Posted by : webmaster
Friday, November 14, 2014
Haruka
sensei pun masuk ke dalam rumah lewat jalan belakang, saat Haruka
Sensei hendak ke lantai dua, Hiroto pun berada di hadapanya.
"Hei apa yang sedang kamu lakukan, hingga penduduk Arcadia berdatangan ?" tanya Haruka Sensei Khawatir
"aku hanya mengabulkan ke inginan mereka" Jawab Hiroto singkat
"apa itu ?" Sensei Haruka Penasaran
"membebaskan
mereka dari penderitaan selama ini, lalu aku menghakimi para pejabat
kota Arcadia dan mengeksekusi mereka" Jelas Hiroto
"apa kau sadar apa yang telah kau lakukan ?" tanya Haruka sensei sambil duduk di kursi dekat mereka
"ya aku sadar, dan sangat sadar sekali, aku tau penderitaan mereka, perasaan mereka aku sangat mengerti sekali" Hiroto tersenyum
"kalo
begitu sekarang Arcadia akan menjadi kota mati, memang Arcadia adalah
Ibukota negara yang sudah mati, dia juga berdiri sendiri hanya saja...
entah kenapa apakah tindakan mu itu benar dan sekarang Arcadia tidak
memiliki pemerintahan bagai mana ?" Haruka Sensei bertanya kembali
"aku akan jadi raja mereka" jawab Singkat Hiroto
"itu keputusan mu menjadi raja Arcadia ?" Haruka Sensei dengan serius
"aku
serius, aku akan mencoba membuat negara yang sangat makmur, walau
mustahil, tidak ada negara yang makmur tapi setidaknya lebih makmur dari
sekarang, menyusun ulang pemerintahan, lagi pula selama tidak ada raja
di Arcadia ini, Arcadia akan selalu di selimuti oleh Es, dan aku akan
menjadi raja Arcadia itu keputusan ku" Hiroto dengan nada tegas
"tapi
jangan lupa yang dapat menjadi Raja Arcadia hanyalah orang yang
memiliki darah Arcadia, jadi bagai mana ?" Haruka menunggu jawaban
Hiroto
"sudah ku duga, dan aku tau harus bagai mana" Hiroto tersenyum kembali
"kalo begitu temui mereka, dan buatlah kepastian itu" perintah Haruka sensei
"siap Haruka sensei" ledek Hiroto
Suara suara mereka yang memanggil Hiroto pun berhenti setelah Hiroto bertemu dengan mereka di luar.
"apakah seluruh rakyat Arcadia ada disini ?" tanya Hiroto
"maaf sebelumnya hamba bernama Heil, hamba adalah anak tertua dari suku Arcadia" ujar laki laki tersebut
"berarti kamu memiliki darah Arcadia ?" tanya Hiroto
"anda benar" jawab singkat Heil
"untuk
menghancurkan segel ini, kita harus memiliki seorang raja, dimana raja
ini akan bertanggung jawab penuh terhadap Arcadia dan masyarakatnya, dan
harus segera kita laksanakan" Hiroto menjelaskan dengan singkat
Suara
suara mulai terdengar mereka berdiskusi, beberapa menit kemudian mereka
pun mengikrarkan Heil, mengingat selama ini dia adalah keturunan dari
raja sebelumnya, dan ia juga yang selama ini selalu membantu dan
menyelamatkan penduduk desa dari pemimpin sebelumnya yang jalim, Heil
rela bersujud dan merendahkan diri serendah rendahnya agar penduduk desa
di ampuni, dan Heil di sarankan oleh seluruh rakyat untuk menjadi Raja,
Hiroto pun tersenyum dan upcara penobatan Heil sebagai Raja di
laksanakan pada saat itu juga tapi untuk itu Dark Magia harus merestui
sebagai penyihir tertinggi, Dan Hiroto, dengan perlengkapan seadanya
Heil pun di nobatkan sebagai raja Arcadia ke sepuluh.
Hiroto pun berbicara di depan raja Heil dan rakyat Arcadia
"Dengan
ini Segel salju akan terhapuskan, Heil King Of Arcadia X, harus
memenuhi tanggung jawab atas Arcadia dan memenuhi Hak dan kewajibanya
sebagai Raja, dan Jika King Heil Arcadia X menyalah gunakan wewenangnya
maka aku Hiroto sebagai Dark Magia akan datang membunuhnya, maka jagalah
seluruh Arcadia dan Rakyat mu" Hiroto Pun turun dari mimbar dan pergi
bersama Sensei Haruka
"Hiroto apa yang akan kau lakukan setelah ini ?" tanya Sensei Haruka
"aku mau bertualang keliling negeri, apa sensei Haruka mau ikut ?" tanya Hiroto
"jangan panggil aku sensei lagi cukup Haruka aja, aku akan ikut kamu lagian aku ingin berkeliling dunia" Haruka tersenyum
"kita akan ke kota Limbum" Hiroto menuju ke arah selatan
"eh aku ada ide bagai mana kita buat sebuah nama organisasi anti kejahatan ?" tanya Haruka
"boleh aja si tapi apa sudah ada namanya ?" tanya Hiroto
"namanya Elora artinya Terang, jadi kita menerangi jiwa yang gelap" Haruka tertawa kecil
"Elora, tidak buruk juga ok, nama kita Elora" Hiroto pun tertawa
"Aku sebagai penasehat dari Elora ok, kamu harus nurut apa kata aku ingat itu" Haruka mengancam Hiroto
"dari pada penasehat lebih baik kamu menjadi ketuanya aja gimana" Hiroto menyarankan
"ya udah kamu yang maksa" Haruka tersipu malu
.............