Posted by : webmaster Sunday, February 23, 2014

Seminggu sudah semenjak vannya terjatuh dalam jurang tersebut, setiap malam vannya selalu bermimpi akan tulisan dan gerakan dalam menggunakan pedang besar tersebut, Pedang Langit Bian Fu Jia / Tian Zhu bukanlah pedang sembarangan, di lihat dari besinya ini bukanlah dari bumi, struktur besi sayang sangat halus ringan dan sangat kuat. apakah ini batu dari daratan morai? yang sudah lama menghilang ?, entahlah semua menjadi misteri. tapi kenyataanya sekarang pedang langit Bian Fu Jia atau Tian Zhu itu benar benar ada, dan legenda tentang pedang bumi, pedang langit, pedang neraka dan surga itu benar benar ada.

vannya pun membungkus pedangnya dengan kulit binatang yang sudah di jahit rapi, dan baju besi yang di tutupi dengan jubah panjang oleh vannya. vannya pun pergi kegunung lagi untuk memetik tumbuhan obat, memang jalan yang cukup menanjak, tapi sangat indah, kiri dan kanan banyak pohon besar dan rindang, angin sepoy sepoy yang sejuk, seperti nafas hutan, hutan itu hidup, dalam penyelarasan yin dan yang. ke seimbangan tubuh dan alam sangatlah penting, sesekali vannya mengulangi gerakan yang di dalam mimpinya, terasa energi yang hangat mengalir dalam tubuh, gerakan yang lembut tapi mengeluarkan energi besar, menyerap energy di sekitar tubuh dengan tubuh kita sebagai pengantar.

jurus yang ada di mimpi itu benar benar, mengajarkan tentang gerakan sehari hari di mana keuatan bukan pada otot, atau tulang, melainkan pada hati. dengan merasakan seluruh energi yang berajalan selaras dengan energi yang di hasilkan alam, pengaturan nafas yang teratur, agar dapat melancarkan aliran darah di dalam tubuh. setelah selesai vannya pun kembali memetik tumbuhan obat di dalam hutan. vannya pun mencuci seluruh tumbuhan obat tersebut dan menjemur tumbuhan obat tesrebut di bawah sinar matahari pagi. agar khasiat obat yang di jemur tidak hilang karena terlalu lama di bawah sinar mata hari, besok hari pagi pagi sekali vannya pergi ke kota naga, menumpang sebuah kereta pengangkut sayur yang menuju kota naga. perlanan memakan waktu selama 4 jam, kereta yang di tarik oleh 2 ekor lembu jantan, vannya menyempatkan untuk bersemedi.

baju jirah yang vannya kenakan dengan membawa pedangnya tidaklah berat, serasa memikul satu krung kapas saja. sungguh ringan dan bahan yang sangat bagus sekali. setibanya di pintu gerbang kota naga barat, vannya pun turun dari kereta yang ia tumpangi dan mengucapkan terimakasih. orang tua itu pun menawarkan untuk pulang bersama lagi setelah terjual dagangan mereka. vannya pun sangat senang sekali karena, mereka satu arah. vannya pun menawarkan tumbuhan obat ke rumah pengobatan. dengan cepat dagangan vannya habis terjual, karena tubuhan yang ia jual, adalah tumbuhan berkwalitas no 1, sulit untuk membuat tumbuhan obat menjadi berkwalitas. hanya orang orang yang sangat mengerti farmasi aja.  kemudian vannya ke arah pasar di selatan kota naga, disana kake tua tersebut sedang berjualan, vanya pun menghampiri kake tua tersebut dan membantunya berjalanan.

di samping itu, di sebuah rumah makan tidak jauh dari tempat vannya, terjadi keributan, perkelahian antara guild terjadi, teryata guild ANX dengan lambang laba paba pada jubah besi mereka. terlihat di atas atab guld The saint muncul bersama guild The scy, mereka mengepung anak buah guild ANX yang telah bersiteru dengan pedagang serta anggota guild lain, keributan tersbut karena salah seorang anggota anx telah melakukan asusila kepada pelayan rumah makan tersebut. seorang laki laki dari bangsa duyung bernama Niel dari guild anx, ia pun menyerang semua orang dengan membabi buta, melihat seperti itu vannya pun membereskan semua dagangannya dan membantu orang tua itu pergi

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

- Copyright © My Driver Life -Robotic Notes- Powered by Blogger - Redesigned by My Driver Life -