Seminggu sudah semenjak vannya terjatuh dalam jurang tersebut, setiap
malam vannya selalu bermimpi akan tulisan dan gerakan dalam menggunakan
pedang besar tersebut, Pedang Langit Bian Fu Jia / Tian Zhu bukanlah
pedang sembarangan, di lihat dari besinya ini bukanlah dari bumi,
struktur besi sayang sangat halus ringan dan sangat kuat. apakah ini
batu dari daratan morai? yang sudah lama menghilang ?, entahlah semua
menjadi misteri. tapi kenyataanya sekarang pedang langit Bian Fu Jia
atau Tian Zhu itu benar benar ada, dan legenda tentang pedang bumi,
pedang langit, pedang neraka dan surga itu benar benar ada.
vannya pun membungkus pedangnya dengan kulit binatang yang sudah di
jahit rapi, dan baju besi yang di tutupi dengan jubah panjang oleh
vannya. vannya pun pergi kegunung lagi untuk memetik tumbuhan obat,
memang jalan yang cukup menanjak, tapi sangat indah, kiri dan kanan
banyak pohon besar dan rindang, angin sepoy sepoy yang sejuk, seperti
nafas hutan, hutan itu hidup, dalam penyelarasan yin dan yang. ke
seimbangan tubuh dan alam sangatlah penting, sesekali vannya mengulangi
gerakan yang di dalam mimpinya, terasa energi yang hangat mengalir dalam
tubuh, gerakan yang lembut tapi mengeluarkan energi besar, menyerap
energy di sekitar tubuh dengan tubuh kita sebagai pengantar.
jurus yang ada di mimpi itu benar benar, mengajarkan tentang gerakan
sehari hari di mana keuatan bukan pada otot, atau tulang, melainkan pada
hati. dengan merasakan seluruh energi yang berajalan selaras dengan
energi yang di hasilkan alam, pengaturan nafas yang teratur, agar dapat
melancarkan aliran darah di dalam tubuh. setelah selesai vannya pun
kembali memetik tumbuhan obat di dalam hutan. vannya pun mencuci seluruh
tumbuhan obat tersebut dan menjemur tumbuhan obat tesrebut di bawah
sinar matahari pagi. agar khasiat obat yang di jemur tidak hilang karena
terlalu lama di bawah sinar mata hari, besok hari pagi pagi sekali
vannya pergi ke kota naga, menumpang sebuah kereta pengangkut sayur yang
menuju kota naga. perlanan memakan waktu selama 4 jam, kereta yang di
tarik oleh 2 ekor lembu jantan, vannya menyempatkan untuk bersemedi.
baju jirah yang vannya kenakan dengan membawa pedangnya tidaklah
berat, serasa memikul satu krung kapas saja. sungguh ringan dan bahan
yang sangat bagus sekali. setibanya di pintu gerbang kota naga barat,
vannya pun turun dari kereta yang ia tumpangi dan mengucapkan
terimakasih. orang tua itu pun menawarkan untuk pulang bersama lagi
setelah terjual dagangan mereka. vannya pun sangat senang sekali karena,
mereka satu arah. vannya pun menawarkan tumbuhan obat ke rumah
pengobatan. dengan cepat dagangan vannya habis terjual, karena tubuhan
yang ia jual, adalah tumbuhan berkwalitas no 1, sulit untuk membuat
tumbuhan obat menjadi berkwalitas. hanya orang orang yang sangat
mengerti farmasi aja. kemudian vannya ke arah pasar di selatan kota
naga, disana kake tua tersebut sedang berjualan, vanya pun menghampiri
kake tua tersebut dan membantunya berjalanan.
di samping itu, di sebuah rumah makan tidak jauh dari tempat vannya,
terjadi keributan, perkelahian antara guild terjadi, teryata guild ANX
dengan lambang laba paba pada jubah besi mereka. terlihat di atas atab
guld The saint muncul bersama guild The scy, mereka mengepung anak buah
guild ANX yang telah bersiteru dengan pedagang serta anggota guild lain,
keributan tersbut karena salah seorang anggota anx telah melakukan
asusila kepada pelayan rumah makan tersebut. seorang laki laki dari
bangsa duyung bernama Niel dari guild anx, ia pun menyerang semua orang
dengan membabi buta, melihat seperti itu vannya pun membereskan semua
dagangannya dan membantu orang tua itu pergi
Related Posts :
- Back to Home »
- Light Novel »
- Love Sadnes And Sorow Part 5 Keributan di kota Naga
