di sebuah benua elanor, adalah cerminan dari dunia kita saat ini, di
dunia itu adalah kebalikan dari dunia sekarang yang kita tinggali, ini
bercerita di benua elanor, di sebuah kota Srinda, vannya hanyalah
seorang yang tidak memiliki kemampuan apapun, ia pun adalah seorang laki
laki yang memiliki penyakit jantung, karena keluarganya adalah
bangsawan pemerintahan, dengan sakit yang ia derita masih dapat masuk ke
dalam tentara Knight, dan ia menjadi seorang paladin.
sebelumnya vannya berpikir, memiliki kekasih itu tidak mungkin,
karena ke adaanya seperti ini. teman curhat pun tidak ada, ia pun hanya
memiliki sedikit teman, teman temannya banyak yang memanfaatkannya,
kadang di kesendiriannya, vannya menangis, tangisan tanpa air mata,
tanpa suara, dan jatuh dalam ke gelapan hati yang paling dalam. sekarang
negara Srinda sedang mengalami perperangan, para pemuda di kirim ke
medan perang.
memang vannya lahir di dalam keluarga yang terpandang, seorang
bangsawan pastilah hidupnya enak dan serba berkecukupan, orang orang di
sekitarnya menghormati keluarganya. yang ternama, hingga gubernur pun
menaroh hormat kepada keluarga mereka, ya setiap orang hanya melihat
dari luar, dari kehidupan sehari hari lebih dari cukup yang vannya
dapatkan, tapi ia memiliki pendirian yang selalu saja ia ucapkan " aku
adalah laki laki, dan aku tidak mau terhormat karena nama keluarga, apa
lagi aq harus meminta uang, karena aku laki laki" itulah kata kata yang
selalu ia ucapkan.
dari kisah cinta pun, vannya tidak memiliki yang bagus untuk di
ceritakan, karena semuanya menyakitkan, hingga kekasihnya yang dahulu
telah meninggal, wanita yang sangat mencintai vannya, menyayanginya,
melindunginya, tempat vannya berkeluh kesal, seperti dewi dari surga
yang turun kelangit. tapi saat itu mereka harus terpisah karena maut,
sebuah kecelakaan kereta kuda yang jatuh ke jurang, hanya vannya yang
selamat. senyumnya, candanya, tangisnya kini sudah mulai memudar dari
ingatan vannya, hingga suaranya pun sudah lupa seperti apa. yang
sekarang jelas hanyalah sebuah batu yang tersusun rapi, bertulisan Nama
lengkapnya prisscilia kurniawan chen, tanggal lahir dan tanggal ia
wafat.
kadang saat ada waktu, vannya datang ke makan lia yang jauh sekali,
harus melewati lautan dengan menggunakan kapal laut, dan perjalanan naik
kreta kuda selama 3 hari 3 malam. di sanalah tempat vannya menceritakan
tentang kejadihan hidupnya selama 1 tahun. setiap tahun vannya datang,
jika malam tahun baru orang orang merayakan dengan penuh tawa bersama
yang di cintai, maka malam tahun baru bagi vannya adalah peringatan hari
kematian orang yang ia cintai.
ini seperti kutukan bagi vannya, hingga ia hanya bisa menunjukan
senyuman palsu, emosinya ia kubur sedalam dalamnya dalam hatinya. vannya
mencoba mencari cinta yang lain, hanya penghiyanatan yang ia rasaan,
kadang ia bertanya,
"apakah rasa cinta itu sudah menjadi sesuatu yang langka di dunia ini
?, apakah aku di dunia lain, juga merasakan rasa bagikan kutukan ini ?,
aku harap ia tidak merasakan apa yang aku rasakan, karena haya
kesedihan dan kesendirian di dalam kegelapan hidup"
dalam keadaan perperangan ini vannya dan 50 prajurit lainya bertugas
menjaga kota, karena tidak mungkin vannya harus pergi ke medan perang
mengingat kondisinya, tidak mungkin, akan mati konyol saja di sana,
vannya terus melatih tubuhnya, berobat, dan melatih ilmu sihirnya dalam
berpedang, tidak jauh dari luar kota Srinda, ada sebuah padang rumput
yang sangat indah, di tumbuhi oleh bunga bunga, di disinya terdapat
sebuah pohon besar, yang sangat rindang, dan ada anak sungai mengalir
jernih, tanpa polusi, bisa di lihat dasarnya penuh dengan bebatuan.
dengan baju perang yang menyelimuti tubuh vannya, vannya duduk
beristirahat, untuk meleaskan rasa penatnya dalam meniti hidup, kadang
kala ia berbicara sendiri kepada angin yang berhembus, berharap aingin
itu sampai ke surga, agar angin ini dapat menyampaikan pesannya kepada
lia yang ada di surga, memang aneh, tapi bagai mana lagi, itulah satu
satu ya cara. yang vannya yakini.
tidak lama sayup sayup terdengar suara wanita beryanyi, sangat merdu
sekali, vannya terbangun dari tidurnya, dan mencari dimana suara itu
berasal. vannya pun berjalan. dan di dekat bebatuan besar di anak
sungai, terlihat wanita berambut panjang, dengan menggunakan kacamata.
kulit putih, dan mungil. vannya pun duduk dan memandanginya dari jauh.
sambil menikmati suaranya.
dari suaranya yang merdu menyimpan, sebuah emosional, di setiap lirik
dan lagu yang ia lantunkan, memiliki rasa kesedihan, kepedihan,
kesepian yang sangat dalam, vannya merasa apakah ia seperti ku?, tidak
lama terasa kekuatan kegelapan yang sangat pekat, vannya berdiri dan
mencabut pedangnya. vannya menghampiri gadis tersebut dan menarik
tangannya, tidak lama secara tiba tiba, sebuah pentagram di tanah
muncul, dan mengeluarkan cahaya berwarna merah, tidak lama memudar,
sesosok bertubuh besar, dengan syap seperti kalelawar, dengan wajah
banteng, berbuntut ular, membawa kapak besar, mengelilingi mereka.
wanita itu ketakutan dan terdiam, menutup mata dan telinganya, karena
suara dari monster tersebut sangat mengerikan, dan vannya pun menyadari
monster tersebut, adalah Minator. iblis dari dunia bawah. vannya
bergegas membuat lingkaran sihir. dan menyuruh gadis tersebut masuk ke
dalamnya. setelah selesai mantra pelindung pun sudah selesai. untuk
mencegah kemungkinan, vannya menggunakan Devotion, jika mantra pelindung
tersebut pecah, dan gadis tersebut terkena serangan, maka dengan
devotion, membuat rasa sakit dan luka itu pindah ke pengguna devotion ya
itu vannya.
vannya pun langsung menerjang monster tersebut. jantung vannya terasa
sakit, karena memakan tenaga yang cukup besar. tapi vannya tidak
perduli, itu adalah tugas paladin, harus melindungi orang yang ada di
sekitarnya, dan tidak boleh mati saat melindungi, jika mati, maka orang
yang di lindungi juga akan mati. terdengar benturan antar pedang yang
membuat telinga berdenging mendengarnya, suara teriakan para monster
yang menakutkan tersebut, membuat suasana makin mengerikan.
vannya terus memikirkan gadis tersebut, dan ia pun mulai merapal
sebuah mantra, tapi perlu waktu, sambil bertarung, ayunan kapak besar
mengarah ke kepala vannya. vannya pun menghindar dengan me nunduk serta
melompat ke belakang dan masih dalam posisi bersiap, tapi mantra
teleport batal. karena vannya sempat berhenti dalam membaca mantra
tersebut.
jantung milik vannya berdetak sangat kencang, tiba tiba vannya muntah darah, vannya terus memegang dadanya.
"siapa nama mu?!" ujar vannya bertanya
"nama ku vanny" vanny dengan nada gemetar
"vanny nanti ikuti semua perintah ku, aku akan membuka jalan, kamu
pergi lari sekuat tenaga mu, jangan berhenti dan jangan melihat ke
belakang, dan sampaikan ke petugas jaga di pintu gerbang kota srinda,
dan tunggu tanda ku" perintah vannya
"tapi..." vanny ragu
"gak ada kata tapi, ini menyangkut hidup mu mengerti!!!" vannya dengan suara lantang
"ia aku mengerti" vanny dengan nada ketakutan
vannya pun menggunakan grand crosh, kepada semua musuh, dengan jarak 15 meter, membuat musuh tertahan.
"VANNY SEKARANG!!!!!!!!!!!" ujar vannya
vanny tersentak kaget, dan langsung berlari, vannya tidak dapat
menahan lebih lama lagi, batas limit tubuhnya sudah berada di ambang
batas. tapi karena semangat, dan ke inginanan vanny selamat vannya
memaksa batas limit tubuhnya. vannya terus menyerang musuh dengan semua
tenga yang ia punya. vanny berlari sekuat tenaganya, nafas vanny mulai
tidak teratur, dan ia pun terjatuh, kepalanya terbentur batu. vanny
mencoba bangkit walau semua luka terasa menyakitkan, di tambah luka di
kepala vanny, yang membuat pandangannya menjadi kabur.
walau sudah lumayan jauh, suara pertarungan masih terdengar, membuat
vanny merasakan bahwa vannya masih hidup. vannya pun terkena tendangan
keras di perutnya, dan vannya tahan hingga ia terpelanting sejauh 100
meter dari tempat ia berdiri. vanya berdiri, dengan berteriak
"AAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!" langsung menebaskan senjatanya hingga
memotong kepala 1 musuh. vannya pun memutar badannya, dan menggunakan
Holy crosh, sebuah garis suci di udara di tujukan kepada iblis. dan
menghantam para iblis tersebut. vanny pun tiba di gerbang dan
menceritakan dengan cepat kejadian tersebut, prajurit pun dengan
menggunakan teleport langsung ke arah vannya bertarung.
vannya pun sudah tidak mampu lagi berdiri, vannya pun menutup
matanya, dan berlutut. saat monster tersebut hendak menebas tubuh
vannya, tiba tiba, monster tesrebut terkena grand crosh, vannya pun
membuka matanya, prajurit pertahanan kota 25 orang datang. menolong
vannya. 2 orang prajurit memapah vannya, dan membawanya keluar dari
pertarungan. vannya muntah darah lagi. dalam ke adaan lemah vannya
melihat vanny berdiri, dengan selamat di pos pertahanan kota, vannya
tersenyum, dan matanya tertutup.
bersambung...............