Posted by : webmaster
Wednesday, November 12, 2014
Mohon kritik dan saranya, karena kritik dan saran yang membangun terimakasih sebelumnya
Hari
pertama masuk sekolah, Haruto bangun jam 4 subuh, dimana dia
beranggapan masuk sekolah hari ini harus keren, dan tampil beda, ia
mempersiapkan semuanya hingga, makanan untuk bekal.
“gw pasti
terlihat tampan dengan baju jirah ini, dengan membawa nama keluarga
Watanabe, yang pastinya banyak cewe cantik disana yang akan terpana dan
terkesima akan ke gagahan ku” Haruto penuh percaya diri
Dari jam 4
subuh hingga jam 5:30 Haruto terus memuji dirinya sendiri, sambil
mempersiapkan perlengkapan sekolah. Kemudian ia mulai mengenakan baju
seragamnya, kemudian tangan kanan, dari jari hingga bahu dan dada
menggunakan baju jirah, kemudian dari ujungkaki hingga dengkul juga
menggunakan sepatu baju jirah. Dengan ukiran kas keluarga watanabe, di
pinggang terdapat 2 buah katana, Haruto berdiri lagi di depan cermin.
“cewe
cewe pasti histeris, melihat ke gantengan ku, dan baju jirah paling
keren ini, Baju jirah yang di buat dari batu bulan, di tempa di bawah
sinar bulan purnama di iringi dengan doa doa suci, dan menangkal semua
sihir, di tambah 2 buah katana milik keluarga Watanabe yang di berikan
kepada ku sebagai penerus clan, sungguh luar biasa” Haruto tertawa
terbahak bahak membanggakan dirinya
Mata Haruto mengarah ke tembok dimana ada jam besar yang menempel disana.
“tidak!!!!!!! Aku akan terlambat!!!” Haruto Histeris
Ia
pun berangkat menuju sekolah Arcadia sambil tergesa gesa, setibanya di
gerbang Sekolah, Haruto melihat berbagai siswa dan siswi menggunakan
baju jirah kebanggaan keluarga mereka, dan rata rata Baju jirah mereka
mengkilap, tidak seperti milik Haruto yang biasa biasa saja.
“celaka,
hancurlah harapan ku sekarang, wanita wanita cantik yang histeris saat
melihat ku” Haruto memasuki gerbang sekolah Arcadia dengan lemas
Di
samping itu terlihat dua siswi kembar, rambut panjang lurus hingga
pinggang, memiliki senyum yang manis, mereka berjalan diam saja sambil
senyum.
Karena melihat dua gadis kembar tersebut Haruto bertabrakan dengan senior grade 2
“maaf maaf” Haruto sambil membungkuk setengah badan meminta maaf
“grade 1, lu taruh dimana mata lo ?” tanya senior grade 2
“maaf, saya tidak melihat” Haruto terus meminta maaf
“dengar
baik baik, gw kaze grade 2, dari keluarga terhormat, dan lu rakyat
jelata dari keluarga gak jelas, kotor seperti sampah, sudah menabrak
tubuh yang suci ini” Kaze dengan nada datar
Haruto tiba tiba terdiam, sambil membungkuk
“senior tadi anda bilang apa ?” haruto masih dengna kalimat santun
“rakyat jelata marah ?!, aku ulangi sesuai permintaan mu, rakyat jelata, kotor seperti sampah!” dengan nada lantang
Semua orang pun melihat ke arah Haruto siswa baru grade 1, yang bersiteru dengan siswa grade 2.
“kak Reah sepertinya penerus keluarga Vandal berulah lagi” Sanae melihat ke arah Haruto dan Kaze
Haruto pun berhenti menundukan badanya, dan berdiri dengan tagak, dengan posisi tangan siap meraih 2 buah katana miliknya
“hentikan hinaan mu senior grade 2” pinta Haruto
“jika
kau ingin aku berhenti, kenapa tidak menantangku di jalan Knight dimana
sekolah mengijinkan pertarungan kapan saja jika pertarungan tersebut di
setujui oleh seorang yang di tantang” Kaze dengan mata yang tajam
“aku terima tantangan mu senior Grade 2” Haruto dengan nada tegas
“ikuti aku, kita ke tempat duel” Kaze tertawa kecil
Tentu
saja di hari pertama masuk sekolah ini, menarik perhatian siswa dan
siswi baru mereka mengikuti kemana Haruto dan Kaze, ya itu menuju
fasilitas sekolah, Duel Ground, dimana setiap siswa dan siswi dapat
bertarung di lapangan yang di buat khusus, dengan dinding sihir, agar
sihir tersebut tidak terkena penonton, bangunan Duel Ground mirip sekali
dengan colosium yang ada di Italy, berita duel antara Grade 1 dan Grade
2 tersebar dengan cepat di sekolah, begitu juga dewan guru, karena
mereka melakukan duel resmi maka pihak sekolah hanya menjaga agar mereka
tidak sampai saling membunuh.
Acara sambutan untuk siswa baru di
langsungkan pada jam 8 pagi, dan sekarang baru jam 6 pagi, salah seorang
guru pun menasehati Haruto untuk mundur, karena dia grade 2 seorang
senior yang sudah mendapat berbagai pelatihan di sekolah, karena
tentunya ke ahlian dan kecapakan yang di terima berbeda.
“maaf
sensei, aku laki laki, tidak akan pernah menarik kata kata ku, karena
itu jalan ku sebagai penerus keluarga Watanabe” Haruto dengan nada penuh
hormat kepada sensei yang menasehatinya
“baiklah jika itu pilihan
mu, aku senang mendengarnya dari seorang murid grade 1 sekolah Arcadia,
aku harap kau selalu seperti itu, menjaga semua kata kata mu sebagai
seorang laki laki” sensei tersenyum dan memasuki lapangan bersama Haruto
“Sanae, aku merasakan aura yang berbeda dari anak Grade 1 itu” Reah berbisik kepada Sanae
“jika kak Sanae berbicara seperti itu, pasti pertarungan ini bakalan seru” balas Reah
“sepertinya aku pernah mendengar nama keluarga watanabe tapi lupa dimana” Reah berfikir
“tunggu kak, keluarga watanabe jika tidak salah aku mengingatnya” Reah berbisik kepada Sanae
“Pencipta
gaya pedang sakura, yang dimana leluhur mereka di kucilkan dari
kekaisaran, karena di anggap mencampurkan tehnik pedang dengan Dark
Magia” Sanae berbisik lagi
Sensei pengawas duel pun mengumumkan
dan memperkenalkan nama serta nama keluarga yang akan berduel, semua
orang bersorak sorak mendukung keluarga Vandal, karena mereka baru
mendengar sebuah nama keluarga Watanabe dan itu sangat asing di telinga
mereka.
“grade 1 sepertinya kau akan menerima kekalahan hari ini” ledek Kaze
“kita lihat saja siapa yang akan menerima malu” balas Haruto
Mereka
pun bersiap dalam posisi tempur menunggu aba aba dari sensei pengawas
duel, Haruto mencabut 1 buah katana miliknya berwarna putih terang,
sedangkan Kaze menggunakan Nagita, Kaze melihat kuda kuda dari Haruto,
yang aneh, jika di perhatikan kuda kuda tersebut tidak stabil dan lebih
rendah dari biasanya di bandingkan dengan pengguna pedang katana.
Sensei
pengawas duel pun mengankat tangan kanannya tanda duel pun di mulai,
tapi antara Kaze dan Haruto, mereka saling mengamati, dari kursi
penonton pun menjadi sunyi, mereka penasaran siapa yang akan menyerang
duluan.
“pengguna Nagita, pertahanya dan tebasanya juga sangat kuat, aku harus hati hati” gumam Haruto
Selang
waktu beberapa menit, Kaze mulai bergerak dan langsung menyerang
Haruto, ayunan nagita dari kaze sangat cepat, untung saja Haruto dapat
menghindarinya dengan roll ke kanan, dan langsung menjaga jarak.
“lemah!!” teriak Kaze
Haruto
menarik nafas dalam dalam, dan merubah kuda kudanya, katanya yang
Haruto gunakan , posisinya berubah, gagang katana di naikan lurus dengan
alis, tangan kiri lurus berada di atas belakang katana Haruto, tangan
kiri Haruto yang memegang gagang katana pun berada di posisi paling
ujung gagang katana.
“menarik, dia benar benar menggunakan kekuatan fisik tanpa sihir sedikit pun, tapi kenapa ?” Reah heran
Kaze
meningkatkan pertahanya dengan sihir miliknya, mantra mantra sihir
mengelilingi tubuh Kaze, Haruto tidak berubah sedikitpun walau melihat
mantra pelindung milik Kaze.