Posted by : webmaster
Friday, November 14, 2014
Elin
mendapatkan berbagai macam penghargaan dari King Alexandros VI, karena
telah membawa kemenangan bagi Alexandria, kini Elin mempersiapkan
pasukanya dan menyebarkan surat lewat utusanya ke negara negara besar
dan kecil, untuk tunduk terhadap kerajaan Alexandria, jika menolak maka
Hukuman mati untuk seluruh kerajaan yang menolak.
Tidak
sedikit yang menolak bergabung dan tidak sedikit yang menerima hall
tersebut, Elin bersama pasukanya terkenal di seluruh Benua Elanor,
kekuatan tempur Alexandria yang di pimpin Jendral Muda dan cantik,
Berita tersebut terdengar hingga ke Arcadia, lewat para pedagang
keliling.
"Elin
aku berharap dan selalu berdoa tiap malam kepada dewa dan dewi agar
kita tidak akan bertemu di medan perang" dalam Hati Hiroto saat
mendengar kabar tersebut
Hiroto
dan kerajaan Arcadia pun membahas mengingat Alexandria kini menyerang
ke seluruh penjuru arah dan kini mereka sangat di takuti, akhirnya
setelah melewati 13 jam berdiskusi Hiroto dan Raja Arcadia memutuskan
tidak akan menyerang dan tidak akan tinggal diam jika ke daulatan
Arcadia di ganggu.
Sementara
itu Elin tidak dapat tidur dengan tenang, karena sudah berkali kali
percobaan pembunuhan terhadap dirinya terjadi, Hiroto terus mencemaskan
teman sekolahnya dulu Elin, karena Elin pernah menjadi seseorang yang
sangat penting di hatinya, Hiroto pun mengajak Hellen secara rahasia
menuju negara Lucis, Hellen pun berubah menjadi naga Arknologia, Hiroto
pun menaiki tunuh Hellen, mereka terbang menuju negeri Lucis, di
perjalanan Hiroto pun beristirahat, agar kesehatan dan daya tahan
tubuhnya tidak berubah. Walau waktu istirahat yang singkat 5 jam dari
Arcadia menuju Lucis. Tentara Alexandria di hebohkan dengan naga besar
yang berputar di atas kastil Lucis.
Elin pun keluar dari Castil melihat naga legenda Arknologia.
"pasukan siaga!!" perintah Elin
semua
pasukan pun berada di pos masing masing, Elin mengambil Tombaknya ,
Arknologia pun mendarat di luar benteng Lucis, di atas kepala naga
Hiroto berdiri dengan gagahnya. pasukan pemanah dan Magia dari
Alexandria pun bersiap di posisi tempur, Elin mengambil sebuah teropong
penasaran dengan orang yang berdiri di atas kepala Arknologia. Wajah
orang misterius itu pun terlihat dengan jelas dan Tubuh Elin menjadi
gemetar, air matanya pun jatuh di pipinya yang manis, Elin melompat
keluar dari tembok pertahanan Negeri Lucis yang di kuasai kerajaan
Alexandria.
"Jendral kembali!!" teriak para prajurit
"kalian tetap disana, dan ini perintah!!!" Elin dengan suara yang lantang
"Oi Hiroto, wanita ini sekali serang oleh ku dia pasti mati, bagai mana?" tanya Arknologia
"jangan, aku ada urusan penting denganya"Ujar Hiroto
"terserah mu saja, tapi jika dia mengacungkan pedang ke arah mu maka aku akan melumatnya" Arknologia lewat telepati
Hiroto pun turun dari Arknologia, dan ia pun kini berhadapan dengan Elin yang menggunakan Baju jirah Alexandria.
"Elin berheti disana" Hiroto mengacungkan Rapiernya ke arah Elin
"kenapa... kenapa.... kemana aja kamu selama ini" ujar Elin sambil melangkahkan kakinya
"Aku bilang berhenti sampai di situ!!" Hiroto dengan nada lantang
"..............." Elin pun berhenti
Elin menghentikan langkahnya, sambil menatap Hiroto, Hiroto tidak menurunkan Rapiernya
"aku khatawatir sama kamu" ujar Elin
"aku juga menghawatirkan kamu, tapi kenapa Elin kamu menjadi seperti ini ?" tanya Hiroto
"karena
aku adalah bangsa Alexandria!! karena aku terlahir dalam keluarga
bangsawan!! dan ayah ku juga seorang Jendral di Alexandria yang mati
saat memimpin penyerangan di Limbum, dan aku harus menggantikanya dan
oleh sebab itu aku mendapatkan gelar bangsawan yang lebih tinggi!! dan
itu sudah aturan dalam keluarga kerajaan Alexandria" ujar Elin
"ambil senjata mu!!" Hiroto memerintah Elin
"kau dark magia, musuh dari Alexandria, jadi aku....aku harus,..." Elin mengambil Tombak sihirnya
"laksanakan tugas mu" pinta Hiroto
Elin pun memanggil tombak sihirnya
Air
mata dewi kehancuran yang tersiksa oleh bayang bayang dosa masalalu,
meleburlah menjadi debu aku panggil Tombak Takdir!!" Elin pun
menggenggam erat tombaknya
"ternyata senjata cahaya yang tak berbentuk" ujar Hiroto dalam Hati
"aku sudah siap" elin menahan airmatanya
"apa kau masih memiliki sodara ?" tanya Hiroto
"aku
hidup sendirian sekarang, karena aku tidak memiliki siapa pun, dan
jendral alexandria yang telah meninggal itupun hanya ayah angkatku" Elin
sambil menatap Hiroto
"kalo aku menculik mu bagai mana ?" Hiroto tersenyum
"terserah kamu" Elin pasrah
Hiroto
pun langsung menyerang Elin dengan cepat hingga elin tidak sempat
bergerak sedikit pun, dan menghancurkan lambang Alexandria pada Baju
jirah miliknya.
"itu
peringatan untuk Alexandria Elin, aku tidak akan menculik mu, aku
senang kau masih hidup, aku harap kau meminta raja mu untuk menghentikan
perperangan ini" Hiroto melompat ke atah Arknologia
"aku akan coba" sahut Elin
Hiroto
dan Arknologia pun pergi meninggalkan Elin, kemudian Elin memanggil
prajuritnya untuk mempercepat memperluas kekuasaan Alexandria, Elin
tertawa berkali kali.
"aku akan membunuh Dark Magia" Elin sambil tertawa
ke
esokan harinya Elin menuju Negera logius, dimana negara yang sangat
makmur dengan hasil alamnya dan penuh bahan obat obatan disana, Elin pun
bergerak dengan pasukanya, sementara itu Putri Emi yang selamat dari
serangan kerajaan Alexandria telah mendarat di daerah kekuasaan Arcadia
dimana putri Emi meminta untuk bertemu dengan raja Arcadia..........