Setelah pertarungan antar guild itu, rama pun mengikuti adhon yang
berjalan pulang, rama penasaran dengan guild sanity yang sudah lama
pudar dan hanya sisa sisa cerita tentang kejayaan mereka, di tambah juga
dengan cakar cincin giok naga bumi yang ia miliki, rama juga memikirkan
bagai mana deva memiliki pedang langit. teryata pedang langit pun sudah
muncul, apakah ramalan itu benar benar akan terjadi. rama terus
memperhtikan dari jauh, adhon pergi ke pasar, orang orang mencacinya dan
ngata ngatain dia penipu dan pencuri. tiba tiba adhon mencuri roti
dagangan orang, dan di teriaki maling, rama terus memperhatikan, ada
yang aneh dengan adhon, kenapa ia tidak menggunakan ilmu meringankan
tubuh atau menghilang. adhon di ikutin oleh beberapa orang, serta suku
siluman yang turut mengejarnya, adhon malah masuk ke dalam gang buntu,
rama pun bersiap, dengan memegang blade ya, karena adhon telah melakukan
kejahatan mencuri, gawat jika dia akan membunuh, tapi teryata adhon
malah di pukuli dan tidak melawan.
di gang sempit, gelap,
kotor dan bau itu, mereka menginjak2 tubuh adhon seperti sampah, kata
cacian pun terlontar dari mulut mereka, adhon pun di ludahin. rama pun
melepaskan tangannya dari dual blade ya. kenapa seorang ke turunan raja,
dan dia juga adalah seorang kesatria yang memiliki cincin giok naga
bumi. rama pun merasa sudah cukup untuk memata matain, adhon karena rama
anggap masa kejayaan sanity sudah berakhir. setelah rama pergi, adon
mengumpulkan serpihan roti yang telah mereka injak2, dan membersihkan
dari pasir yang menempel pada roti tersebut. adhon tesrenyum dengan
gembira. walau tubuhnya banyak luka lebam dan lecet, karena habis di
pukuli, adon keliling pasar, orang orang pun menatapnya dengan sinis dan
rendah.
di sebuah pembuangan sampah pasar, adhon melihat
sayuran yang di buang, adon mengambil sayuran tersebut, terus kentang
dan ubi, serta wortel. dalam hatinya malam ini makan enak, sayuran yang
hanya busuk sedikit masa di buang kan lebih baik di berikan kepada yang
membutuhkan ujar adhon dalam hatinya. anak anak kecil pun sering kali
mengejeknya, dengan kata " maling maling, bauk bauk dan pemulung" adhon
hanya tertawa. adhon pun pulang ke rumahnya di luar kota naga di dalam
hutan. di dekat rumahnya ada danau yang sangat bersih dan jernih, adon
pun meletakan sayuran tersebut dan melihat kekasih yang ia cintai, ya
itu aurel.
"selamat datang suami ku" ujar aurel dengan nada terbata bata menahan batuknya
"gimana ke adaan kamu sayang?, sudah agak mendingan ?" adhon cemas
"iya agak mendingan koq, qm gimana ? koq banyak luka?" terlihat di mata aurel berkaca kaca
"oh tadi lagi kerja aq jatuh, tertimpa tumpukan kotak kotak bekas" adhon berbohong agar aurel tidak cemas
"lain kali hati hati ya sayang" pesan aurel
"pasti koq, oh iya aq ke dapur dulu mau masak" adhon tersenyum
aurel
pun kembali rebahan di tempat tidurnya, badan aurel sudah lemah, karena
sakit yang di deritanya selama 2 tahun belakangan ini, adhon tidak
memiliki uang untuk berobat, sebagai gantinya adhon membuat racikan obat
dari tumbuhan obat yang ia temukan di hutan. setelah membersihkan bahan
makanan tersebut, adhon memasaknya menjadi sayur yang smua di campur
menjadi satu, dengan bumbu yang seadanya, serta roti yang sudah di
bersihkan, adhon pun merebus tanaman obat untuk istrinya aurel. aurel
adalah seorang mage dari bangsa manusia. adhon pun dengan sengaja
mematikan lampu, adhon pun beralasan dengan aurel, minyaknya habis,
aurel hanya tersenyum, dan adhon membawakan meja kecil dan makanan yang
sudah ia masak.
adhon pun masakan berdua istrinya aurel,
tapi karena makanan itu hanya cukup untuk satu orang, adhon pun
membunyikan mangkoknya seolah olah sedang makan, padahal mangkok sup dan
nasinya kosong.
"sayang makan yang banyak yah" ujar aurel
"iya ini aku juga makan" adhon membalas aurel
ke
esokan paginya, adhon terbangun, karena aurel terus batuk dan batuk,
hingga batuk darah, dan aurel pingsan, panas tubuhnya sangat tinggi dan
kulit aurel pucat. mau tidak mau hanya satu membawa aurel ke rumah
pengobatan, mungkin bisa di bayar dengan yawa ini ujar adhon, yang
penting istri ku selamat. adon bergegas mengambil selimut yang sudah
kusam, membalut tubuh istrinya dan menggendongnya ke kota naga, saat
keluar dari rumah hujan rintik2 pun turun membasahahi bumi. di dalam
perjalananya adhon terus berlari dan kadang terjatuh karena jalanan yang
terjal dan licin. tiba di pintu gerbang naga selatan, adhon pun mencari
rumah pengobatan. adhon tiba di rumah salah satu tabib terkenal di kota
naga selatan. adhon meletakan istrinya di lantai. adhon memohon agar
istrinya di obati, ia bersujud, hingga menyembah2 agar istrinya di
obati, tapi tetap harus membutuhkan uang. tabib menolak hingga mengusir
mereka. adhon pun di tendang, juga istrinya yang sakit, adhon berjalan
lagi mencari tempat rumah pengobatan yang lain, istrinya pun siuman.
"sayang sudahlah kita pulang yuk" ujar aurel
"gak gak, qm harus di obati" adhon sambil menoleh kiri dan kekanan mencari rumah pengobatan
"tapi kamu gak punya uang, mereka tidak akan menerima kita" aurel meneteskan air mata
"gak mau kita harus cari, yawa sayang lebih berharga dari pada aku" adhon dengan nada lirih
"tapi...." aurel btuk dan mengeluarkan batuk darah lagi
"sayang sudahlah pasti ada yang mau menerima kita" adhon menyakinkan istrinya aurel
berkali
kali ke rumah perobatan, adhon di caci dan di hina, walau kaki gemetar
dan tenaga sudah sampai batasnya, adhon terus tegar berdiri dan berlari
hingga ke kota naga barat, adhon pun mendapat perlakuan yang sama,
karena mereka tau adhon juga ikut bertempur dalam perkelahian antar
guild, saat itu tentara pun mengepungnya hendak menangkap adhon, tapi
adhon menghindari tentara tersebut. tidak memperdulikan tentara yang
bersusaha menangkapnya. tiba tiba nafas aurel sudah tidak beraturan, dan
makin lemah, adhon merasakan denyut jantung istrinya yang sudah tiada,
adhon berlutut di tengah jalan. dan berteriak
"kenapa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!,
tidak seorang pun yang mau menolong ku!!!!!!!!!!, aku rela jika yawa ku
harus di tukar dengan uang bunuh aq asal obati istri q" ujar adhon
dengan nada lantang
tapi orang orang yang melihat malah
mencemooh, dan berkata yang bukan bukan. hujan makin lebat, membasahi
tubuh mereka berdua, adon melihat ke langit, air mata adhon bercampur
dengan air hujan. adhon sangat kecewa, kemudian deva menghampiri adhon.
"siapa kamu!!!" ujar adhon dengan tatapan tajam
"tenang aku dokter" ujar deva
"tolong periksa istri ku dia tidak mati kan, dia masih hidupkan" adhon bertanya
"..............." deva terdiam
"dokter dia tidak mati kan??< jawab dokter jawab" ujar adhon
"maaf dia sudah tiada" deva berdiri dan terdiam
"boong...,
dia gak mati, dia cuman tidur, lihat dia tersenyum, dia gak mati,
hehehehe dia gak mati, dokter sok tau" adhon seperti orang stres
vannya
mengerti rasanya kehilangan yang kita cintai dan kita sayangi, adhon
terus berkata melantur, akan istrinya. lalu vannya meninju wajah adhon
agar adhon sadar bahwa aurel istrinya sudah tiada. dengan jalan orang
yang sudah kehilangan harapannya, adhon menggendong istrinya, dan
membuatkan sebuah makam, deva hanya terdiam dan melihat adhon. adhon
menolak di bantu oleh deva untuk membuat makan istrinya aurel.
bersambung.....
Related Posts :
- Back to Home »
- Light Novel »
- Love Sadnes And Sorow Part 7 Langit yang menangis
