Posted by : webmaster
Friday, November 14, 2014
Tuan
putri dari kerajaan Lucis pun telah tiba, bersama pasukanya, Raja
Arcadia menerima pertemuan tersebut, di hadapan Raja Arcadia Ratu dari
kerajaan lucis Ratu Emi, Raja Arcadia pun mempersilahkan ratu emi untuk
duduk.
"Yang
Mulia Paduka Raja Arcadia, Saya dari kerajaan Lucis, mungkin anda sudah
mendengar, bahwa kerajaan Lucis sekarang berada di bawah kerjaan
Alexandria atas perintah langsung dari Raja Alexandros VI" Emi dengan
nada sedih
"jadi apa yang membawa anda ke kerjaan Arcadia ?" tanya Raja Arcadia
"hamba
di utus oleh Almarhum yang mulia paduka raja Lucis, saya mendengar
cerita di luar istana bahwa disini banyak rakyat dari kerajaan Limbum
yang anda selamatkan, dimana dari pada itu saya meminta perlindungan
dari kerajaan Arcadia, di samping itu disini juga ada seorang Dark
Magia" Ratu Emi dengan nada lirih
"atas
hukum baru Arcadia, aku sebagai raja Arcadia, memberikan perlindungan
terhadap seluruh orang di wilayah Arcadia, entah dia dari negara
manapun, tapi sebagai gantinya aku ada sedikit permintaan" raja Arcadia
menawarkan syarat
"apa permintaan anda yang mulia?" tanya Ratu Emi
"Bantu
kami dengan ke ahlian yang kalian miliki, kemudian, kalian harus
berjanji untuk membantu kerajaan Arcadia" ujar Raja Arcadia
"baik saya berjanji, saya akan menaati seluruh peraturan di kerajaan Arcadia" balas ratu Emi
Raja
pun memanggil pengurus berita kerajaan, untuk menyampaikan berita
tersebut ke seluruh rakyat Arcadia lewat koran harian Arcadia.
"yang mulia bisakah hamba bertemu dengan seorang Dark Magia ?" tanya ratu Emi
"Hiroto ?, hmm dia sedang melakukan misi kerajaan untuk penyelamatan bangsa yang tertindas" Raja Arcadia tersenyum
"hah.. harusnya Dark Magia selalu di dekat raja" Ratu emi terkejut
"dia
itu orang yang bebas, dia juga selalu membantu kami, jadi jangan
khawatir, dia orang yang kuat dan hebat serta tidak mudah tertipu atau
terpengaruh" Raja Arcadia tertawa
"jika beliau sudah datang saya mohon , saya ingin bertemu" Ratu Emi dengan nada serius
Ratu
emi pun di bawa ke sebuah ke diaman, di luar istana, karena Istana pun
masih dalam tahap pembangunan, dan tidak ada seorang pekerja pun yang
memperbaiki istana, Ratu Emi heran dengan sikap raja tersebut, dalam
perjalanan menuju ke diamannya, Ratu Emi melihat berbagai simbol
kerajaan di baju jirah tentara yang berja, berbagai warna kulit yang
berbeda serta ras mereka terlihat sangat senang, dalam membangun rumah
buat penduduk, dan ada juga rumah sakit, para wanita hanya melakukan
pekerjaan rumah tangga, mereka benar benar bahu membahu, pemandangan
yang sangat menyenangkan, orang orang disana menyapa putri Emi layaknya
sebuah keluarga, seorang wanita menghampirinya, dan menawarkan makanan,
Putri Emi yang sudah 2 hari tidak makan ia pun menerima tawaran
tersebut, tuan putri makan seperti layaknya seorang bangsawan.
"anda
tidak perlu menahan, penuhilah perut anda, meja panjang ini kami
menyebutnya meja tanpa status, dari antara kami bangyak seorang raja,
pangeran, bangsawan dan lainya kami makan di meja yang sama, duduk di
bangku yang sama, tidak ada perbedaan jadi makanlah" Ujar wanita
tersebut
"iya" Putri Emi makan dengan lahapnya
"kalian semua juga harus makan, jangan melihat tuan putri kalian saja" wanita tersebut tersenyum
"kalian semua makan lah gak apa kok" perintah putri Emi
para
tentara pun melepas Helm baju jirah mereka, orang orang pun berdatangan
membawa makanan, dan meletakan makanan yang banyak di atas meja,
terlihat dari wajah mereka, air mata pun menetes saat mereka menyantap
makanan. Tidak lama kemudian setelah mereka selesai makan, Putri emi pun
berdiri dan mengucapkan terimakasih banyak.
"atas
nama kerajaan lucis, aku memberikan perintah kepada kalian semua wahai
tentara kerjaan Lucis, mulai sekarang kalian semua, bantu mereka dengan
ke ahlian kalian, tapi sebelum itu istirahatlah hari ini" perintah tuan
putri Emi
Mereka
pun menuju ke rumah yang di berikan kepada mereka, hari pun menjelang
malam, putri Emi melihat orang orang sedang bergembira mereka tertawa
bersama, ada yang bermain musik, ada juga yang menari nari, Emi mengerti
apa yang sedang terjadi mereka sedang membangun hidup mereka yang baru,
mereka mencoba menghilangkan rasa perih dan luka di hati mereka, Emi
berterimakasih kepada alarhum ayahnya dan raja Arcadia serta orang orang
yang ada disini, ke esokan paginya putri emi berjalan ke tengah kota,
saat itu terdengar suara terompet dimana mana, orang orang pun
menghentikan pekerjaan mereka dan melihat ke arah castil Arcadia. putri
emi tidak dapat menghentikan airmatanya, saat melihat di antara bendera
bangsa yang ada di sana, bendera kerajaan Lucis berkibar dengan
gagahnya, semua orang disana menghormati bendera mereka yang berkibar,
tidak hanya putri Emi yang meneteskan airmata, orang orang di sekitarnya
pun ada yang meneteskan air mata mereka, raja Alexandria pun muncul dan
ia menyerukan nama nama kerajaan yang ada di Arcadia, ia juga
memberikan penghormatan kepada seluruh bendera disana.
kemudian
tiba tiba ada yang pingsan di samping putri Emi, dia adalah seorang
tentara Limbum, dengan logo di baju jirahnya, Putri Emi pun melepas helm
bajanya, ia memeriksa dengan cekatan, dokter dari kerajaan limbum
menghampiri putri Emi.
"dokter dia menderita demam, suhu tubuhnya sangat tinggi" ujar Emi
"kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang, oh iya nama ku, Dela" dokter dela memperkenalkan diri
"hei
kalian berdua, buat tandu darurat sekarang, ambil kain tersebut dan 2
buah batang kayu disana, kemudian ikatkan kain ke dua sisi, dan jangan
hanya 1 kain saja, buat dengan beberapa helai kain dan kencangkan
ikatanya agar semakin kuat" perintah putri Emi
"baik dokter" prajurit limbum memanggil Emi Dokter
"kita harus membuka baju jirahnya" ujar Dela
mereka
pun membuka baju jirah prajurit limbum yang sakit tersebut, dan
terlihat ada bekas luka yang terinfeksi, Dela dan Emi pun terkejut.
"dokter maafkan aku menyusahkan kalian" ujar prajurit tersebut
"kenapa kamu gak bilang, menderita luka ini di bagian perut mu" tanya Dela
"soalnya
wanita, orang tua dan anak anak harus di dahulukan, itu sudah kewajiban
tentara kerajaan bukan" dengan nada terbata bata prajurit limbum
tersebut berbicara
"kau
memang tentara kerajaan yang luar biasa, aku sebagai putri dari
kerajaan Lucis memberikan penghormatan tertinggi untuk mu" Emi tersenyum
prajurit
tersebut pun di letakan ke tandu, dengan hitungan dari dokter Dela,
mereka pun membawa prajurit tersebut ke rumah sakit, setelah tiba disana
ia pun di letakan di atas tempat tidur.
"gawat kita ke habisan obat untuk membersihkan luka" ujar Dela
"apakah tidak ada obat obatan lagi ?" tanya Emi
"aku adalah dokter tapi aku bukan seorang peracik obat" ujar Dela dengan nada sedih
"aku bisa meracik obat, aku akan membuat obatnya" Emi dengan nada serius
"syukurlah,
aku akan memberikan pertolongan pertama dan membersihkan lukanya dengan
air hangat, dan memberikan sihir penyembuh, memang dalam kasus ini
sihir penyembuh tidak dapat menyembuhkanya setidaknya dapat menunda
infeksi, karena luka ini sangat serius" air keringat menetes dari wajah
Dela sambil merawat prajurit tersebut
Putri
Emi pun berjalan menuju hutan di dekat benteng Arcadia, Putri emi di
bantu oleh 2 orang perempuan yang bertugas sebagai perawat. untung saja
hutan ini tidak ada salju abadi tapi sangat lembab, ini karena sihir
yang di ciptakan, sungguh sangat membantu, Emi dengan cekatan pula
membedakan tubuhan yang bisa di makan,tumbuhan beracun dan tumbuhan
obat. Kurang lebih 4 jam mereka memetik tumbuhan obat, Emi pun mulai
mengolah tumbuhan tersebut menjadi obat Herbal. Kemudian setelah selesai
ia pun memberikan kepada dokter Dela, dokter Dela sangat terbantu
dengan obat obatan herbal.
Kemudian Emi pun bertanya kepada salah seorang yang sedang membangun rumah, ia pun menyuruh emi bertemu dengan Mark.
"maaf apa anda yang beranama Mark" tanya Emi
"benar sekali, ada yang bisa saya bantu ?" tanya Mark
"begini bolehkan saya meminta buatkan saya rumah kaca, dan 1 hektar lahan pertanian ?" pinta Emi
"boleh saya tau, itu untuk apa ?" tanya Mark
"saya
akan menggunakan rumah kaca untuk menanam tumbuhan yang dimana tubuhan
tersebut tidak dapat hidup di cuaca seperti ini, kemudian lahan 1 hektar
saya akan menanam tumbuhan obat, dan beberapa alat dimana saya akan
memintanya" Emi menjelaskan dengan singkat
"wah sekarang kita memiliki seorang ahli obat obatan, di tambah seorang dokter, baik saya akan menyetujuinya" Mark tersenyum
Mark
Pun memanggil beberapa orang, untuk membangun rumah kaca dan membuka
lahan, mereka mengerjakan dengan cepat, termasuk para tentara, dan orang
orang yang ingin menjadi seorang perawat dan dokter, Emi juga membuka
kelas terbuka, mengajarkan cara mengobati dan merawat, para wanita muda
pun sangat tertarik begitu juga laki laki, Raja Arcadia pun berjalan
melihat perkembangan kota Arcadia dari segi infrastruktur, dan ia kagum
dengan Putri Emi serta dokter Dela, Putri emi tidak lagi menggunakan
Mahkotanya, dan pakaianya juga tidak menggunakan pakaian seperti
bangsawan dengan menggunakan gaun, ia benar benar berbaur, raja pun
menghampiri kelas yang di buka putri Emi
"selamat datang yang mulia paduka raja Arcadia" Emi memberikan Hormat
"Tuan
Putri Emi sangat membantu kami, aku pribadi sangat berterimakasih, kita
memiliki banyak calon tenaga ahli disini" Raja Arcadia tersenyum
"yang
mulia panggil saja saya Dokter Emi, atau Emi sudah cukup, saya disini
sebagai dokter percaik obat obatan, sekaligus menjadi guru, saya akan
memberikan pelajaran buat mereka semua yang ada disini" Dokter Emi
tersenyum
"aku sangat senang, teruskanlah " Raja Arcadia memberikan semangat
Raja Arcadia juga melihat, Mark dan para tehnical membuat bangunan rumah kaca, dengan struktur yang sangat mengesankan.
.....................