Posted by : webmaster Sunday, February 23, 2014

Setelah pertarungan antar guild itu, rama pun mengikuti adhon yang berjalan pulang, rama penasaran dengan guild sanity yang sudah lama pudar dan hanya sisa sisa cerita tentang kejayaan mereka, di tambah juga dengan cakar cincin giok naga bumi yang ia miliki, rama juga memikirkan bagai mana deva memiliki pedang langit. teryata pedang langit pun sudah muncul, apakah ramalan itu benar benar akan terjadi. rama terus memperhtikan dari jauh, adhon pergi ke pasar, orang orang mencacinya dan ngata ngatain dia penipu dan pencuri. tiba tiba adhon mencuri roti dagangan orang, dan di teriaki maling, rama terus memperhatikan, ada yang aneh dengan adhon, kenapa ia tidak menggunakan ilmu meringankan  tubuh atau menghilang. adhon di ikutin oleh beberapa orang, serta suku siluman yang turut mengejarnya, adhon malah masuk ke dalam gang buntu, rama pun bersiap, dengan memegang blade ya, karena adhon telah melakukan kejahatan mencuri, gawat jika dia akan membunuh, tapi teryata adhon malah di pukuli dan tidak melawan.

di gang sempit, gelap, kotor dan bau itu, mereka menginjak2 tubuh adhon seperti sampah, kata cacian pun terlontar dari mulut mereka, adhon pun di ludahin. rama pun melepaskan tangannya dari dual blade ya. kenapa seorang ke turunan raja, dan dia juga adalah seorang kesatria yang memiliki cincin giok naga bumi. rama pun merasa sudah cukup untuk memata matain, adhon karena rama anggap masa kejayaan sanity sudah berakhir. setelah rama pergi, adon mengumpulkan serpihan roti yang telah mereka injak2, dan membersihkan dari pasir yang menempel pada roti tersebut. adhon tesrenyum dengan gembira. walau tubuhnya banyak luka lebam dan lecet, karena habis di pukuli, adon keliling pasar, orang orang pun menatapnya dengan sinis dan rendah.

di sebuah pembuangan sampah pasar, adhon melihat sayuran yang di buang, adon mengambil sayuran tersebut, terus kentang dan ubi, serta wortel. dalam hatinya malam ini makan enak, sayuran yang hanya busuk sedikit masa di buang kan lebih baik di berikan kepada yang membutuhkan ujar adhon dalam hatinya. anak anak kecil pun sering kali mengejeknya, dengan kata " maling maling, bauk bauk dan pemulung" adhon hanya tertawa. adhon pun pulang ke rumahnya di luar kota naga di dalam hutan. di dekat rumahnya ada danau yang sangat bersih dan jernih, adon pun meletakan sayuran tersebut dan melihat kekasih yang ia cintai, ya itu aurel.

"selamat datang suami ku" ujar aurel dengan nada terbata bata menahan batuknya
"gimana ke adaan kamu sayang?, sudah agak mendingan ?" adhon cemas
"iya agak mendingan koq, qm gimana ? koq banyak luka?" terlihat di mata aurel berkaca kaca
"oh tadi lagi kerja aq jatuh, tertimpa tumpukan kotak kotak bekas" adhon berbohong agar aurel tidak cemas
"lain kali hati hati ya sayang" pesan aurel
"pasti koq, oh iya aq ke dapur dulu mau masak" adhon tersenyum

aurel pun kembali rebahan di tempat tidurnya, badan aurel sudah lemah, karena sakit yang di deritanya selama 2 tahun belakangan ini, adhon tidak memiliki uang untuk berobat, sebagai gantinya adhon membuat racikan obat dari tumbuhan obat yang ia temukan di hutan. setelah membersihkan bahan makanan tersebut, adhon memasaknya menjadi sayur yang smua di campur menjadi satu, dengan bumbu yang seadanya, serta roti yang sudah di bersihkan, adhon pun merebus tanaman obat untuk istrinya aurel. aurel adalah seorang mage dari bangsa manusia. adhon pun dengan sengaja mematikan lampu, adhon pun beralasan dengan aurel, minyaknya habis, aurel hanya tersenyum, dan adhon membawakan meja kecil dan makanan yang sudah ia masak.

adhon pun masakan berdua istrinya aurel, tapi karena makanan itu hanya cukup untuk satu orang, adhon pun membunyikan mangkoknya seolah olah sedang makan, padahal mangkok sup dan nasinya kosong.

"sayang makan yang banyak yah" ujar aurel
"iya ini aku juga makan" adhon membalas aurel

ke esokan paginya, adhon terbangun, karena aurel terus batuk dan batuk, hingga batuk darah, dan aurel pingsan, panas tubuhnya sangat tinggi dan kulit aurel pucat. mau tidak mau hanya satu membawa aurel ke rumah pengobatan, mungkin bisa di bayar dengan yawa ini ujar adhon, yang penting istri ku selamat. adon bergegas mengambil selimut yang sudah kusam, membalut tubuh istrinya dan menggendongnya ke kota naga, saat keluar dari rumah hujan rintik2 pun turun membasahahi bumi. di dalam perjalananya adhon terus berlari dan kadang terjatuh karena jalanan yang terjal dan licin. tiba di pintu gerbang naga selatan, adhon pun mencari rumah pengobatan. adhon tiba di rumah salah satu tabib terkenal di kota naga selatan. adhon meletakan istrinya di lantai. adhon memohon agar istrinya di obati, ia bersujud, hingga menyembah2 agar istrinya di obati, tapi tetap harus membutuhkan uang. tabib menolak hingga mengusir mereka. adhon pun di tendang, juga istrinya yang sakit, adhon berjalan lagi mencari tempat rumah pengobatan yang lain, istrinya pun siuman.

"sayang sudahlah kita pulang yuk" ujar aurel
"gak gak, qm harus di obati" adhon sambil menoleh kiri dan kekanan mencari rumah pengobatan
"tapi kamu gak punya uang, mereka tidak akan menerima kita" aurel meneteskan air mata
"gak mau kita harus cari, yawa sayang lebih berharga dari pada aku" adhon dengan nada lirih
"tapi...." aurel btuk dan mengeluarkan batuk darah lagi
"sayang sudahlah pasti ada yang mau menerima kita" adhon menyakinkan istrinya aurel

berkali kali ke rumah perobatan, adhon di caci dan di hina, walau kaki gemetar dan tenaga sudah sampai batasnya, adhon terus tegar berdiri dan berlari hingga ke kota naga barat, adhon pun mendapat perlakuan yang sama, karena mereka tau adhon juga ikut bertempur dalam perkelahian antar guild, saat itu tentara pun mengepungnya hendak menangkap adhon, tapi adhon menghindari tentara tersebut. tidak memperdulikan tentara yang bersusaha menangkapnya. tiba tiba nafas aurel sudah tidak beraturan, dan makin lemah, adhon merasakan denyut jantung istrinya yang sudah tiada, adhon berlutut di tengah jalan. dan berteriak

"kenapa!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!, tidak seorang pun yang mau menolong ku!!!!!!!!!!, aku rela jika yawa ku harus di tukar dengan uang bunuh aq asal obati istri q" ujar adhon dengan nada lantang

tapi orang orang yang melihat malah mencemooh, dan berkata yang bukan bukan. hujan makin lebat, membasahi tubuh mereka berdua, adon melihat ke langit, air mata adhon bercampur dengan air hujan. adhon sangat kecewa, kemudian deva menghampiri adhon.

"siapa kamu!!!" ujar adhon dengan tatapan tajam
"tenang aku dokter" ujar deva
"tolong periksa istri ku dia tidak mati kan, dia masih hidupkan" adhon bertanya
"..............." deva terdiam
"dokter dia tidak mati kan??< jawab dokter jawab" ujar adhon
"maaf dia sudah tiada" deva berdiri dan terdiam
"boong..., dia gak mati, dia cuman tidur, lihat dia tersenyum, dia gak mati, hehehehe dia gak mati, dokter sok tau" adhon seperti orang stres

vannya mengerti rasanya kehilangan yang kita cintai dan kita sayangi, adhon terus berkata melantur, akan istrinya. lalu vannya meninju wajah adhon agar adhon sadar bahwa aurel istrinya sudah tiada. dengan jalan orang yang sudah kehilangan harapannya, adhon menggendong istrinya, dan membuatkan sebuah makam, deva hanya terdiam dan melihat adhon. adhon menolak di bantu oleh deva untuk membuat makan istrinya aurel.

bersambung.....

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Welcome to My Blog

- Copyright © My Driver Life -Robotic Notes- Powered by Blogger - Redesigned by My Driver Life -