.
Hari hari normal haruto berjalan seperti yang ia inginkan, para grade 2 sibuk mencari anggota club mereka, begitu juga yang lain mereka sibuk akan pilihan mereka sendiri, Haruto duduk di bawah pohon dengan santainya, setidaknya pikirnya ia bisa bermalas malasan.
“Oi kamu” Tohsaka sambil melipat ke dua tanganya
“ada apa ?” tanya Haruto bingung
“ikut aku sekarang” Tohsaka dengan nada serius
Haruto pun mengikuti Tohsaka dari belakang, Tohsaka diam saja tidak berkata kata sedikit pun, saat asik berbicara dengan teman temanya Sanae dan Reah, melihat Haruto berjalan mengikuti Tohsaka, seorang siswi darah campuran, atau blesteran Jepang dan Jerman.
“maaf Tohsaka san kita mau kemana ?” tanya Haruto dengan sopan
“ikut saja, dan tutup mulut mu” Tohsaka dengan nada yang galak
“baik..” Haruto terus saja mengikuti Tohsaka
Reah dan Sanae saling berpandangan, mereka pun mengikuti Haruto dan Tohsaka dari belakang, penasaran apa yang akan terjadi dengan mereka. Tiba tiba Tohsaka pun menghentikan langkahnya, Haruto melihat ke sekeliling ternyata mereka berada di belakang bangunan sekolah, dimana terdapat sebuah hutan yang lebat serta pohon yang besar, kemudian Tohsaka berjalan kembali memasuki Hutan tersebut, kurang lebih 10 menit mereka berjalan, Haruto kagum ternyata di dalam hutan ada hamparan rumput hijau, udaranya juga sangatnyaman.
“ternyata benar kau adalah pemilik dari katana Bulan dan Matahari” Ujar Tohsaka
“ya ini adalah pusaka keluarga yang di turunkan kepada ku” Haruto sambil senyam senyum gak jelas
Tohsaka pun mencabut rapier miliknya, yang di hiyasi dengan sebuah batu batuan berwarna biru.
“eh tunggu tunggu” ujar Haruto
“siapkan diri mu atau kau akan mati” Tohsaka dengan nada serius
“apa maksudnya semua ini ?, kau membawa ku ke sini dan apa aku punya salah ?” tanya Haruto panic
“aku akan membantu mu” Tohsaka dengan maksud yang sulit di tangkap oleh Haruto
Tohsaka pun berdiri dengan tegak, dari tehnik pedangnya terlihat dari kuda kuda milik Tohsaka yang berdiri dengan tegak, dan posisi rapiernya ke samping kanan, itu adalah tehnik bertarung kerajaan dari keluarga Edelfelt. Haruto masih bingung apa yang ia lakukan, dan serangan cepat langsung menuju Haruto, dimana rapier Milik Tohsaka menggores paha kanan Haruto, Haruto pun langsung menjaga jarak, keringat dingin di wajah Haruto bercucuran.
“Blut Eisen, Schmelzen und in das Herz, Blut und seele wird bis zum ende des tages verurtielt warden, auf meiner stromleitung edelfelt maine seele von den Feseln einer dak Zeit befreit!!” Rapier milik Tohsaka pun bercahaya
Di tanah tempat Tohsaka berpijak, tiba tiba terbuat lingkarasan sihir yang sangat besar, berwarna ungu. Sanae hendak bergerak, tapi di larang oleh Reah.
“kenapa lu larang gw Reah ?” tanya Sanae
“diam aja jangan terburu buru , amati saja itu adalah proses penghancuran segel dan kutukan dari keluarga Edelfelt” jelas singkat Reah
“mantranya aneh” Sanae bingung
“aku juga baru pertama kali dengar, tapi di lihat dari pentagramnya itu adalah sihir 7 pilar 7 bintang 4 musim dan 2 dunia” Reah tersenyum ke Sanae
“tunggu dulu, jika itu adalah sihir 7 pilar, 7 bintang, 4 musim dan 2 dunia, jika gagal mantra tersebut akan berbalik pada dirinya dan harga yang di bayar sangat mahal ya itu, kehidupan sang pengguna” Sanae sambil melihat Tohsaka dan Haruto
“benar tapi aku tidak akan menyerahkan dia begitu saja, karena dia milik ku” gumam Reah
“apa yang lu bilang Reah, Haruto milik mu ? dan kau tidak akan melepaskanya ?” Sanae menatap curiga ke Reah
“itu hanya sebuah kiasan” Sanae tersenyum kembali
“ya tuhan otak kaka gw ini kenapa ? apa sudah error ?” Sanae Berdoa
Dalam proses tersebut, Tubuh haruto menjadi tidak dapat di gerakan, dan tulisan tulisan kuno mulai terlihat di tubuh haruto hingga ke wajahnya, tulisan tersebut seperti hidup, tidak lama katana milik Haruto mengeluarkan cahaya, cahaya tersebut membentuk seorang wanita dan laki laki, dengan baju jirah berwarna putih dan hitam.
“ternyata benar dugaan ku, kau di lindungi oleh roh Yin dan Yang” Tohsaka sambil tertawa senang
“apa yang kau lakukan ?” tanya Haruto dengan nafas tersengal sengal
“segel sudah aku hancurkan, kau bebas mengendalikan sihir mu, dan rahasia itu semua, atau aku akan membunuh mu” acam Tohsaka