Posted by : webmaster
Wednesday, February 11, 2015
Hari itu hari yang sangat cerah di kota Alberta, Ferazh melihat wanita yang membuat ia terpana, setiap hari secara diam diam Ferazh selalu memperhatikan Arlina, Arlina sangat tekun dalam mempelajari tehnik penyembuhan, hanya dengan melihat Arlina dari jauh Ferazh sudah membuat jantungnya berdebar dengan kencang, setiap waktu luang di waktu istirahat, Ferazh menyempatkan diri melihat Arlina, ia masih takut untuk mendekati Arlina.
Di dekat Arlina ada DYnna mereka selalu saja berdua, tentu saja mereka adalah sahabat, Arlina di kelilingi oleh teman temanya, mereka terlihat sangat bahagia.
"tuhan andaikan aku dapat mendekatinya, aku sangat bahagia sekali" gumam Ferazh di dalam hatinya sambil melihat ke arah Arlina
Senyumanya, rambut panjang berwarna hitam yang lurus, berkilau saat saat mata hari menyinarinya, bola mata yang seperti berlian hitam, setiap ia memandang kemanapun seolah olah ia melihat dunia yang berbeda dengan apa yang di lihat Ferazh.
Ke esokan paginya Ferazh mendapatkan surat dari tanah kelahiranya, dimana ia di suruh pulang, suara pintu di ketuk pun terdengar, ferazh perlahan membuka pintu.
"Ferazh semua berkumpul di belakang gedung akademi sekarang" pinta Roland
"ok duluan nanti aku menyusul" ferazh bergegas bersiap diri
di belakang gedung Akademi sudah ada Roladia, Jaganathan, Roland, dan Nagataka, Ferazh pun menghampiri mereka.
"kalian sudah menerima surat dari kerjaan Juno bukan" tanya Nagataka
"ya kami sudah menerimanya" jawab Rolan
"1 minggu lagi kita akan pulang ke benua terbang Juno karena ini surat dari kerajaan langsung" ujar Nagataka
"memangnya ada apa?" tanya Ferazh
"entahlah kita di suruh pulang itu intinya" sahut Jaganathan
"begitu yah" Ferazh menjadi murung
"kenapa lu ?" tanya Roladia
"gak kenapa napa" ferazh mencoba menyembunyikan sesuatu
"jangan jangan kau takut terpisah dengan wanita itu ?" ledek Roland
"gak lah ini kan titah dari raja kita harus pulang" Ferazh mencoba membela diri
"baik sekarang bubar lakukan hari hari kalian seperti biasanya" Nagataka berdiri meninggalkan mereka semua
satu persatu pun pergi dan tinggal Ferazh sendirian, ia terus merenung, ia bingung apa yang harus ia lakukan, akhirnya Ferazh memantapkan dirinya untuk bertemu dengan Arlina.
sat menuju tempat dimana Arlina berkumpul dengan teman temanya, Ferazh tidak melihat Arlina.
"kemana arlina ?" tanya Ferazh dalam hati
ia pun berjalan mengelilingi gedung akademi akhirnya, ferazh melihat arlina yang sedang duduk di bawah pohon bersama DYnna, dengan penuh keberanian Ferazh pun menuju ke arah Arlina.
"maaf...." ferazh dengan nada yang sangat sopan
"mencari siapa ?" tanya Dynna
"aku ingin berbicara dengan Arlina" Ferazh menatap Arlina
"cie cie... aku pergi dulu yah" Dynna pergi meninggalkan Arlina dan Ferazh
sebenarnya DYnna sedang mengintip dari kejauhan dengan berpura pura meninggalkan mereka berdua
"Arlina ada yang ingin aku sampai kan" ferazh dengan nada tegas
"apa itu ?" Arlina dengan nada yang lembut
"mau kah kau menjadi pacar ku ?" Ferazh dengan nada lantang
Dynna yang melihat dari kejauhan pun mendengar suara ferazh tentang pengakuan cinta kepada sahabatnya.
"Heeee!!!" Arlina terkejut
"... Maukah kau menjadi pacar ku ?" tanya Ferazh sekali lagi
"......" Arlina terdiam
"tidak perlu di jawab sekarang.. nanti juga gak apa" wajah Ferazh merah padam
"gimana ya..." Arlina bingung
"gak harus sekarang jawabanya, besok juga gak apa" ujar Ferazh
"bukan begitu..." Arlina menoleh ke kiri dan kekanan
"jadi ??" Ferazh menjadi serbasalah
"nanti aku jawab..." Arlina meninggalkan Ferazh
Ferazh pun menghembuskan nafas panjang
"moga moga di terima" Ferazh dengan penuh harapan
kelas pun berakhir, malam pun berlalu, mentari pagi menyinari bumi, udara yang segar terasa sangat nikmat, saat membuka pintu, Ferazh melihat surat di depan pintu kamarnya, dan ia mengambilnya, dan ternyata itu dari Arlina, Ferazh bergegas membuka surat tersebut, dan jawabanya tidak sesuai dengan apa yang Ferazh Harapkan. Ferazh memang pintar untuk menutupi perasanya ia lebih sering tertawa, semakin sedih yang ia rasakan maka semakin banyak senyuman dan tawa di wajahnya.
Ferazh seperti orang yang tidak memiliki masalah dalam ke hidupan ini, walau begitu selama beberapa hari ini, Ferazh mulai akrab dan sering berbicara dengan Arlina kadang mereka mencari tempat untuk berdua, ferazh memberitahukan tempat tempat rahasianya, sedikit masalalunya, dan sifatnya dulu yang sangat buruk kepada arlina, dan begitu juga tentang hidupnya. Ia sangat percaya sekali dengan Arlina, semua ceritanya adalah curahan hatinya yang selama ini ia pendam, bukan untuk membuat Arlina mengasihani Ferazh, karena Ferazh sangat marah jika ada orang yang mengasihaninya.
Hingga waktu itu tiba, Ferazh menemui Arlina yang terakhir kalinya dimana Ferazh harus berenti dari Akademi Militer untuk kembali ke kampung halamanya ya itu Juno, sebuah negara benua terbang yang besar.
Ferazh dan yang lain pun pergi meninggalkan wilayah netral Hutan Maple menuju Juno, Ferazh, Roladia, Roland, Jaganathan dan Nagataka berkumpul di belakang bangunan akademi.
"semua udah siap ?" tanya Nagataka
semua pun mengatakan mereka sudah siap ferazh mulai membaca mantra teleport tingkat 1 yang selama ini tidak pernah ia gunakan di akademi, ya itu gerbang teleport dunia fana.
"aku ingin pulang, sungguh aku ingin pulang, kampung halaman ku sangat jauh. Tempat yang tak terjangkau, aku tak menjangkaunya aku sungguh sangat membencinya. Ambil Perasaanku dan Ikat jarak antara kami. Ambil mantra ini dan belokan ruang antara kami!" lingkaran sihir yang besar mulai terbentuk dengan garis berwarna hijau terang
DYnna yang kebetulan melihat rapalan mantra Gerbang dunia Fana, itu adalah Tehnik Teleport tertinggi yang hanya dapat di gunakan satu hari sekali, yang membelokan ruang dimensi, untuk mencapai tempat yang sangat jauh. Ferazh dan yang lain pun menghilang. DYnna pergi ke tempat biasa Arlina menghabiskan waktu istirahatnya.
"Arlin, aku melihat pemandangan yang luar biasa" tiba tiba saja DYnna membicarakan apa yang barusan ia lihat
"pemandangan apa ??" Arlin dengan suara yang lembut
"sibodoh yang nembak kamu beberapa hari yang lalu" DYnna duduk di samping Arlina
"Ferazh??" tanya Arlina
"iya Ferazh, orang yang suka godain siswi di akademi, terus dia nembak kamu, dan aku yang tidak percayanya dia adalah orang paling bodoh di akademi ini, tapi dia bisa menggunakan sihir teleport Gerbang Dunia Fana" DYnna dengan seriusnya
"jangan becanda ih" Arlina tertawa kecil
"serius dia menggunakan teleport Gerbang Dunia Fana, aku bersumpah demi dewa tertinggi Odin, dia benar benar menggunakan tehnik teleport itu" DYnna dengan raut wajah yang sangat serius
"mustahil, tehnik tersebut hanya bisa di gunakan oleh orang orang yang mengetahui akan kebenaran ruang dan waktu, dan rata rata penggunanya hanya seorang Priest yang telah melihat kebenaran" Arlina setengah tidak percaya
"tapi itu benar" DYnna mengambil minuman just kemasan dan meminumnya
"ternyata dia orang yang banyak menyembunyikan tentang jati dirinya" Arlina melihat ke langit biru
setiba di Juno Nagataka dan yang lain, mengganti pakaian mereka, dengan mengenakan Baju jirah untuk berhadapan dengan raja Juno.
"selamat datang anak anak ku" Raja Juno VI menyambut mereka
"semoga yang mulia paduka raja Juno VI panjang umur" salam hormat mereka ucapkan secara serentak
belakangan ini pasukan ORC sering menyerang desa desa di perbatasan benua terbang Juno, mereka membunuh dan memakan manusia, di tambah tentara Republic Embiroc sering melanggar batas negara, dengan itu raja Juno VI tidak mau berlarut larut lagi untuk mengibarkan bendera hitam yang artinya perperangan.
Nagataka adalah pewaris tunggal tahta negara Juno, Roland adalah bangsawan bergelar Baron yang mengawal pangeran Juno Nagataka, Roladia, adik dari Roland seorang wanita yang sangat piawai menggunakan sihir karena dia adalah salah satu dari 10 penyihir suci, kemudian Jaganathan seorang Knight yang turun menurun telah menjaga keluarga kerajaan Juno, Ferazh seorang priest yang di anggap suci di kerajaan Juno hanya saja ia menolak akan hall tersebut dan ia lebih suka ke damaianya dengan dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang.
para jendral kerajaan Juno pun di panggil dalam rapat untuk pertahanan kerajaan Juno, dimana mengambil keputusan perperangan akan segera akan di laksanakan. Kabar tentang kerajaan Juno yang mulai menyerang pos pos kecil bangsa orc terdengar ke penjuru negeri, bendera bendera kerajaan Juno pun di kibarkan dengan dasar warna hitam, menandakan kerajaan Juno akan mengambil langkah perperangan untuk yang mengganggu ke daulatan kerajaan Juno.
raja prontera king reind hard IX mendapat kabar dari pembawa pesan, bahwa kerajaan Juno mulai memperkuat pasukan dan menambah jumblah pasukan di perbatasan langsung antara wilayah kekuasaan kerajaan Juno dengan kerajaan tetangga, 5 satria yang di pimpin oleh pangeran Juno Nagataka sebagai pemimpin komando tertinggi dalam operasi militer ini.
di sunyinya malam, di tengah terangnya cahaya bulan, Nagataka mulai memberikan sinyal kepada pasukanya, penyerangan desa Orc di mulai, para Orc terkejut dengan serangan tersebut, Ferazh maju ke tengah tengah pasukan yang telah berperang, bersama Jagathan. saat hendak merapal mantra dari samping kiri seorang Orc mengayunkan kampaknya yang besar ke arah Ferazh, Roland dengan kecepatan yang tinggi sebagai Asassin menghalau serangna tersebut dengah tenik bertarungnya menyebabkan tubuh Orc tersebut terbelah menjadi dua. Ferazh melanjutkan membaca mantra dengan Bible di tangan kirinya, Ferazh merapal mantra Santuary membuat semua pasukan Juno menjadi bertambah kuat. Luka luka yang mereka dapat pun dengan cepat tertutup.
serangan kejut tentara kerajaan Juno di bawah pimpinan Nagataka berhasil mengalahkan pasukan orc, Republic Embiroc sebagai presiden ia memanggil para mentri pertahanan untuk mencegah negara Juno menyerang Republic Embiroc , melihat dari jalanya tentara kerajaan Juno terlihat mengarah langsung menuju Republic Embiroc, angkatan bersenjata Republic Embiroc di bawah Laksamana Muda Edward mengambil tugas untuk menjaga kedaulatan Republic Embiroc, sekte ke agaman Freya pun mengambil andil dalam pemerintahan Republic Embiroc untuk mencegah kerusakan yang tidak di inginkan tentara Republic Embiroc mengirim 50.000 tentaranya sedangkan kerajaan Juno hanya berjumblah 20.000 tentara saja.
di perkemahan sementara kerajaan Juno, Roland bertemu di kemah para jendral dimana Nagataka dan yang lain ada disana.
"gimana Roland ada kabar terbaru ?" tanya Nagataka
"republic embiroc mengirimkan tentarnaya untuk menyergap kita, dengan jumblah kurang lebih 50.000 tentara" Roland berbicara dengan tenang
"tidak mungkin kita menyerang mereka secara langsung, karena kekuatan tentara mereka lebih besar dari kekuatan tentara kita yang sekarang" ujar Roladia
"lebih baik kita membuat strategi baru untuk ini karena pergerakan kita sudah mereka ketahui" Ferazh memberikan saran
"bagai mana Jaganathan ? kau adalah knight yang memiliki kemampuan untuk mengatur strategi" Nagataka meminta stevan
Nagataka membuka peta dan mulai membahas strategi yang akan di gunakan, dengan membagi 3 pasukan.
"membagi 3 pasukan untuk melawan 50.000 tentara, berapa persen kemungkinan kita menang ?" tanya Nagataka
"dengan ke adaan medan perang seperti ini, 3 pasukan akan memiliki tugas masing masing, pengumpan, bertahan dan memberikan serangan kejut dan kemungkinan berhasil adalah 85%" ujar Jaganathan
"Roland bagai mana formasi pasukan mereka ?" Nagataka berdiri sambil meminum air
"dari pengamatan ku, mereka membagi beberapa barisan, seperti barisan panah, setiap barisan ada 5000 pasukan" Roland duduk di atas tong kayu
"bagus, pertama kita harus memancing mereka lalu, kita akan menyerang pada bagisan pasukan mereka di bagian tengah dan mereka adalah pasukan pengumpan" ujar Jaganta
"kalo begitu kapan baiknya kita bergerak?" tanya Nagataka
"saat matahari terbit" Jaganthan dengan penuh percaya diri
"aku butuh tali yang panjang" pinta Roladia
"apapun yang di butuhkan aku akan menyediakanya" ujar Nagataka dengan nada santai
mereka pun bergegas memulai persiapan, pasukan pun di perintahkan untuk beristirahat, kecuali 5 orang ini termasuk Nagataka, mereka mempersiapkan berbagai keperluan di bantu oleh pemabantu militer, orang orang yang tidak terjun ke medan perang, perkemahan mereka berada di atas bukit, dan mulai mendirikan benteng, dengan susunan papan kayu yang di desain sedemikian rupa. Roladia membawa sebagian pasukan berkuda ke dalam hutan. Ferazh dan roland bertemu dengan Jaganathan untuk membahas strategi lanjutan, tidak lama dari tentara pengawas memberitahukan kepada Nagataka bahwa ada utusan dari republic Juno ingin bertemu dengan pangeran Juno Nagataka, utusan tersebut di persilahkan untuk menghadap pangeran Juno Nagataka.
ia mengantarkan surat, isi surat tersebut meminta kerajaan Juno dengan segera meninggalkan wilayah kekuasaan Republic Embiroc. setelah selesai membaca surat tersebut, yang tepatnya surat pengusiran dan ancaman, Nagataka pun memberikan jawaban bahwa ia tidak akan mundur, pengatar surat dari Republic Of Embiroc pun pergi meninggalkan tempat Nagataka.
"Jaganathan bagai mana ?' tanya Nagataka
"tidak apa" ujar Nagataka
"tidak perlu merubah posisi kita berkemah karena ada kemungkinan ia akan memberitahukan ke adaan kita kepada atasanya" Nagataka dengan nada serius
"itu pasti, hanya saja dia pastinya ia melihat pasukan kita berkumpul semua disini" Nagataka duduk dengan santai
"ok lanjutkan tugas kalian semua" perintah Nagataka
mereka pun melanjutkan tugas mereka masing masing, mata hari pun sudah waktunya terbit, Ferazh dan Roland membawa 2000 pasukan berkuda, menuju garis depan.
sementara itu DYnna menghampiri Arlin
"Arlina sudah tau Juno menyerang Republic Of Embiroc ?" DYnna dengan nada sedih
"aku baru tau, terus kamu gimana ? ayah mu seorang perdana mentri Republic Of Embiroc kan" Arlina khawatir
"tadi pagi, dari kerajaan prontera, menyampaikan pesan, agar tetap tinggal di kerajaan prontera" terdengar sangat lirih DYnna berbicara kepada arlina
"apa lagi kata mereka?" tanya Arlina
"kerajaan Juno menyerang Republic Of Embiroc di pimpin oleh Pangeran Nagataka, dan mereka di sebut sebut sebagai 5 Jendral Penuntut balas, dan salah satunya pasti kamu kenal" DYnna menundukan kepalanya
"sebutkan nama namanya" Arlina penasaran
"pertama panglima besar sekaligus pangeran kerajaan Juno Nagataka, kemudian Jendral Nagataka, Jendral Roladia, Jendral Roland, Jendral Jaganathan dan terakhir Jendral Ferazh orang yang pernah menyatakan cintanya kepada mu terus kau tolak, dan ia juga mengucapkan salam perpisahan di hari itu" DYnna meneteskan airmatanya khawatir dengan ayahnya
"tidak mungkin dia adalah seorang Jendral dari kerajaan Juno, karena dia tidak pernah menceritakan tentang itu, dia juga selalu bilang, dia membenci perperangan, dia bukan petarung, tapi seorang pecinta, tapi kenapa..." Arlina merasa di bohongi
"aku juga lagi bingung" ujar DYnna
hari sudah semakin siang, Roland dan Ferazh yang memimpin pasukan berkuda ke garis depan untuk memancing pasukan Republic Of Embiroc. barisan tentara yang sangat panjang pun terlihat, tentara Embiroc memberitahukan bahwa pasukan Juno ada di depan di pimpin oleh 2 orang jendral.
pasukan berkuda Republic Of Embiroc pun di perintahkan untuk menyerang mereka, mereka pun termakan strategi tersebut, Ferazh dan Roland memerintahkan prajuritnya untuk mundur. saat tentara berkuda mengejar pasukan berkuta Ferazh dan Roland, Roladia mulai menyerang pasukan pemanah dan senjata api Republick Of Embiroc, kemudian mereka mundur, serangan mendadak yang di lakukan secara acak membuat jendral yang memimpin pasukan Republic Of Embiroc kewalahan. seolah olah mereka sedang berjalan di jembatan kematian, dimana iblis siap melahap pasukan yang lengah.
pasukan berkuda republic Of Embiroc pun di bawa ke dalam tebing yang curam, dimana disana tidak ada jalan keluar namun mereka ke hilangan di dalam tebing yang seperti labirin tersebut, saat mereka hendak mundur terdengar suara sorakan, semua prajurit berkuda Republic Embiroc melihat ke atas tebing, terlihat begitu banyak pasukan senjata api dan pemanah. Ferazh memberikan isyarat untuk menyerang, hujan panah dan hujan timah panas yang di tembakan dari senapan pun menjadi malapetaka buat pasukan berkuda republic embiroc.
mereka mencoba lari, tapi Roland dengan pasukan berkuda menghadang di belakang, dan memulai serangan mereka, sekitar 500 tentara berkuda Embiroc berhasil melarikan diri, dan mereka melaporkan bahwa tentara kerjaan juno bukanlah 20rb melainkan mereka lebih banyak. padahal di atas itu setengahnya hanyalah boneka jerami. setelah selesai, pasukan Ferazh dan Roland menuju pasukan utama, untuk membangun pertahanan yang lebih baik lagi.
jendral Embiroc sangat marah dengan pasukanya yang terjebak, pasukan pengintai Embiroc pun tiba dan melaporkan lokasi utama kekuatan musuh, jendral yang memimpin tentara Republic Of Embiroc pun memberitahukan untuk segera menyerang lokasi pasukan utama kerajaan Juno.
para Ilmuan kerajaan Juno menyelesaikan sebuah kapal perang yang dapat terbang di udara dan di laut, tentunya desain kapal tersebut sama seperti kapal perang pada jaman abat pertengahan, yang hanya ada di laut, namun dengan tehnologi dan sihir yang berjalan berdampingan maka hall tersebut dapat di wujudkan, di tambah Juno adalah benua terbang. mereka memiliki perpustakaan yang berusia ribuan tahun yang memuat berbagai informasi.
Nagataka lewat telepatinya memerintahkan mengirim 50 kapal perang besar tersebut untuk mebantu pasukan yang di pimpin oleh pangeran Nagataka, kini jarak antara tentara Republic Of Embiroc dan tentara Kerajaan Juno hanya berjarak 1 kilo meter, dimana antara dua belah pihak dengan jelas dapat melihat satu dan yang lain, api penerangan pun mulai di yalakan, dengan ke adaan seperti ini, saat mata hari terbit besok, perperangan akan di langsungkan. Ferazh di panggil Nagataka untuk menuju ke arah selatan pada malam hari untuk bertemu dengan pasukan bantuan republic Juno dengan memberikan sinyal asap pada siang hari.
Ferazh pun pergi meninggalkan pasukan utama tanpa di kawal oleh siapapun. Arlina pun di minta untuk kembali ke istana untuk membawa 10.000 tentara untuk menengahi perperangan antara Kerajaan Juno dan Republic Of Embiroc. Arlina menjadi pemimpin pasukan perdamaian. DYnna pun meminta kepada Arlina untuk berhati hati, karena kerajaan of Juno memiliki tehnologi dan prajurit yang hebat.
Arlina pun mengenakan baju jirah berwarna perak, dengan pedang dan perisai yang tebal serta ringan, Baju jirah itu berana Valkry, salah satu dari 9 baju jirah suci. Arlin seorang putri ke 6 dari kerajaan Prontera, memiliki paras yang cantik di tambah ia satu satunya orang yang dapat mengenakan baju jirah Valkry sang dewi perang. dia di kenal sebagai dewi valkry di dunia mingrad. 10.000 tentara yang ia bawa merupakan tentara wanita yang memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. mereka pun pergi dengan mengenadari kuda menuju lokasi perperangan.
pembawa pesan bertemu dengan pangeran Nagataka, dimana pesan tersebut tentara kerajaan prontera mengirimkan jendral wanita yang di juluki dewi perang Valkry, dengan membawa 10.000 tentara wanita. matahari mulai terbit, tentara Republick Of Embiroc mulai menyerang pasukan utama kerajaan Juno, Roladia memancing sebagian tentara berkuda musuh mengikuti mereka, saat hendak masuk ke dalam hutan, tali tambang yang besar dan panjang pun di bentangkan, membuat tentara berkuda republick of embiroc jatuh ke tanah, kemudian Roland memberikan isyarat kepada pasukanya untuk menyerang pasukan berkuda yang telah jatuh, dari dalam hutan roladia memerintahkan pasukannya dengan formasi bertahan lapisan pertama adalah para Knight dengan tameng besar, membentuk pertahanan, kemudian pasukan beast master, dengan tombaknya meletakan tombak mereka di celah celah tameng pelindung tersebut hingga sulit untuk di dekati, lalu para archer membentuk 3 baris di belakangnya dengan membidik tentara musuh, yang sedang menyusul, tentara repiblic of embiroc berjatuhan, sementara itu Nagataka dan Jaganathan di atas bukit mereka menyerang tentara Embiroc yang mencoba mendekat, dengan panah dan batu besar yang sudah di siapkan. kini waktu sudah menunjukan jam 9 pagi, Ferazh pun berhasil melakukan contak dengan armada bantuan, dimana ferazh menyampaikan pesan terhadap laksamana Nand untuk memberikan serangan pada arah utara pertahanan garis belakang tentara Republic of Embiroc. telepati dari Nagataka pun memerintahkan Ferazh untuk menghadang pasukan kerajaan prontera dengan membawa 10 armada kapal perang.
dengan menaiki kapal perang yang melayang di udara, membuat perjalanan menjadi sangat singkat tidak perlu lagi menggunakan jalan yang memutar dan terjal. Nagataka memberitahukan jalan yang di gunakan oleh tentara kerajaan prontera, Ferazh pun membuka peta di dalam ruangan komando yang ada di dalam kapal, ia menggoreskan spidol merah, sebagai jalan tentara prontera, kemudian bagian stregi mulai menghitung lokasi dan tempat pertemuan untuk menghadang tentara kerajaan prontera.
di medan perang, Roladia terus memperkuat pertahanan pasukan.
"Pasukan Asassasin bergerak serangan dari sebelah kiri, pasukan Beast master mulai menyerang dari sebelah kanan, dan Knight serangan langsung, tentara pemanah Archer suport tentara yang ada di hadapan kita!!" perintah Roladia
Kini setengah pasukan republick of embiroc mulai terkepung, mereka tidak bergerak kemana mana, jendral pemimpin pasukan Embiroc memerintahkan tentara alteleri minyapkan beberapa meriam di targetkan ke pasukan utama kerajaan Juno, namun mereka di kejutkan dengan kapal perang dengan bendera kerajaan Juno.
"seluruh kapal dalam posisi perang!!!!!" perintah laksamana Nand
meriam di seteiap kapal pun mulai di siapkan
"pasukan bawa meriam ke balik bukit dan serang kapal sialan itu!!" perintah dari jendral Republic Of Embiroc
"ancurkan pasukan garis pertahanan belakang musuh !!!" Laksamana Nand memerintahkan semua kapal untuk menyerang
sinyal berupa bendera antar kapal pun di berikan dan semua laksamana yang memimpin kapal pun mengerti, dan mereka memulai dengan membom bardir garis pertahanan republick of embiroc.
ferazh pun tiba di tempat untuk menyergap tentara kerajaan Prontera, 10 kapal tersebut pun di sembunyikan atas perintah Ferazh, dan Ferazh sendirian berdiri di jalan tersebut. tidak lama kemudian tentara prontera pun terlihat, Ferazh memerintahkan 1 kapal untuk bersiaga di belakangnya, dan memberikan sebuah tembakan peringatan. tembakan peringatan tersebut mengejutkan semua pasukan tentara kerajaan prontera.
"itu kapal perang yang melayang dengan bendera kerajaan Juno" Arlina melihat dengan teropong miliknya
Arlina memerintahkan agar semua pasukan bersiaga dan bertahan. di bawah kapal tersebut ada seseorang dengan mengibarkan bendera berwarna putih, Arlin di kawal dengan 3 orang tentara mengibarkan bendera putih, dan mereka mulai mendekat.
"Ferazh!!!" Arlina terkejut
"Arlina..." Ferazh dengan tersenyum
"ternyata benar apa yang di katakan oleh DYnna" Arlin turun dari kudanya
"ya aku salah satu dari 5 jendral utama militer kerajaan juno" Ferazh memberikan salam Arlin juga membalas salam dari Ferazh
"kenapa harus kamu...." Arlina dengan nada sedih
"maaf aku menyembunyikan semuanya, bagai mana ke adaan mu sehat ?" tanya Ferazh
"bisakah kau mengantarkan ku kepada pangeran Juno aku ingin kalian menghentikan perperangan ini" pinta Arlina
"maaf, aku di perintahkan untuk menghadang mu disini" Ferazh tersenyum
"Hentikan senyuman bohong mu!!! aku gak suka!!" Arlina dengan nada lantang
"aku mencinta mu" Ferazh mengatakan sekali lagi isi hatinya
"......... kenapa.......kenapa..." Arlina menahan rasa sakit di dalam hatinya
"karena aku mencintai mu" ujar ferazh sekali lagi
"kau tau aku sudah memiliki orang yang aku cintai.." Arlina meneteskan airmatanya
"tidak apa.. yang jelas sampai kapanpun aku akan mencintai mu" Ferazh tersenyum lagi
tidak lama ferazh mengangkat tanganya, dan 9 kapal lagi berada di atas langit, dengan posisi meriam kepada tentara kerajaan Prontera, dan kepada Arlina
"kalo kau mencintai ku.. maka.. biarkan aku lewat!!!" Arlina dengan berlinangan airmata
"aku sudah banyak salah dengan mu, membuat mu meneteskan air mata" Ferazh dengan nada tenang
"kemana kata kata mu.. aku membawa 10.000 tentara wanita, dan aku juga seorang wanita, apa kau akan melanggar kata kata mu, bahwa kau tidak akan melukai seorang wanita dalam kondisi apapun, dan ingat soal 13 janji yang sering kau ceritakan kepada ku, kemana ?!" tanya Arlina sambil mengusap airmatanya
"aku tidak akan menyerang kalian, aku tidak akan melukai kalian" ujar Ferazh
"buktikan jangan omong doang!!" Emosi Arlina bercampur aduk
"baik, sesuai ke inginan mu, semua pasukan armada perang kerajaan Juno, aku salah satu dari 5 jendral utama muda Ferazh, yang membawa perintah dari raja dan pangeran Juno memerintahkan kalian untuk pergi meninggalkan ku, untuk bergabung dengan pasukan utama kerajaan Juno serakang!!!" Ferazh dengan nada yang keras
Arlina terkejut dengan sikap yang di ambil ferazh hingga armada yang enggan meninggalkanya harus meninggalkanya karena perintah darinya, dan kini ia tidak memiliki perlindungan sedikitpun, satu orang melawan 10.000 tentara tidak akan menang, malah dia mencari kematian, Arlina pun terkejut, jangan jangan Ferazh memang sengaja mencari kematian, agar tentara prontera dapat lewat.
"dasar kamu bodoh!!" bentak Arlina
"aku memang bodoh, dan kamu pasti mengenal ku kan" Ferazh tersenyum
Arlina pun mengacungkan pedangnya ke arah Ferazh
"aku perintahkan kau untuk minggir, Jendral Ferazh, jika tidak pedang ini akan memberikan mu jawabanya" ujar Arlina
"maaf tidak bisa, kau harus tetap disini" ujar Ferazh
"aku tantang kau duel, kalo aku menang aku akan lewat, jika kau kalah jangan pernah kembali ke medan perang, karena medan perang tidak cocok untuk mu" Arlin menantang duel
"kalo aku menang kalian pulang ke kerajaan prontera, dan hiduplah dengan bahagia, berhenti dari kemiliteran, lalu wanita yang lembut serta ramah seperti mu tidak cocok berada di medan perang" Ferazh pun menerima tantangan dari Arlina
bible milik Ferazh pun mengelilingi tubuhnya , begitu juga arlina, 2 pengawal arlina pun mundur, semua pasukan menyemangati jendral mereka Arlina, ferazh mengambil pedangnya ya itu pedang Rapier yang di kenal pedang penusuk jirah, memiliki ketebalan yang tipis, serta runcing, ringan namun sangat kuat. Ferazh meletakan tangan kirinya kebelakang, seperti orang istirahat di tempat, dan tangan kananya yang memegang pedang raiper di siagakan, Arlina memulai serangan pertama, tebasan ke arah dada Ferazh, dengan mudah Ferazh merubah tebasan arlina, kemudian arlina berbalik dan membembenturkan perisainya ke arah Ferazh, dengan reflek yang cepat, ferazh menghindar, dari tadi ferazh dan Arlina saling menangkis serangan. sorakan tadi pun tiba tiba mulai redah.
mereka melihat 2 orang yang sedang berdansa di tengah tengah pertarungan. sungguh indah sekali, namun di raut wajah mereka berdua terdapat kesedihan yang sangat mendalam
Di dekat Arlina ada DYnna mereka selalu saja berdua, tentu saja mereka adalah sahabat, Arlina di kelilingi oleh teman temanya, mereka terlihat sangat bahagia.
"tuhan andaikan aku dapat mendekatinya, aku sangat bahagia sekali" gumam Ferazh di dalam hatinya sambil melihat ke arah Arlina
Senyumanya, rambut panjang berwarna hitam yang lurus, berkilau saat saat mata hari menyinarinya, bola mata yang seperti berlian hitam, setiap ia memandang kemanapun seolah olah ia melihat dunia yang berbeda dengan apa yang di lihat Ferazh.
Ke esokan paginya Ferazh mendapatkan surat dari tanah kelahiranya, dimana ia di suruh pulang, suara pintu di ketuk pun terdengar, ferazh perlahan membuka pintu.
"Ferazh semua berkumpul di belakang gedung akademi sekarang" pinta Roland
"ok duluan nanti aku menyusul" ferazh bergegas bersiap diri
di belakang gedung Akademi sudah ada Roladia, Jaganathan, Roland, dan Nagataka, Ferazh pun menghampiri mereka.
"kalian sudah menerima surat dari kerjaan Juno bukan" tanya Nagataka
"ya kami sudah menerimanya" jawab Rolan
"1 minggu lagi kita akan pulang ke benua terbang Juno karena ini surat dari kerajaan langsung" ujar Nagataka
"memangnya ada apa?" tanya Ferazh
"entahlah kita di suruh pulang itu intinya" sahut Jaganathan
"begitu yah" Ferazh menjadi murung
"kenapa lu ?" tanya Roladia
"gak kenapa napa" ferazh mencoba menyembunyikan sesuatu
"jangan jangan kau takut terpisah dengan wanita itu ?" ledek Roland
"gak lah ini kan titah dari raja kita harus pulang" Ferazh mencoba membela diri
"baik sekarang bubar lakukan hari hari kalian seperti biasanya" Nagataka berdiri meninggalkan mereka semua
satu persatu pun pergi dan tinggal Ferazh sendirian, ia terus merenung, ia bingung apa yang harus ia lakukan, akhirnya Ferazh memantapkan dirinya untuk bertemu dengan Arlina.
sat menuju tempat dimana Arlina berkumpul dengan teman temanya, Ferazh tidak melihat Arlina.
"kemana arlina ?" tanya Ferazh dalam hati
ia pun berjalan mengelilingi gedung akademi akhirnya, ferazh melihat arlina yang sedang duduk di bawah pohon bersama DYnna, dengan penuh keberanian Ferazh pun menuju ke arah Arlina.
"maaf...." ferazh dengan nada yang sangat sopan
"mencari siapa ?" tanya Dynna
"aku ingin berbicara dengan Arlina" Ferazh menatap Arlina
"cie cie... aku pergi dulu yah" Dynna pergi meninggalkan Arlina dan Ferazh
sebenarnya DYnna sedang mengintip dari kejauhan dengan berpura pura meninggalkan mereka berdua
"Arlina ada yang ingin aku sampai kan" ferazh dengan nada tegas
"apa itu ?" Arlina dengan nada yang lembut
"mau kah kau menjadi pacar ku ?" Ferazh dengan nada lantang
Dynna yang melihat dari kejauhan pun mendengar suara ferazh tentang pengakuan cinta kepada sahabatnya.
"Heeee!!!" Arlina terkejut
"... Maukah kau menjadi pacar ku ?" tanya Ferazh sekali lagi
"......" Arlina terdiam
"tidak perlu di jawab sekarang.. nanti juga gak apa" wajah Ferazh merah padam
"gimana ya..." Arlina bingung
"gak harus sekarang jawabanya, besok juga gak apa" ujar Ferazh
"bukan begitu..." Arlina menoleh ke kiri dan kekanan
"jadi ??" Ferazh menjadi serbasalah
"nanti aku jawab..." Arlina meninggalkan Ferazh
Ferazh pun menghembuskan nafas panjang
"moga moga di terima" Ferazh dengan penuh harapan
kelas pun berakhir, malam pun berlalu, mentari pagi menyinari bumi, udara yang segar terasa sangat nikmat, saat membuka pintu, Ferazh melihat surat di depan pintu kamarnya, dan ia mengambilnya, dan ternyata itu dari Arlina, Ferazh bergegas membuka surat tersebut, dan jawabanya tidak sesuai dengan apa yang Ferazh Harapkan. Ferazh memang pintar untuk menutupi perasanya ia lebih sering tertawa, semakin sedih yang ia rasakan maka semakin banyak senyuman dan tawa di wajahnya.
Ferazh seperti orang yang tidak memiliki masalah dalam ke hidupan ini, walau begitu selama beberapa hari ini, Ferazh mulai akrab dan sering berbicara dengan Arlina kadang mereka mencari tempat untuk berdua, ferazh memberitahukan tempat tempat rahasianya, sedikit masalalunya, dan sifatnya dulu yang sangat buruk kepada arlina, dan begitu juga tentang hidupnya. Ia sangat percaya sekali dengan Arlina, semua ceritanya adalah curahan hatinya yang selama ini ia pendam, bukan untuk membuat Arlina mengasihani Ferazh, karena Ferazh sangat marah jika ada orang yang mengasihaninya.
Hingga waktu itu tiba, Ferazh menemui Arlina yang terakhir kalinya dimana Ferazh harus berenti dari Akademi Militer untuk kembali ke kampung halamanya ya itu Juno, sebuah negara benua terbang yang besar.
Ferazh dan yang lain pun pergi meninggalkan wilayah netral Hutan Maple menuju Juno, Ferazh, Roladia, Roland, Jaganathan dan Nagataka berkumpul di belakang bangunan akademi.
"semua udah siap ?" tanya Nagataka
semua pun mengatakan mereka sudah siap ferazh mulai membaca mantra teleport tingkat 1 yang selama ini tidak pernah ia gunakan di akademi, ya itu gerbang teleport dunia fana.
"aku ingin pulang, sungguh aku ingin pulang, kampung halaman ku sangat jauh. Tempat yang tak terjangkau, aku tak menjangkaunya aku sungguh sangat membencinya. Ambil Perasaanku dan Ikat jarak antara kami. Ambil mantra ini dan belokan ruang antara kami!" lingkaran sihir yang besar mulai terbentuk dengan garis berwarna hijau terang
DYnna yang kebetulan melihat rapalan mantra Gerbang dunia Fana, itu adalah Tehnik Teleport tertinggi yang hanya dapat di gunakan satu hari sekali, yang membelokan ruang dimensi, untuk mencapai tempat yang sangat jauh. Ferazh dan yang lain pun menghilang. DYnna pergi ke tempat biasa Arlina menghabiskan waktu istirahatnya.
"Arlin, aku melihat pemandangan yang luar biasa" tiba tiba saja DYnna membicarakan apa yang barusan ia lihat
"pemandangan apa ??" Arlin dengan suara yang lembut
"sibodoh yang nembak kamu beberapa hari yang lalu" DYnna duduk di samping Arlina
"Ferazh??" tanya Arlina
"iya Ferazh, orang yang suka godain siswi di akademi, terus dia nembak kamu, dan aku yang tidak percayanya dia adalah orang paling bodoh di akademi ini, tapi dia bisa menggunakan sihir teleport Gerbang Dunia Fana" DYnna dengan seriusnya
"jangan becanda ih" Arlina tertawa kecil
"serius dia menggunakan teleport Gerbang Dunia Fana, aku bersumpah demi dewa tertinggi Odin, dia benar benar menggunakan tehnik teleport itu" DYnna dengan raut wajah yang sangat serius
"mustahil, tehnik tersebut hanya bisa di gunakan oleh orang orang yang mengetahui akan kebenaran ruang dan waktu, dan rata rata penggunanya hanya seorang Priest yang telah melihat kebenaran" Arlina setengah tidak percaya
"tapi itu benar" DYnna mengambil minuman just kemasan dan meminumnya
"ternyata dia orang yang banyak menyembunyikan tentang jati dirinya" Arlina melihat ke langit biru
setiba di Juno Nagataka dan yang lain, mengganti pakaian mereka, dengan mengenakan Baju jirah untuk berhadapan dengan raja Juno.
"selamat datang anak anak ku" Raja Juno VI menyambut mereka
"semoga yang mulia paduka raja Juno VI panjang umur" salam hormat mereka ucapkan secara serentak
belakangan ini pasukan ORC sering menyerang desa desa di perbatasan benua terbang Juno, mereka membunuh dan memakan manusia, di tambah tentara Republic Embiroc sering melanggar batas negara, dengan itu raja Juno VI tidak mau berlarut larut lagi untuk mengibarkan bendera hitam yang artinya perperangan.
Nagataka adalah pewaris tunggal tahta negara Juno, Roland adalah bangsawan bergelar Baron yang mengawal pangeran Juno Nagataka, Roladia, adik dari Roland seorang wanita yang sangat piawai menggunakan sihir karena dia adalah salah satu dari 10 penyihir suci, kemudian Jaganathan seorang Knight yang turun menurun telah menjaga keluarga kerajaan Juno, Ferazh seorang priest yang di anggap suci di kerajaan Juno hanya saja ia menolak akan hall tersebut dan ia lebih suka ke damaianya dengan dipenuhi oleh cinta dan kasih sayang.
para jendral kerajaan Juno pun di panggil dalam rapat untuk pertahanan kerajaan Juno, dimana mengambil keputusan perperangan akan segera akan di laksanakan. Kabar tentang kerajaan Juno yang mulai menyerang pos pos kecil bangsa orc terdengar ke penjuru negeri, bendera bendera kerajaan Juno pun di kibarkan dengan dasar warna hitam, menandakan kerajaan Juno akan mengambil langkah perperangan untuk yang mengganggu ke daulatan kerajaan Juno.
raja prontera king reind hard IX mendapat kabar dari pembawa pesan, bahwa kerajaan Juno mulai memperkuat pasukan dan menambah jumblah pasukan di perbatasan langsung antara wilayah kekuasaan kerajaan Juno dengan kerajaan tetangga, 5 satria yang di pimpin oleh pangeran Juno Nagataka sebagai pemimpin komando tertinggi dalam operasi militer ini.
di sunyinya malam, di tengah terangnya cahaya bulan, Nagataka mulai memberikan sinyal kepada pasukanya, penyerangan desa Orc di mulai, para Orc terkejut dengan serangan tersebut, Ferazh maju ke tengah tengah pasukan yang telah berperang, bersama Jagathan. saat hendak merapal mantra dari samping kiri seorang Orc mengayunkan kampaknya yang besar ke arah Ferazh, Roland dengan kecepatan yang tinggi sebagai Asassin menghalau serangna tersebut dengah tenik bertarungnya menyebabkan tubuh Orc tersebut terbelah menjadi dua. Ferazh melanjutkan membaca mantra dengan Bible di tangan kirinya, Ferazh merapal mantra Santuary membuat semua pasukan Juno menjadi bertambah kuat. Luka luka yang mereka dapat pun dengan cepat tertutup.
serangan kejut tentara kerajaan Juno di bawah pimpinan Nagataka berhasil mengalahkan pasukan orc, Republic Embiroc sebagai presiden ia memanggil para mentri pertahanan untuk mencegah negara Juno menyerang Republic Embiroc , melihat dari jalanya tentara kerajaan Juno terlihat mengarah langsung menuju Republic Embiroc, angkatan bersenjata Republic Embiroc di bawah Laksamana Muda Edward mengambil tugas untuk menjaga kedaulatan Republic Embiroc, sekte ke agaman Freya pun mengambil andil dalam pemerintahan Republic Embiroc untuk mencegah kerusakan yang tidak di inginkan tentara Republic Embiroc mengirim 50.000 tentaranya sedangkan kerajaan Juno hanya berjumblah 20.000 tentara saja.
di perkemahan sementara kerajaan Juno, Roland bertemu di kemah para jendral dimana Nagataka dan yang lain ada disana.
"gimana Roland ada kabar terbaru ?" tanya Nagataka
"republic embiroc mengirimkan tentarnaya untuk menyergap kita, dengan jumblah kurang lebih 50.000 tentara" Roland berbicara dengan tenang
"tidak mungkin kita menyerang mereka secara langsung, karena kekuatan tentara mereka lebih besar dari kekuatan tentara kita yang sekarang" ujar Roladia
"lebih baik kita membuat strategi baru untuk ini karena pergerakan kita sudah mereka ketahui" Ferazh memberikan saran
"bagai mana Jaganathan ? kau adalah knight yang memiliki kemampuan untuk mengatur strategi" Nagataka meminta stevan
Nagataka membuka peta dan mulai membahas strategi yang akan di gunakan, dengan membagi 3 pasukan.
"membagi 3 pasukan untuk melawan 50.000 tentara, berapa persen kemungkinan kita menang ?" tanya Nagataka
"dengan ke adaan medan perang seperti ini, 3 pasukan akan memiliki tugas masing masing, pengumpan, bertahan dan memberikan serangan kejut dan kemungkinan berhasil adalah 85%" ujar Jaganathan
"Roland bagai mana formasi pasukan mereka ?" Nagataka berdiri sambil meminum air
"dari pengamatan ku, mereka membagi beberapa barisan, seperti barisan panah, setiap barisan ada 5000 pasukan" Roland duduk di atas tong kayu
"bagus, pertama kita harus memancing mereka lalu, kita akan menyerang pada bagisan pasukan mereka di bagian tengah dan mereka adalah pasukan pengumpan" ujar Jaganta
"kalo begitu kapan baiknya kita bergerak?" tanya Nagataka
"saat matahari terbit" Jaganthan dengan penuh percaya diri
"aku butuh tali yang panjang" pinta Roladia
"apapun yang di butuhkan aku akan menyediakanya" ujar Nagataka dengan nada santai
mereka pun bergegas memulai persiapan, pasukan pun di perintahkan untuk beristirahat, kecuali 5 orang ini termasuk Nagataka, mereka mempersiapkan berbagai keperluan di bantu oleh pemabantu militer, orang orang yang tidak terjun ke medan perang, perkemahan mereka berada di atas bukit, dan mulai mendirikan benteng, dengan susunan papan kayu yang di desain sedemikian rupa. Roladia membawa sebagian pasukan berkuda ke dalam hutan. Ferazh dan roland bertemu dengan Jaganathan untuk membahas strategi lanjutan, tidak lama dari tentara pengawas memberitahukan kepada Nagataka bahwa ada utusan dari republic Juno ingin bertemu dengan pangeran Juno Nagataka, utusan tersebut di persilahkan untuk menghadap pangeran Juno Nagataka.
ia mengantarkan surat, isi surat tersebut meminta kerajaan Juno dengan segera meninggalkan wilayah kekuasaan Republic Embiroc. setelah selesai membaca surat tersebut, yang tepatnya surat pengusiran dan ancaman, Nagataka pun memberikan jawaban bahwa ia tidak akan mundur, pengatar surat dari Republic Of Embiroc pun pergi meninggalkan tempat Nagataka.
"Jaganathan bagai mana ?' tanya Nagataka
"tidak apa" ujar Nagataka
"tidak perlu merubah posisi kita berkemah karena ada kemungkinan ia akan memberitahukan ke adaan kita kepada atasanya" Nagataka dengan nada serius
"itu pasti, hanya saja dia pastinya ia melihat pasukan kita berkumpul semua disini" Nagataka duduk dengan santai
"ok lanjutkan tugas kalian semua" perintah Nagataka
mereka pun melanjutkan tugas mereka masing masing, mata hari pun sudah waktunya terbit, Ferazh dan Roland membawa 2000 pasukan berkuda, menuju garis depan.
sementara itu DYnna menghampiri Arlin
"Arlina sudah tau Juno menyerang Republic Of Embiroc ?" DYnna dengan nada sedih
"aku baru tau, terus kamu gimana ? ayah mu seorang perdana mentri Republic Of Embiroc kan" Arlina khawatir
"tadi pagi, dari kerajaan prontera, menyampaikan pesan, agar tetap tinggal di kerajaan prontera" terdengar sangat lirih DYnna berbicara kepada arlina
"apa lagi kata mereka?" tanya Arlina
"kerajaan Juno menyerang Republic Of Embiroc di pimpin oleh Pangeran Nagataka, dan mereka di sebut sebut sebagai 5 Jendral Penuntut balas, dan salah satunya pasti kamu kenal" DYnna menundukan kepalanya
"sebutkan nama namanya" Arlina penasaran
"pertama panglima besar sekaligus pangeran kerajaan Juno Nagataka, kemudian Jendral Nagataka, Jendral Roladia, Jendral Roland, Jendral Jaganathan dan terakhir Jendral Ferazh orang yang pernah menyatakan cintanya kepada mu terus kau tolak, dan ia juga mengucapkan salam perpisahan di hari itu" DYnna meneteskan airmatanya khawatir dengan ayahnya
"tidak mungkin dia adalah seorang Jendral dari kerajaan Juno, karena dia tidak pernah menceritakan tentang itu, dia juga selalu bilang, dia membenci perperangan, dia bukan petarung, tapi seorang pecinta, tapi kenapa..." Arlina merasa di bohongi
"aku juga lagi bingung" ujar DYnna
hari sudah semakin siang, Roland dan Ferazh yang memimpin pasukan berkuda ke garis depan untuk memancing pasukan Republic Of Embiroc. barisan tentara yang sangat panjang pun terlihat, tentara Embiroc memberitahukan bahwa pasukan Juno ada di depan di pimpin oleh 2 orang jendral.
pasukan berkuda Republic Of Embiroc pun di perintahkan untuk menyerang mereka, mereka pun termakan strategi tersebut, Ferazh dan Roland memerintahkan prajuritnya untuk mundur. saat tentara berkuda mengejar pasukan berkuta Ferazh dan Roland, Roladia mulai menyerang pasukan pemanah dan senjata api Republick Of Embiroc, kemudian mereka mundur, serangan mendadak yang di lakukan secara acak membuat jendral yang memimpin pasukan Republic Of Embiroc kewalahan. seolah olah mereka sedang berjalan di jembatan kematian, dimana iblis siap melahap pasukan yang lengah.
pasukan berkuda republic Of Embiroc pun di bawa ke dalam tebing yang curam, dimana disana tidak ada jalan keluar namun mereka ke hilangan di dalam tebing yang seperti labirin tersebut, saat mereka hendak mundur terdengar suara sorakan, semua prajurit berkuda Republic Embiroc melihat ke atas tebing, terlihat begitu banyak pasukan senjata api dan pemanah. Ferazh memberikan isyarat untuk menyerang, hujan panah dan hujan timah panas yang di tembakan dari senapan pun menjadi malapetaka buat pasukan berkuda republic embiroc.
mereka mencoba lari, tapi Roland dengan pasukan berkuda menghadang di belakang, dan memulai serangan mereka, sekitar 500 tentara berkuda Embiroc berhasil melarikan diri, dan mereka melaporkan bahwa tentara kerjaan juno bukanlah 20rb melainkan mereka lebih banyak. padahal di atas itu setengahnya hanyalah boneka jerami. setelah selesai, pasukan Ferazh dan Roland menuju pasukan utama, untuk membangun pertahanan yang lebih baik lagi.
jendral Embiroc sangat marah dengan pasukanya yang terjebak, pasukan pengintai Embiroc pun tiba dan melaporkan lokasi utama kekuatan musuh, jendral yang memimpin tentara Republic Of Embiroc pun memberitahukan untuk segera menyerang lokasi pasukan utama kerajaan Juno.
para Ilmuan kerajaan Juno menyelesaikan sebuah kapal perang yang dapat terbang di udara dan di laut, tentunya desain kapal tersebut sama seperti kapal perang pada jaman abat pertengahan, yang hanya ada di laut, namun dengan tehnologi dan sihir yang berjalan berdampingan maka hall tersebut dapat di wujudkan, di tambah Juno adalah benua terbang. mereka memiliki perpustakaan yang berusia ribuan tahun yang memuat berbagai informasi.
Nagataka lewat telepatinya memerintahkan mengirim 50 kapal perang besar tersebut untuk mebantu pasukan yang di pimpin oleh pangeran Nagataka, kini jarak antara tentara Republic Of Embiroc dan tentara Kerajaan Juno hanya berjarak 1 kilo meter, dimana antara dua belah pihak dengan jelas dapat melihat satu dan yang lain, api penerangan pun mulai di yalakan, dengan ke adaan seperti ini, saat mata hari terbit besok, perperangan akan di langsungkan. Ferazh di panggil Nagataka untuk menuju ke arah selatan pada malam hari untuk bertemu dengan pasukan bantuan republic Juno dengan memberikan sinyal asap pada siang hari.
Ferazh pun pergi meninggalkan pasukan utama tanpa di kawal oleh siapapun. Arlina pun di minta untuk kembali ke istana untuk membawa 10.000 tentara untuk menengahi perperangan antara Kerajaan Juno dan Republic Of Embiroc. Arlina menjadi pemimpin pasukan perdamaian. DYnna pun meminta kepada Arlina untuk berhati hati, karena kerajaan of Juno memiliki tehnologi dan prajurit yang hebat.
Arlina pun mengenakan baju jirah berwarna perak, dengan pedang dan perisai yang tebal serta ringan, Baju jirah itu berana Valkry, salah satu dari 9 baju jirah suci. Arlin seorang putri ke 6 dari kerajaan Prontera, memiliki paras yang cantik di tambah ia satu satunya orang yang dapat mengenakan baju jirah Valkry sang dewi perang. dia di kenal sebagai dewi valkry di dunia mingrad. 10.000 tentara yang ia bawa merupakan tentara wanita yang memiliki kemampuan bertarung yang luar biasa. mereka pun pergi dengan mengenadari kuda menuju lokasi perperangan.
pembawa pesan bertemu dengan pangeran Nagataka, dimana pesan tersebut tentara kerajaan prontera mengirimkan jendral wanita yang di juluki dewi perang Valkry, dengan membawa 10.000 tentara wanita. matahari mulai terbit, tentara Republick Of Embiroc mulai menyerang pasukan utama kerajaan Juno, Roladia memancing sebagian tentara berkuda musuh mengikuti mereka, saat hendak masuk ke dalam hutan, tali tambang yang besar dan panjang pun di bentangkan, membuat tentara berkuda republick of embiroc jatuh ke tanah, kemudian Roland memberikan isyarat kepada pasukanya untuk menyerang pasukan berkuda yang telah jatuh, dari dalam hutan roladia memerintahkan pasukannya dengan formasi bertahan lapisan pertama adalah para Knight dengan tameng besar, membentuk pertahanan, kemudian pasukan beast master, dengan tombaknya meletakan tombak mereka di celah celah tameng pelindung tersebut hingga sulit untuk di dekati, lalu para archer membentuk 3 baris di belakangnya dengan membidik tentara musuh, yang sedang menyusul, tentara repiblic of embiroc berjatuhan, sementara itu Nagataka dan Jaganathan di atas bukit mereka menyerang tentara Embiroc yang mencoba mendekat, dengan panah dan batu besar yang sudah di siapkan. kini waktu sudah menunjukan jam 9 pagi, Ferazh pun berhasil melakukan contak dengan armada bantuan, dimana ferazh menyampaikan pesan terhadap laksamana Nand untuk memberikan serangan pada arah utara pertahanan garis belakang tentara Republic of Embiroc. telepati dari Nagataka pun memerintahkan Ferazh untuk menghadang pasukan kerajaan prontera dengan membawa 10 armada kapal perang.
dengan menaiki kapal perang yang melayang di udara, membuat perjalanan menjadi sangat singkat tidak perlu lagi menggunakan jalan yang memutar dan terjal. Nagataka memberitahukan jalan yang di gunakan oleh tentara kerajaan prontera, Ferazh pun membuka peta di dalam ruangan komando yang ada di dalam kapal, ia menggoreskan spidol merah, sebagai jalan tentara prontera, kemudian bagian stregi mulai menghitung lokasi dan tempat pertemuan untuk menghadang tentara kerajaan prontera.
di medan perang, Roladia terus memperkuat pertahanan pasukan.
"Pasukan Asassasin bergerak serangan dari sebelah kiri, pasukan Beast master mulai menyerang dari sebelah kanan, dan Knight serangan langsung, tentara pemanah Archer suport tentara yang ada di hadapan kita!!" perintah Roladia
Kini setengah pasukan republick of embiroc mulai terkepung, mereka tidak bergerak kemana mana, jendral pemimpin pasukan Embiroc memerintahkan tentara alteleri minyapkan beberapa meriam di targetkan ke pasukan utama kerajaan Juno, namun mereka di kejutkan dengan kapal perang dengan bendera kerajaan Juno.
"seluruh kapal dalam posisi perang!!!!!" perintah laksamana Nand
meriam di seteiap kapal pun mulai di siapkan
"pasukan bawa meriam ke balik bukit dan serang kapal sialan itu!!" perintah dari jendral Republic Of Embiroc
"ancurkan pasukan garis pertahanan belakang musuh !!!" Laksamana Nand memerintahkan semua kapal untuk menyerang
sinyal berupa bendera antar kapal pun di berikan dan semua laksamana yang memimpin kapal pun mengerti, dan mereka memulai dengan membom bardir garis pertahanan republick of embiroc.
ferazh pun tiba di tempat untuk menyergap tentara kerajaan Prontera, 10 kapal tersebut pun di sembunyikan atas perintah Ferazh, dan Ferazh sendirian berdiri di jalan tersebut. tidak lama kemudian tentara prontera pun terlihat, Ferazh memerintahkan 1 kapal untuk bersiaga di belakangnya, dan memberikan sebuah tembakan peringatan. tembakan peringatan tersebut mengejutkan semua pasukan tentara kerajaan prontera.
"itu kapal perang yang melayang dengan bendera kerajaan Juno" Arlina melihat dengan teropong miliknya
Arlina memerintahkan agar semua pasukan bersiaga dan bertahan. di bawah kapal tersebut ada seseorang dengan mengibarkan bendera berwarna putih, Arlin di kawal dengan 3 orang tentara mengibarkan bendera putih, dan mereka mulai mendekat.
"Ferazh!!!" Arlina terkejut
"Arlina..." Ferazh dengan tersenyum
"ternyata benar apa yang di katakan oleh DYnna" Arlin turun dari kudanya
"ya aku salah satu dari 5 jendral utama militer kerajaan juno" Ferazh memberikan salam Arlin juga membalas salam dari Ferazh
"kenapa harus kamu...." Arlina dengan nada sedih
"maaf aku menyembunyikan semuanya, bagai mana ke adaan mu sehat ?" tanya Ferazh
"bisakah kau mengantarkan ku kepada pangeran Juno aku ingin kalian menghentikan perperangan ini" pinta Arlina
"maaf, aku di perintahkan untuk menghadang mu disini" Ferazh tersenyum
"Hentikan senyuman bohong mu!!! aku gak suka!!" Arlina dengan nada lantang
"aku mencinta mu" Ferazh mengatakan sekali lagi isi hatinya
"......... kenapa.......kenapa..." Arlina menahan rasa sakit di dalam hatinya
"karena aku mencintai mu" ujar ferazh sekali lagi
"kau tau aku sudah memiliki orang yang aku cintai.." Arlina meneteskan airmatanya
"tidak apa.. yang jelas sampai kapanpun aku akan mencintai mu" Ferazh tersenyum lagi
tidak lama ferazh mengangkat tanganya, dan 9 kapal lagi berada di atas langit, dengan posisi meriam kepada tentara kerajaan Prontera, dan kepada Arlina
"kalo kau mencintai ku.. maka.. biarkan aku lewat!!!" Arlina dengan berlinangan airmata
"aku sudah banyak salah dengan mu, membuat mu meneteskan air mata" Ferazh dengan nada tenang
"kemana kata kata mu.. aku membawa 10.000 tentara wanita, dan aku juga seorang wanita, apa kau akan melanggar kata kata mu, bahwa kau tidak akan melukai seorang wanita dalam kondisi apapun, dan ingat soal 13 janji yang sering kau ceritakan kepada ku, kemana ?!" tanya Arlina sambil mengusap airmatanya
"aku tidak akan menyerang kalian, aku tidak akan melukai kalian" ujar Ferazh
"buktikan jangan omong doang!!" Emosi Arlina bercampur aduk
"baik, sesuai ke inginan mu, semua pasukan armada perang kerajaan Juno, aku salah satu dari 5 jendral utama muda Ferazh, yang membawa perintah dari raja dan pangeran Juno memerintahkan kalian untuk pergi meninggalkan ku, untuk bergabung dengan pasukan utama kerajaan Juno serakang!!!" Ferazh dengan nada yang keras
Arlina terkejut dengan sikap yang di ambil ferazh hingga armada yang enggan meninggalkanya harus meninggalkanya karena perintah darinya, dan kini ia tidak memiliki perlindungan sedikitpun, satu orang melawan 10.000 tentara tidak akan menang, malah dia mencari kematian, Arlina pun terkejut, jangan jangan Ferazh memang sengaja mencari kematian, agar tentara prontera dapat lewat.
"dasar kamu bodoh!!" bentak Arlina
"aku memang bodoh, dan kamu pasti mengenal ku kan" Ferazh tersenyum
Arlina pun mengacungkan pedangnya ke arah Ferazh
"aku perintahkan kau untuk minggir, Jendral Ferazh, jika tidak pedang ini akan memberikan mu jawabanya" ujar Arlina
"maaf tidak bisa, kau harus tetap disini" ujar Ferazh
"aku tantang kau duel, kalo aku menang aku akan lewat, jika kau kalah jangan pernah kembali ke medan perang, karena medan perang tidak cocok untuk mu" Arlin menantang duel
"kalo aku menang kalian pulang ke kerajaan prontera, dan hiduplah dengan bahagia, berhenti dari kemiliteran, lalu wanita yang lembut serta ramah seperti mu tidak cocok berada di medan perang" Ferazh pun menerima tantangan dari Arlina
bible milik Ferazh pun mengelilingi tubuhnya , begitu juga arlina, 2 pengawal arlina pun mundur, semua pasukan menyemangati jendral mereka Arlina, ferazh mengambil pedangnya ya itu pedang Rapier yang di kenal pedang penusuk jirah, memiliki ketebalan yang tipis, serta runcing, ringan namun sangat kuat. Ferazh meletakan tangan kirinya kebelakang, seperti orang istirahat di tempat, dan tangan kananya yang memegang pedang raiper di siagakan, Arlina memulai serangan pertama, tebasan ke arah dada Ferazh, dengan mudah Ferazh merubah tebasan arlina, kemudian arlina berbalik dan membembenturkan perisainya ke arah Ferazh, dengan reflek yang cepat, ferazh menghindar, dari tadi ferazh dan Arlina saling menangkis serangan. sorakan tadi pun tiba tiba mulai redah.
mereka melihat 2 orang yang sedang berdansa di tengah tengah pertarungan. sungguh indah sekali, namun di raut wajah mereka berdua terdapat kesedihan yang sangat mendalam